Banjir bandang yang terjadi di Sumatera Barat berdampak di berbagai wilayah, dengan wilayah terparah di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. BNPB melaporkan per tanggal 11 Mei 2024 bahwa korban meninggal dunia mencapai 61 jiwa di dua kabupaten tersebut. Selain itu, 27 korban dinyatakan hilang, 37 luka-luka, serta 3.396 jiwa lainnya terpaksa mengungsi. Kerugian yang diperkirakan akibat bencana ini ditaksir mencapai lebih dari Rp108 miliar.
Selain itu, gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter yang terjadi di Tuban, Jawa Timur pada 22 Maret 2024 juga dirasakan di berbagai daerah seperti di Pulau Bawean Gresik, hingga beberapa wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Hingga Ahad (24/03/2024) malam, Indonesia masih diguncang gempa hingga 5 kali pada pukul 20.15 WIB.
Akibat bencana alam ini, data per 24 Maret menunjukkan bahwa sebanyak 2.393 rumah di Tuban dan Pulau Bawean Gresik mengalami kerusakan. Sebanyak 9.648 orang terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Masih di bulan Maret 2024, Indonesia juga mengalami serentetan potensi banjir rob yang tersebar di berbagai wilayah. Data menunjukkan bahwa potensi banjir rob tersebar luas, menimbulkan kerugian dan dampak yang signifikan. Di sisi lain, jumlah kejadian bencana alam di Indonesia didominasi oleh bencana banjir, yakni mencapai 87% dari total kejadian.
Sumber: BNPB
Sementara itu, di wilayah Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Demak, bencana banjir diakibatkan karena banyaknya tanggul yang jebol akibat hujan deras yang ekstrem. Akibatnya banyak daerah yang tenggelam dari kedalaman 1,5 hingga 3 meter.
Hingga Kamis (21/03/2024) BPBD Kabupaten Demak melaporkan bahwa sebanyak 24.436 jiwa masih mengungsi dan tersebar di 106 titik pengungsian. Sementara wilayah yang masih tergenang air sebanyak enam kecamatan di antaranya Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Sayung, dan Kecamatan Demak.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Kamis (21/03/2024), mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut peduli atas adanya bencana ini. Gus Yahya berharap masyarakat, khususnya umat Islam dalam suasana Ramadhan ini untuk sungguh-sungguh bergerak membantu saudara-saudara yang terdampak bencana.
“Kami pun telah menginstruksikan kepada LAZISNU, Dr Ali Hasan Bahar selaku Ketua LAZISNU, kami meminta agar dilakukan focusing untuk penyaluran zakat infaq shodaqoh dari LAZISNU khususnya untuk warga terdampak bencana di Sumatera Barat dan Jawa Tengah,” ungkap Gus Yahya.
Untuk itu, LAZISNU PBNU mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak peduli dan bekerja sama dalam membantu saudara kita yang sedang dirundung musibah banjir di Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan wilayah lain yang terdampak bencana. Caranya:
Penulis: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 11.906.000
Donatur
31 Hari lagi
Banjir bandang yang terjadi di Sumatera Barat berdampak di berbagai wilayah, dengan wilayah terparah di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar. BNPB melaporkan per tanggal 11 Mei 2024 bahwa korban meninggal dunia mencapai 61 jiwa di dua kabupaten tersebut. Selain itu, 27 korban dinyatakan hilang, 37 luka-luka, serta 3.396 jiwa lainnya terpaksa mengungsi. Kerugian yang diperkirakan akibat bencana ini ditaksir mencapai lebih dari Rp108 miliar.
Selain itu, gempa bumi berkekuatan 6,5 skala richter yang terjadi di Tuban, Jawa Timur pada 22 Maret 2024 juga dirasakan di berbagai daerah seperti di Pulau Bawean Gresik, hingga beberapa wilayah Indonesia Tengah dan Timur. Hingga Ahad (24/03/2024) malam, Indonesia masih diguncang gempa hingga 5 kali pada pukul 20.15 WIB.
Akibat bencana alam ini, data per 24 Maret menunjukkan bahwa sebanyak 2.393 rumah di Tuban dan Pulau Bawean Gresik mengalami kerusakan. Sebanyak 9.648 orang terpaksa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
Masih di bulan Maret 2024, Indonesia juga mengalami serentetan potensi banjir rob yang tersebar di berbagai wilayah. Data menunjukkan bahwa potensi banjir rob tersebar luas, menimbulkan kerugian dan dampak yang signifikan. Di sisi lain, jumlah kejadian bencana alam di Indonesia didominasi oleh bencana banjir, yakni mencapai 87% dari total kejadian.
Sumber: BNPB
Sementara itu, di wilayah Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Demak, bencana banjir diakibatkan karena banyaknya tanggul yang jebol akibat hujan deras yang ekstrem. Akibatnya banyak daerah yang tenggelam dari kedalaman 1,5 hingga 3 meter.
Hingga Kamis (21/03/2024) BPBD Kabupaten Demak melaporkan bahwa sebanyak 24.436 jiwa masih mengungsi dan tersebar di 106 titik pengungsian. Sementara wilayah yang masih tergenang air sebanyak enam kecamatan di antaranya Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Gajah, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Sayung, dan Kecamatan Demak.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dalam jumpa pers yang dilaksanakan pada Kamis (21/03/2024), mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut peduli atas adanya bencana ini. Gus Yahya berharap masyarakat, khususnya umat Islam dalam suasana Ramadhan ini untuk sungguh-sungguh bergerak membantu saudara-saudara yang terdampak bencana.
“Kami pun telah menginstruksikan kepada LAZISNU, Dr Ali Hasan Bahar selaku Ketua LAZISNU, kami meminta agar dilakukan focusing untuk penyaluran zakat infaq shodaqoh dari LAZISNU khususnya untuk warga terdampak bencana di Sumatera Barat dan Jawa Tengah,” ungkap Gus Yahya.
Untuk itu, LAZISNU PBNU mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergerak peduli dan bekerja sama dalam membantu saudara kita yang sedang dirundung musibah banjir di Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan wilayah lain yang terdampak bencana. Caranya:
Penulis: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi
Belum ada kabar terbaru