Bencana longsor besar kembali melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Data resmi dari Posko Siaga Bencana BPBD Kabupaten Cilacap dan pembaruan lapangan dari BNPB mencatat bahwa longsor dahsyat terjadi pada Kamis, 13 November 2025 pukul 19.00 WIB. Musibah ini telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari membuat tanah jenuh air, hingga akhirnya lereng tak lagi mampu menahan tekanan dan ambruk menimbun sedikitnya 6,5 hektar lahan, menyapu area sekitar 32.000 meter persegi, dengan material longsor bergerak sejauh 540 meter dari titik awal.
Kerusakan fisik yang ditinggalkan sangat besar. Setidaknya sebanyak 16 rumah hancur dengan estimasi kerugian mencapai Rp4,3 miliar, sementara 16 rumah lainnya kini dalam kondisi terancam. Namun, musibah terbesar bukan hanya bangunan yang runtuh, melainkan adanya nyawa yang hilang dan duka mendalam yang menyertainya.
Hingga hari kelima pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan 16 korban meninggal dunia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang tua. Sementara itu, 7 orang masih dalam pencarian.
Dari sisi lain, sebanyak 23 jiwa berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dengan tiga di antaranya mengalami luka ringan. Kini para penyintas mengungsi di Balai Desa Cibeunying serta MTs SS Desa Cibeunying. Mereka tinggal berdesakan, berupaya bertahan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu dan akses yang terbatas.
Upaya pencarian turut melibatkan 1.001 personel gabungan, diperkuat 22 alat berat dari Kementerian PUPR dan Pemkab Cilacap, serta 9 unit K9 dari berbagai lembaga pencarian. Namun, medan berat dan material longsor yang tebal membuat operasi ini membutuhkan waktu lebih panjang, stamina ekstra, dan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Ketua LAZISNU PCNU Cilacap, H. Wasbah Samudra Fawaid menyampaikan bahwa LAZISNU memiliki komitmen tinggi dalam merespons bencana kemanusiaan ini.
“Kami terus mengupayakan bantuan melalui para stakeholder yang kami miliki. Mulai dari UPZIS di tingkat ranting, MWC, hingga PC. Kami juga berkolaborasi dengan lembaga-lembaga internal PCNU seperti LPBI, Bagana, LAZISNU, Muslimat, serta Gerakan Pemuda Ansor dalam wadah NU Peduli,” Ucap Wasbah
Dirinya juga turut mengajak seluruh stakeholder untuk terus saling bahu-membahu membantu agar pendataan dan penyaluran bantuan dapat tercatat dan tersalurkan dengan baik.
“Sejak kejadian hingga saat ini, kami terus menyalurkan dan mendorong hadirnya bantuan bagi para korban. Kami berharap seluruh lembaga struktural hingga tingkat ranting dapat bersinergi dan turut berperan dalam penggalangan bantuan untuk bencana ini.” pungkasnya
Bencana ini membuat warga yang selamat membutuhkan bantuan segera. Mereka kehilangan tempat tinggal, keperluan harian, sandang, pangan, bahkan akses sanitasi dasar. Sejumlah kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan antara lain:
Untuk itu, NU Care-LAZISNU Cilacap mengajak #SahabatPeduli untuk berpartisipasi dalam membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah yakni dengan cara:
Setiap bantuan yang diberikan akan sangat berarti untuk mendukung penyintas bertahan di masa kritis ini, sambil menunggu pemulihan jangka panjang.
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 100.000
0 Donatur
37 Hari lagi
Bencana longsor besar kembali melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Data resmi dari Posko Siaga Bencana BPBD Kabupaten Cilacap dan pembaruan lapangan dari BNPB mencatat bahwa longsor dahsyat terjadi pada Kamis, 13 November 2025 pukul 19.00 WIB. Musibah ini telah merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari membuat tanah jenuh air, hingga akhirnya lereng tak lagi mampu menahan tekanan dan ambruk menimbun sedikitnya 6,5 hektar lahan, menyapu area sekitar 32.000 meter persegi, dengan material longsor bergerak sejauh 540 meter dari titik awal.
Kerusakan fisik yang ditinggalkan sangat besar. Setidaknya sebanyak 16 rumah hancur dengan estimasi kerugian mencapai Rp4,3 miliar, sementara 16 rumah lainnya kini dalam kondisi terancam. Namun, musibah terbesar bukan hanya bangunan yang runtuh, melainkan adanya nyawa yang hilang dan duka mendalam yang menyertainya.
Hingga hari kelima pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan 16 korban meninggal dunia, termasuk anak-anak, remaja, dan orang tua. Sementara itu, 7 orang masih dalam pencarian.
Dari sisi lain, sebanyak 23 jiwa berhasil ditemukan dalam kondisi selamat dengan tiga di antaranya mengalami luka ringan. Kini para penyintas mengungsi di Balai Desa Cibeunying serta MTs SS Desa Cibeunying. Mereka tinggal berdesakan, berupaya bertahan dalam kondisi cuaca yang tidak menentu dan akses yang terbatas.
Upaya pencarian turut melibatkan 1.001 personel gabungan, diperkuat 22 alat berat dari Kementerian PUPR dan Pemkab Cilacap, serta 9 unit K9 dari berbagai lembaga pencarian. Namun, medan berat dan material longsor yang tebal membuat operasi ini membutuhkan waktu lebih panjang, stamina ekstra, dan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Ketua LAZISNU PCNU Cilacap, H. Wasbah Samudra Fawaid menyampaikan bahwa LAZISNU memiliki komitmen tinggi dalam merespons bencana kemanusiaan ini.
“Kami terus mengupayakan bantuan melalui para stakeholder yang kami miliki. Mulai dari UPZIS di tingkat ranting, MWC, hingga PC. Kami juga berkolaborasi dengan lembaga-lembaga internal PCNU seperti LPBI, Bagana, LAZISNU, Muslimat, serta Gerakan Pemuda Ansor dalam wadah NU Peduli,” Ucap Wasbah
Dirinya juga turut mengajak seluruh stakeholder untuk terus saling bahu-membahu membantu agar pendataan dan penyaluran bantuan dapat tercatat dan tersalurkan dengan baik.
“Sejak kejadian hingga saat ini, kami terus menyalurkan dan mendorong hadirnya bantuan bagi para korban. Kami berharap seluruh lembaga struktural hingga tingkat ranting dapat bersinergi dan turut berperan dalam penggalangan bantuan untuk bencana ini.” pungkasnya
Bencana ini membuat warga yang selamat membutuhkan bantuan segera. Mereka kehilangan tempat tinggal, keperluan harian, sandang, pangan, bahkan akses sanitasi dasar. Sejumlah kebutuhan mendesak yang sangat dibutuhkan antara lain:
Untuk itu, NU Care-LAZISNU Cilacap mengajak #SahabatPeduli untuk berpartisipasi dalam membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah yakni dengan cara:
Setiap bantuan yang diberikan akan sangat berarti untuk mendukung penyintas bertahan di masa kritis ini, sambil menunggu pemulihan jangka panjang.
Belum ada kabar terbaru