Bantu Aira Lawan Kanker Tulang Ganas Stadium 4!

Category Kesehatan
KOTA JAKARTA PUSAT
NU CARE-LAZISNU

Terkumpul

12.461.000

Dana Dibutuhkan

80.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Khairatu Kurnia (Aira), bocah berumur 9 tahun yang kini menderita Kanker Tulang Ganas adalah buah hati dari Bu Sri Teti Taufik (38). Aira diketahui mulai berjalan tidak seimbang pada Januari 2021. Menurut sang Ibu, setelah mengetahui kondisi anaknya yang mulai berjalan pincang, ia segera membawa Aira ke rumah sakit.

Kondisi Aira sebelum diamputasi

“Awal tahun ini, saya sadar kalau Aira jalannya pincang. Saya langsung bawa dia ke dokter umum di Batam. Kata dokter, Aira hanya kram otot biasa dan akan sembuh sendiri nantinya. Tapi saya kekeh minta rujukan ke dokter orthopedi, karena saya lihat pincangnya sudah tidak wajar. Dan betul saja, dari hasil pemeriksaan dokter, Aira  didiagnosa menderita kanker tulang,” ungkap Bu Sri kepada Tim PP NU Care-LAZISNU, via WhatsApp pada 6 Oktober 2021.

Sri mengungkapkan, di bulan Februari Aira mendapat surat rujukan dari Rumah Sakit Otoritas Batam (RSOB) ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

“Setelah sampai di Jakarta, di RSCM, dokter langsung melakukan berbagai pemeriksaan seperti rontgen, biopsi, CT scan, MRI dan lain-lain. Dan ya, hasilnya positif Osteosarcoma atau kanker tulang ganas, yang sekarang sudah stadium empat,” lanjutnya.

Sri juga menuturkan bahwa Aira langsung mendapatkan penanganan kemoterapi protokol osteo setelah didiagnosa kanker tulang ganas. Bulan April lalu Aira mendapat tindakan amputasi pada bagian paha atas, sebelum dilanjutkan kembali pengobatan kemoterapi.

Semenjak kakinya diamputasi, Aira habiskan banyak waktu dengan berbaring di tempat tidur 

“Saya kasihan, karena setiap Aira selesai kemoterapi, dia selalu drop dan harus dirawat di IGD. Status gizinya juga sempat gizi buruk karena penurunan berat badan yang cukup banyak. Selain kemoterapi, Aira juga mendapatkan pengobatan akupuntur PAZ (Pengobatan Akhir Zaman) Al Kasaw. Tapi tidak semuanya (biaya) ditanggung BPJS. Ini yang membuat saya dan suami bingung,” ungkap Sri.

Ya, Sri mengatakan, berbagai vitamin yang harus dikonsumsi Aira setelah kemoterapi serta alat-alat kesehatan yang dipakai, itu tidak ditanggung oleh BPJS. Kebutuhan lainnya seperti susu khusus (pediasure complete) seharga 150.000 yang habis dalam sehari, serta biaya transportasi tentu menguras biaya.

Sang ayah, Heru Kurniawan (38), yang bekerja sebagai buruh pabrik pun ternyata pada tanggal 15 Oktober 2021 nanti kontrak kerjanya selesai. Padahal Aira masih membutuhkan kaki palsu seharga Rp 45 jutaan dan kemoterapi lanjutan untuk kanker yang sekarang sudah meluas ke paru-parunya.

Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk ikut membantu Aira agar bisa pulih; memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisinya, bantuan berupa kaki palsu agar dia dapat kembali bersemangat menjalani hari-harinya dan mengejar cita-citanya kembali. Sahabat semua dapat membantu Aira, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

    Penulis: Putri Azmi Millatie
    Editor: Wahyu Noerhadi
Penggalangan dana dimulai 8 October 2021 oleh:
NU CARE-LAZISNU
Akun Terverifikasi

Total
94 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Bantu Aira Lawan Kanker Tulang Ganas Stadium 4!

Bantu Aira Lawan Kanker Tulang Ganas Stadium 4!

Kebutuhan Dana 80.000.000

Dana Terkumpul 12.461.000

Donatur

0 Hari lagi

NU CARE-LAZISNU

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Khairatu Kurnia (Aira), bocah berumur 9 tahun yang kini menderita Kanker Tulang Ganas adalah buah hati dari Bu Sri Teti Taufik (38). Aira diketahui mulai berjalan tidak seimbang pada Januari 2021. Menurut sang Ibu, setelah mengetahui kondisi anaknya yang mulai berjalan pincang, ia segera membawa Aira ke rumah sakit.

Kondisi Aira sebelum diamputasi

“Awal tahun ini, saya sadar kalau Aira jalannya pincang. Saya langsung bawa dia ke dokter umum di Batam. Kata dokter, Aira hanya kram otot biasa dan akan sembuh sendiri nantinya. Tapi saya kekeh minta rujukan ke dokter orthopedi, karena saya lihat pincangnya sudah tidak wajar. Dan betul saja, dari hasil pemeriksaan dokter, Aira  didiagnosa menderita kanker tulang,” ungkap Bu Sri kepada Tim PP NU Care-LAZISNU, via WhatsApp pada 6 Oktober 2021.

