Nahas! Amir harus kehilangan kedua tangannya ketika sedang membantu warga merenovasi masjid.
Niat baik Amirudin untuk ikut bakti sosial merenovasi masjid, dua tahun lalu, ternyata menghadapkannya pada musibah yang merenggut kedua tangannya. Pemuda berumur 29 tahun tersebut waktu itu sedang bertugas menyiram bajesting atau cor-coran yang berada di atap masjid.
“Waktu itu semua warga sedang sibuk dengan kegiatan dan bagiannya masing-masing. Nah, kebetulan karena posisi saya ada di atap masjid dan harus menyiram cor-coran, makanya saya disitu berinisiatif untuk mengambil air dengan menggunakan alat besi agar tidak bolak-balik. Nahasnya, besi yang saya pegang itu mengenai kabel yang beraliran listrik tinggi,” jelas Amirudin.
Amir tersengat listrik bertegangan tinggi dan seketika dirinya terpental jatuh dari ketinggian 5 meter. Warga langsung melarikannya ke Puskesmas Soriutu, kemudian siangnya ke RSUD Dompu, hingga sore harinya harus dirujuk ke RSUP Mataram, NTB.
Sahabatnya, Adi Darmawan, menyayangkan kejadian tersebut,
“Iya, alhamdulillahnya Amir masih bisa selamat, walaupun dia harus mengikhlaskan kedua tangannya untuk diamputasi. Alhamdulillah keadannya sekarang sudah membaik. Walaupun begitu, saya merasa kasihan sama dia. Semoga banyak orang yang mau membantu mewujudkan impian dia untuk punya tangan palsu,” harap Adi.
Diketahui bapak dari Amir, Arsyad dan ibunya, Aminah hanya bekerja sebagai seorang petani yang hidup dengan sangat sederhana, sehingga cukup sulit untuk memenuhi impian Amir memiliki tangan palsu.
“Saya secara pribadi mengikhaskan apapun yang telah terjadi pada diri saya. Namun jika memang ada bantuan keikhlasan dari sahabat, saudara, dan semua pihak, saya sangat berterimakasih banyak. Semoga amal jariyah kita bisa bernilai ibadah, sehingga saya pun bisa bangkit kembali dari semua ini,” ucap Amir, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum PMII Dompu.
Mari sahabat semua, kita bantu wujudkan impian Amir untuk miliki tangan palsu, dengan cara:
Kebutuhan Dana 50.000.000
Dana Terkumpul 27.954.049
0 Donatur
0 Hari lagi
Nahas! Amir harus kehilangan kedua tangannya ketika sedang membantu warga merenovasi masjid.
Niat baik Amirudin untuk ikut bakti sosial merenovasi masjid, dua tahun lalu, ternyata menghadapkannya pada musibah yang merenggut kedua tangannya. Pemuda berumur 29 tahun tersebut waktu itu sedang bertugas menyiram bajesting atau cor-coran yang berada di atap masjid.
“Waktu itu semua warga sedang sibuk dengan kegiatan dan bagiannya masing-masing. Nah, kebetulan karena posisi saya ada di atap masjid dan harus menyiram cor-coran, makanya saya disitu berinisiatif untuk mengambil air dengan menggunakan alat besi agar tidak bolak-balik. Nahasnya, besi yang saya pegang itu mengenai kabel yang beraliran listrik tinggi,” jelas Amirudin.
Amir tersengat listrik bertegangan tinggi dan seketika dirinya terpental jatuh dari ketinggian 5 meter. Warga langsung melarikannya ke Puskesmas Soriutu, kemudian siangnya ke RSUD Dompu, hingga sore harinya harus dirujuk ke RSUP Mataram, NTB.
Sahabatnya, Adi Darmawan, menyayangkan kejadian tersebut,
“Iya, alhamdulillahnya Amir masih bisa selamat, walaupun dia harus mengikhlaskan kedua tangannya untuk diamputasi. Alhamdulillah keadannya sekarang sudah membaik. Walaupun begitu, saya merasa kasihan sama dia. Semoga banyak orang yang mau membantu mewujudkan impian dia untuk punya tangan palsu,” harap Adi.
Diketahui bapak dari Amir, Arsyad dan ibunya, Aminah hanya bekerja sebagai seorang petani yang hidup dengan sangat sederhana, sehingga cukup sulit untuk memenuhi impian Amir memiliki tangan palsu.
“Saya secara pribadi mengikhaskan apapun yang telah terjadi pada diri saya. Namun jika memang ada bantuan keikhlasan dari sahabat, saudara, dan semua pihak, saya sangat berterimakasih banyak. Semoga amal jariyah kita bisa bernilai ibadah, sehingga saya pun bisa bangkit kembali dari semua ini,” ucap Amir, yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum PMII Dompu.
Mari sahabat semua, kita bantu wujudkan impian Amir untuk miliki tangan palsu, dengan cara:
08/04/2021
Amirudin dari Dompu NTB tersenyum setelah menerima kabar bahwa banyak dari donatur yang bersimpati dan menyalurkan sejumlah materi melalui halaman penggalangan dana di NUcare.id ini. Tanggal 1 April 2021 dana yang terkumpul sudah ditransfer ke rekening Amir secara langsung. Adi Darmawan, mewakili pihak keluarga Amir turut serta membantu menyambung komunikasi antara pihak NU Care dan keluarga Amir.
Tanggal 2 April 2021 dengan disaksikan oleh pihak keluarga Amir penyerahan bantuan untuk tangan palsu telah diterima oleh Amir, untuk kemudian dibelikan satu set tangan palsu dengan nominal kurang lebih 25 juta rupiah. Uang selebihnya untuk keperluan dan kebutuhan amir lainnya. Sembari tersenyum, Amir menyampaikan beberapa kata.
“Bismillah. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada para donatur yang telah memberikan donasinya untuk saya melalui NU Care-LAZISNU. Kami juga sangat berterima kasih atas dukungan dan bantuannya. Semoga dilancarkan segala urusan dan aktivitasnya. Saya tidak pernah menyangka nominal uang sebesar ini benar-benar terealisasi untuk membeli sepasang tangan palsu buat saya. Semoga kebaikan semuanya dibalas oleh allah SWT. Semoga NU Care-LAZISNU semakin maju dan terus memberi manfaat untuk masyarakat. Amin,” tutur Amir.
Terima kasih para donatur, #SahabatPeduli, akhirnya Amir bisa beli tangan palsu.
Mari, terus bersama, saling peduli dan berbagi untuk sesama.
Salam,
NU Care-LAZISNU