Di Dusun Nglebak 3/3, Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hidup seorang pria bernama Andy Kurniawan (40 tahun) yang sejak lama mendedikasikan hidupnya untuk menemani dan merawat ibundanya, Nek Suwarni (71 tahun) yang juga sudah ditinggal sang suami.
Hingga usianya kini, Andy memilih untuk fokus bekerja dan mendampingi sang ibu. Dirinya belum menikah karena ingin memastikan ibunya dapat hidup dengan tenang dan tercukupi.
Namun, tahun 2025 menjadi titik terberat dalam hidup mereka. Kondisi kesehatan Andy mulai menurun drastis, kaki dan badannya mengalami pembengkakan parah, membuatnya tidak lagi mampu beraktivitas seperti biasa. Hingga pada 4 April 2025, ia tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke IGD RSUD Wonosari, DIY.
Diagnosis dokter mengguncang keluarga kecil ini. Andy divonis mengidap chronic kidney disease (CKD) stadium 5, atau gagal ginjal kronis tingkat akhir, yakni sebuah kondisi yang mengharuskannya menjalani cuci darah dua kali setiap minggu sepanjang hidupnya. Sebelum adanya diagnosa itu, ia sempat menjalani tiga kali operasi untuk mempertahankan fungsi ginjalnya.
Sejak sakit, Andy sama sekali tidak dapat bekerja. Sumber pendapatan keluarga terputus, sementara kebutuhan terus bertambah, mulai dari biaya transportasi rutin ke rumah sakit, obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, kebutuhan nutrisi khusus, hingga biaya sehari-hari.
Untuk bertahan hidup, ia bahkan terpaksa menjual motor satu-satunya, yang selama ini menjadi alatnya mencari nafkah.
Di sisi lain, perjuangan ini sangat berat bagi Nek Suwarni, yang kini di usia 71 tahun harus merawat putra satu-satunya dengan tenaga yang semakin menurun. Merawat orang sakit dengan kondisi kronis membutuhkan kekuatan besar, baik fisik maupun batin, apalagi bagi beliau yang sudah sepuh. Meski demikian, setiap hari Nek Suwarni tetap berusaha tegar demi menemani sang anak dalam menghadapi masa-masa sulit ini.
Melihat kondisi tersebut, NU Care-LAZISNU DIY mengajak #SahabatPeduli untuk hadir memberikan bantuan bagi Andy dan Nek Suwarni, khususnya dalam membantu mereka mendapatkan kemudahan fasilitas kesehatan, seperti:
Biaya transportasi rutin cuci darah (2 kali seminggu ke RSUD Wonosari)
Pemenuhan nutrisi khusus penderita gagal ginjal
Obat-obatan dan alat medis di luar tanggungan BPJS
Biaya kebutuhan hidup sehari-hari bagi Andy dan ibunda
#SahabatPeduli dapat berpartisipasi membantu mereka dengan cara:
Satu kebaikan Anda dapat menjadi harapan baru bagi keluarga kecil ini, membantu Nek Suwarni yang berjuang di usia senja, dan membantu Andy untuk terus bertahan serta berikhtiar melawan penyakitnya.
Kebutuhan Dana 20.000.000
Dana Terkumpul 350.000
0 Donatur
89 Hari lagi
Di Dusun Nglebak 3/3, Katongan, Nglipar, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), hidup seorang pria bernama Andy Kurniawan (40 tahun) yang sejak lama mendedikasikan hidupnya untuk menemani dan merawat ibundanya, Nek Suwarni (71 tahun) yang juga sudah ditinggal sang suami.
Hingga usianya kini, Andy memilih untuk fokus bekerja dan mendampingi sang ibu. Dirinya belum menikah karena ingin memastikan ibunya dapat hidup dengan tenang dan tercukupi.
Namun, tahun 2025 menjadi titik terberat dalam hidup mereka. Kondisi kesehatan Andy mulai menurun drastis, kaki dan badannya mengalami pembengkakan parah, membuatnya tidak lagi mampu beraktivitas seperti biasa. Hingga pada 4 April 2025, ia tidak sadarkan diri dan harus dilarikan ke IGD RSUD Wonosari, DIY.
Diagnosis dokter mengguncang keluarga kecil ini. Andy divonis mengidap chronic kidney disease (CKD) stadium 5, atau gagal ginjal kronis tingkat akhir, yakni sebuah kondisi yang mengharuskannya menjalani cuci darah dua kali setiap minggu sepanjang hidupnya. Sebelum adanya diagnosa itu, ia sempat menjalani tiga kali operasi untuk mempertahankan fungsi ginjalnya.
Sejak sakit, Andy sama sekali tidak dapat bekerja. Sumber pendapatan keluarga terputus, sementara kebutuhan terus bertambah, mulai dari biaya transportasi rutin ke rumah sakit, obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, kebutuhan nutrisi khusus, hingga biaya sehari-hari.
Untuk bertahan hidup, ia bahkan terpaksa menjual motor satu-satunya, yang selama ini menjadi alatnya mencari nafkah.
Di sisi lain, perjuangan ini sangat berat bagi Nek Suwarni, yang kini di usia 71 tahun harus merawat putra satu-satunya dengan tenaga yang semakin menurun. Merawat orang sakit dengan kondisi kronis membutuhkan kekuatan besar, baik fisik maupun batin, apalagi bagi beliau yang sudah sepuh. Meski demikian, setiap hari Nek Suwarni tetap berusaha tegar demi menemani sang anak dalam menghadapi masa-masa sulit ini.
Melihat kondisi tersebut, NU Care-LAZISNU DIY mengajak #SahabatPeduli untuk hadir memberikan bantuan bagi Andy dan Nek Suwarni, khususnya dalam membantu mereka mendapatkan kemudahan fasilitas kesehatan, seperti:
Biaya transportasi rutin cuci darah (2 kali seminggu ke RSUD Wonosari)
Pemenuhan nutrisi khusus penderita gagal ginjal
Obat-obatan dan alat medis di luar tanggungan BPJS
Biaya kebutuhan hidup sehari-hari bagi Andy dan ibunda
#SahabatPeduli dapat berpartisipasi membantu mereka dengan cara:
Satu kebaikan Anda dapat menjadi harapan baru bagi keluarga kecil ini, membantu Nek Suwarni yang berjuang di usia senja, dan membantu Andy untuk terus bertahan serta berikhtiar melawan penyakitnya.
Belum ada kabar terbaru