Sri mengungkapkan, di bulan Februari Aira mendapat surat rujukan dari Rumah Sakit Otoritas Batam (RSOB) ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

“Setelah sampai di Jakarta, di RSCM, dokter langsung melakukan berbagai pemeriksaan seperti rontgen, biopsi, CT scan, MRI dan lain-lain. Dan ya, hasilnya positif Osteosarcoma atau kanker tulang ganas, yang sekarang sudah stadium empat,” lanjutnya.

Sri juga menuturkan bahwa Aira langsung mendapatkan penanganan kemoterapi protokol osteo setelah didiagnosa kanker tulang ganas. Bulan April lalu Aira mendapat tindakan amputasi pada bagian paha atas, sebelum dilanjutkan kembali pengobatan kemoterapi.

Semenjak kakinya diamputasi, Aira habiskan banyak waktu dengan berbaring di tempat tidur 

“Saya kasihan, karena setiap Aira selesai kemoterapi, dia selalu drop dan harus dirawat di IGD. Status gizinya juga sempat gizi buruk karena penurunan berat badan yang cukup banyak. Selain kemoterapi, Aira juga mendapatkan pengobatan akupuntur PAZ (Pengobatan Akhir Zaman) Al Kasaw. Tapi tidak semuanya (biaya) ditanggung BPJS. Ini yang membuat saya dan suami bingung,” ungkap Sri.

Ya, Sri mengatakan, berbagai vitamin yang harus dikonsumsi Aira setelah kemoterapi serta alat-alat kesehatan yang dipakai, itu tidak ditanggung oleh BPJS. Kebutuhan lainnya seperti susu khusus (pediasure complete) seharga 150.000 yang habis dalam sehari, serta biaya transportasi tentu menguras biaya.

Sang ayah, Heru Kurniawan (38), yang bekerja sebagai buruh pabrik pun ternyata pada tanggal 15 Oktober 2021 nanti kontrak kerjanya selesai. Padahal Aira masih membutuhkan kaki palsu seharga Rp 45 jutaan dan kemoterapi lanjutan untuk kanker yang sekarang sudah meluas ke paru-parunya.

Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk ikut membantu Aira agar bisa pulih; memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisinya, bantuan berupa kaki palsu agar dia dapat kembali bersemangat menjalani hari-harinya dan mengejar cita-citanya kembali. Sahabat semua dapat membantu Aira, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

    Penulis: Putri Azmi Millatie
    Editor: Wahyu Noerhadi

Kabar Terbaru

Penyaluran Bantuan Dana untuk Kesembuhan Aira

10/05/2022

Image


NU Care-LAZISNU mentasarufkan donasi hasil dari penggalangan di website crowdfunding NUcare.id untuk Khairatu Kurnia (9) atau yang biasa disapa Aira, yang menderita kanker tulang stadium 4.

Hasil penggalangan dana yang diperoleh sebesar Rp12.461.000, diberikan kepada ibunda Aira pada Rabu, 2 Maret 2022 di rumah singgah Yayasan Baitulmal Umat Islam Bank Negara Indonesia (BAMUIS BNI) Jl Kernolong Dalam IV No. 27, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Dana tersebut diberikan untuk membantu biaya pengobatan dan perawatan Aira yang belum ter-cover oleh BPJS.

Sri Teti Taufik (38), ibunda dari Aira, mengucapkan terima kasih kepada NU dan semua sahabat peduli yang telah menolong Aira.

“Saya sangat berterima kasih kepada NU dan semua donatur yang mau membantu serta menolong Aira yang sedang sakit, yang dalam kesusahan Aira. Terima kasih,” ucap Bu Sri.

Untuk diketahui, menurut penuturan ibunya, saat ini Aira merasakan demam karena efek dari kemoterapi. Selain kemo, Aira juga menjalani pengobatan rehabilitasi medik.

“Kakinya itu kemaren mengecil yang sebelah karena tidak dipakai selama satu tahun, jadi penguatan otot kaki dan melatih kaki yang diamputasi biar dipasang kaki palsu karena bagi Aira terasa berat. Cuman sementara waktu rehabilitasi medik distop sama dokter karena dia sedang menjalani kemoterapi dan cukup nguras tenaga,” ungkap Sri.

Kemudian untuk biaya rumah sakit, semua ditanggung BPJS. Namun untuk keperluan biaya hidup yang dibutuhkan selama di Jakarta (RSCM) seperti untuk keperluan makan, ongkos, membeli diapers, dan susu semuanya menggunakan biaya sendiri.

“Serta perlengkapan kesehatan seperti tongkat dan ada juga obat-obatan seperti vitamin juga belum ter-cover BPJS. Dan juga ketika menemani Aira kontrol untuk kemoterapi, persyaratan untuk SWAB Antigen hanya untuk pasien, sedangkan bagi yang menemani, apalagi pasien anak-anak, itu mengeluarkan biaya sendiri,” katanya.

Kami dari NU Car-LAZISNU mengucapkan banyak terima kasih untuk seluruh #SahabatPeduli yang telah menyisihkan sebagian rezekinya untuk ikut membantu Aira dalam melawan penyakit yang Aira alami: kanker tulang stadium 4. Semoga Aira bisa lekas sembuh dan keberkahan selalu mengelilingi kita semua. Amiin Yaa Mujiibassa’iliin…

Donatur