Ustadzah Eva (21), seorang guru Al-Qur'an di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Lebak Banten, kini hanya bisa berbaring lemah di atas kasur, melawan penyakit Massa Nasofaring yang dideritanya. Penyakit ini telah mengubah kehidupan Eva secara drastis, di mana jaringan abnormal berkembang di bagian atas tenggorokannya. Kondisi ini awalnya tampak dari seringnya mimisan, leher yang kaku, dan munculnya benjolan di kedua sisi lehernya.
Saat ini, setelah melalui berbagai pemeriksaan dan perawatan, Eva sedang menjalani pemulihan pasca operasi pada telinganya, yang terdampak oleh terapi laser untuk kanker yang dideritanya. Meskipun operasinya berhasil dan dilakukan secara gratis di RSCM, Eva masih harus menghadapi tantangan finansial. Beberapa peralatan medis yang tidak ditanggung oleh BPJS harus dibeli sendiri, selain itu, biaya operasional selama empat hari perawatan juga menjadi beban tambahan bagi keluarganya.
Eva masih merasakan pegal di kepalanya, sebuah efek samping dari operasi dan perawatan intensif yang dijalaninya. Sebelumnya, dia juga telah menjalani kemoterapi dan radiasi, yang membuat tubuhnya semakin lemah dan menyebabkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, serta kulit wajah dan lehernya yang menghitam akibat sinar radiasi.
Ibunya, Anah (41), yang merupakan seorang ibu rumah tangga, terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan biaya perawatan yang tidak ter-cover oleh BPJS. Selain itu, jarak antara rumah mereka di Sumurbandung, Kabupaten Lebak, dengan RSCM di Jakarta, membuat biaya transportasi menjadi beban tambahan. Meskipun mereka terus berusaha, Anah mengakui bahwa semakin sulit untuk memenuhi semua kebutuhan medis Eva.
Eva sendiri adalah seorang mahasiswi berprestasi yang mendapatkan beasiswa di salah satu universitas di Lebak. Di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya, dia tetap tangguh dalam mengejar pendidikan dan mengabdikan dirinya mengajar Al-Qur'an di pesantren. Namun, kini Eva harus fokus untuk sembuh dari penyakitnya, agar dapat kembali meraih cita-citanya dan membantu keluarganya keluar dari kesulitan ekonomi.
Untuk itu, LAZISNU PBNU melalui laman ini, mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk membantu Ustadzah Eva agar kembali pulih dengan cara:
Kebutuhan Dana 20.000.000
Dana Terkumpul 2.635.000
Donatur
51 Hari lagi
Ustadzah Eva (21), seorang guru Al-Qur'an di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Lebak Banten, kini hanya bisa berbaring lemah di atas kasur, melawan penyakit Massa Nasofaring yang dideritanya. Penyakit ini telah mengubah kehidupan Eva secara drastis, di mana jaringan abnormal berkembang di bagian atas tenggorokannya. Kondisi ini awalnya tampak dari seringnya mimisan, leher yang kaku, dan munculnya benjolan di kedua sisi lehernya.
Saat ini, setelah melalui berbagai pemeriksaan dan perawatan, Eva sedang menjalani pemulihan pasca operasi pada telinganya, yang terdampak oleh terapi laser untuk kanker yang dideritanya. Meskipun operasinya berhasil dan dilakukan secara gratis di RSCM, Eva masih harus menghadapi tantangan finansial. Beberapa peralatan medis yang tidak ditanggung oleh BPJS harus dibeli sendiri, selain itu, biaya operasional selama empat hari perawatan juga menjadi beban tambahan bagi keluarganya.
Eva masih merasakan pegal di kepalanya, sebuah efek samping dari operasi dan perawatan intensif yang dijalaninya. Sebelumnya, dia juga telah menjalani kemoterapi dan radiasi, yang membuat tubuhnya semakin lemah dan menyebabkan berbagai efek samping, seperti mual, muntah, serta kulit wajah dan lehernya yang menghitam akibat sinar radiasi.
Ibunya, Anah (41), yang merupakan seorang ibu rumah tangga, terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan pengobatan dan biaya perawatan yang tidak ter-cover oleh BPJS. Selain itu, jarak antara rumah mereka di Sumurbandung, Kabupaten Lebak, dengan RSCM di Jakarta, membuat biaya transportasi menjadi beban tambahan. Meskipun mereka terus berusaha, Anah mengakui bahwa semakin sulit untuk memenuhi semua kebutuhan medis Eva.
Eva sendiri adalah seorang mahasiswi berprestasi yang mendapatkan beasiswa di salah satu universitas di Lebak. Di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya, dia tetap tangguh dalam mengejar pendidikan dan mengabdikan dirinya mengajar Al-Qur'an di pesantren. Namun, kini Eva harus fokus untuk sembuh dari penyakitnya, agar dapat kembali meraih cita-citanya dan membantu keluarganya keluar dari kesulitan ekonomi.
Untuk itu, LAZISNU PBNU melalui laman ini, mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk membantu Ustadzah Eva agar kembali pulih dengan cara:
Belum ada kabar terbaru