Tangis anak-anak Palestina masih menggema di antara puing-puing Gaza. Di tengah agresi brutal yang belum usai, ribuan anak kini tumbuh tanpa pelukan ayah atau ibu. Mereka menjadi yatim bukan karena takdir biasa, tetapi karena bom dan peluru yang merenggut keluarganya satu per satu.
Dilansir dari Palestinian Central Bureau of Statistics per 16 Juni 2025, agresi Israel telah menewaskan 56.423 warga Palestina, melukai lebih dari 135.623 orang, dan memaksa 2 juta jiwa warga Palestina mengungsi. Serta 173.311 bangunan telah hancur, termasuk rumah, sekolah, dan tempat ibadah.
Tragisnya, situasi Gaza semakin memburuk. Perang terbuka antara Iran dan Israel yang baru-baru ini pecah turut memperluas dampak kehancuran dan penderitaan. Ketegangan ini memperparah krisis kemanusiaan yang sudah sangat mendesak. Sementara dunia terpecah oleh konflik baru, anak-anak Palestina semakin terpinggirkan dari perhatian, padahal jumlah mereka lebih dari 47% populasi warga Palestina. Kini, mereka bukan hanya korban penjajahan, tetapi juga korban dari konflik geopolitik yang kian membara.
Berdasarkan data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), hingga Juni 2025, jutaan dari mereka terancam kelaparan, tidak memiliki akses air bersih, dan hidup dalam bayang-bayang trauma mendalam. Masa depan mereka runtuh bersama reruntuhan kota yang dulunya menjadi tempat mereka tumbuh dan bermain.
Melihat tragedi kemanusiaan di sana, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk menjadi keluarga baru bagi anak-anak yatim Palestina dengan dukungan moril dan materiil melalui program Bantuan untuk Yatim Palestina, berupa:
#SahabatPeduli dapat berpartisipasi dengan cara:
Mari kita hadirkan senyum, harapan, dan masa depan yang lebih baik untuk mereka.
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 300.000
0 Donatur
244 Hari lagi
Tangis anak-anak Palestina masih menggema di antara puing-puing Gaza. Di tengah agresi brutal yang belum usai, ribuan anak kini tumbuh tanpa pelukan ayah atau ibu. Mereka menjadi yatim bukan karena takdir biasa, tetapi karena bom dan peluru yang merenggut keluarganya satu per satu.
Dilansir dari Palestinian Central Bureau of Statistics per 16 Juni 2025, agresi Israel telah menewaskan 56.423 warga Palestina, melukai lebih dari 135.623 orang, dan memaksa 2 juta jiwa warga Palestina mengungsi. Serta 173.311 bangunan telah hancur, termasuk rumah, sekolah, dan tempat ibadah.
Tragisnya, situasi Gaza semakin memburuk. Perang terbuka antara Iran dan Israel yang baru-baru ini pecah turut memperluas dampak kehancuran dan penderitaan. Ketegangan ini memperparah krisis kemanusiaan yang sudah sangat mendesak. Sementara dunia terpecah oleh konflik baru, anak-anak Palestina semakin terpinggirkan dari perhatian, padahal jumlah mereka lebih dari 47% populasi warga Palestina. Kini, mereka bukan hanya korban penjajahan, tetapi juga korban dari konflik geopolitik yang kian membara.
Berdasarkan data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs), hingga Juni 2025, jutaan dari mereka terancam kelaparan, tidak memiliki akses air bersih, dan hidup dalam bayang-bayang trauma mendalam. Masa depan mereka runtuh bersama reruntuhan kota yang dulunya menjadi tempat mereka tumbuh dan bermain.
Melihat tragedi kemanusiaan di sana, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk menjadi keluarga baru bagi anak-anak yatim Palestina dengan dukungan moril dan materiil melalui program Bantuan untuk Yatim Palestina, berupa:
#SahabatPeduli dapat berpartisipasi dengan cara:
Mari kita hadirkan senyum, harapan, dan masa depan yang lebih baik untuk mereka.
Belum ada kabar terbaru