Bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam, dikenal sebagai salah satu bulan yang paling diberkahi. Di dalamnya terdapat hari yang sangat istimewa, yaitu 10 Muharram. Dalam tradisi Islam, hari ini juga dikenal sebagai hari rayanya anak yatim.
Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggang keduanya. (HR. Bukhari)
Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa perhatian terhadap mental dan pendidikan lebih utama dibanding hanya pemberian materi.
“Pemberian perhatian kepada anak yatim itu pada sisi mentalnya, pendidikannya karena itu ayatnya turun jangan hardik dia, jangan abaikan dia, dan sebagainya. Nanti setelah itu, baru ada perhatian, beri dia makan. Dan ini penting, ketika kita memberi mereka biaya tanpa membina mental, pendidikan dia bisa hilang. Sebaliknya, ketika kita berikan dia binaan mental, pendidikan, meski dia tidak ada uang, maka dia akan mampu untuk menolong dirinya sendiri,” jelasnya.
Prof Quraish pun menyarankan jika ingin memberikan materi maka gunakanlah materi tersebut untuk memenuhi kebutuhan mental dan pendidikannya.
“Itulah mengapa sejak dini Al-Quran berkata, ‘Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Jawabannya adalah orang yang mengabaikan anak yatim’. Kalau mau memberikan materi maka berikanlah materi tersebut untuk pembiayaan mental dan pendidikannya,” pungkas Mantan Menteri Agama RI Periode 1998 tersebut.
Di Indonesia, banyak anak yatim yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Mereka membutuhkan dukungan kita untuk dapat melanjutkan hidup dengan layak, mendapatkan pendidikan yang baik, serta meraih masa depan yang lebih cerah.
Di sisi lain, konflik yang berkepanjangan di Palestina telah menyebabkan banyak anak kehilangan orang tua mereka. Anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, dengan keterbatasan akses terhadap makanan, perawatan kesehatan baik fisik dan mentalnya, juga keterbatasan dalam pendidikan.
Untuk itu NU Care-LAZISNU menginisiasi program Bahagiakan Anak Yatim Duafa Nusantara & Palestina dengan bentuk bantuan sebagai berikut:
1. Santunan Pendidikan
2. Paket Makanan Bergizi
3. Kegiatan Psikososial
Sahabat Peduli dapat berpartisipasi dalam laman penggalangan ini dengan cara:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 10.081.680
Donatur
0 Hari lagi
Bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Islam, dikenal sebagai salah satu bulan yang paling diberkahi. Di dalamnya terdapat hari yang sangat istimewa, yaitu 10 Muharram. Dalam tradisi Islam, hari ini juga dikenal sebagai hari rayanya anak yatim.
Rasulullah SAW bersabda: “Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini,”. Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggang keduanya. (HR. Bukhari)
Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa perhatian terhadap mental dan pendidikan lebih utama dibanding hanya pemberian materi.
“Pemberian perhatian kepada anak yatim itu pada sisi mentalnya, pendidikannya karena itu ayatnya turun jangan hardik dia, jangan abaikan dia, dan sebagainya. Nanti setelah itu, baru ada perhatian, beri dia makan. Dan ini penting, ketika kita memberi mereka biaya tanpa membina mental, pendidikan dia bisa hilang. Sebaliknya, ketika kita berikan dia binaan mental, pendidikan, meski dia tidak ada uang, maka dia akan mampu untuk menolong dirinya sendiri,” jelasnya.
Prof Quraish pun menyarankan jika ingin memberikan materi maka gunakanlah materi tersebut untuk memenuhi kebutuhan mental dan pendidikannya.
“Itulah mengapa sejak dini Al-Quran berkata, ‘Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Jawabannya adalah orang yang mengabaikan anak yatim’. Kalau mau memberikan materi maka berikanlah materi tersebut untuk pembiayaan mental dan pendidikannya,” pungkas Mantan Menteri Agama RI Periode 1998 tersebut.
Di Indonesia, banyak anak yatim yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Mereka membutuhkan dukungan kita untuk dapat melanjutkan hidup dengan layak, mendapatkan pendidikan yang baik, serta meraih masa depan yang lebih cerah.
Di sisi lain, konflik yang berkepanjangan di Palestina telah menyebabkan banyak anak kehilangan orang tua mereka. Anak-anak yatim di Palestina hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, dengan keterbatasan akses terhadap makanan, perawatan kesehatan baik fisik dan mentalnya, juga keterbatasan dalam pendidikan.
Untuk itu NU Care-LAZISNU menginisiasi program Bahagiakan Anak Yatim Duafa Nusantara & Palestina dengan bentuk bantuan sebagai berikut:
1. Santunan Pendidikan
2. Paket Makanan Bergizi
3. Kegiatan Psikososial
Sahabat Peduli dapat berpartisipasi dalam laman penggalangan ini dengan cara:
Belum ada kabar terbaru