"Raihlah ilmu! Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar." - Umar bin Khattab
Kata-kata tersebutlah yang menjadi motivasi bagi Wahyu Ari Setiawan, pemuda berusia 22 tahun asal Pundung-Pedukuhan V, RT 020 RW 010, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bukan tanpa alasan, setiap hari Wahyu harus menempuh perjalanan menuju kampus dengan menempuh jarak 17 kilometer menggunakan sepeda tua selama 1,5 jam. Dirinya terpaksa bersepeda karena motor yang dahulu menjadi teman setianya kini rusak dan tak bisa digunakan lagi. Namun, hingga kini, keterbatasan itu tidak pernah memadamkan semangat Wahyu untuk terus belajar di Program Studi Ekonomi Syariah, Institut Ilmu Qur’an (IIQ) An-Nur Ngrukem, Yogyakarta tempat ia menimba ilmu demi masa depan yang lebih baik.
“Saya lahir dari keluarga yang sederhana. Orangtua bekerja keras sebagai buruh dan peternak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jujur, dengan penghasilan orangtua yang pas-pasan, saya cukup kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah karena tidak memiliki laptop,” ujar Wahyu kepada Tim NU Care-LAZISNU DIY pada Selasa, 26 November 2024.
Namun, Wahyu tak pernah menyerah. Ia mengaku, pendidikan sangat penting bagi dirinya dan keluarganya.
“Bagi saya, pendidikan adalah kunci untuk mengubah hidup dan membantu keluarga saya keluar dari lingkaran keterbatasan.” ucapnya.
Kini, Wahyu membutuhkan bantuan kita. Ia bermimpi dapat memperbaiki motor rusaknya agar perjalanan ke kampus lebih efisien, dan memiliki laptop untuk menunjang studinya. Dukungan kita dapat menjadi cahaya harapan bagi Wahyu untuk lebih fokus pada pendidikannya tanpa terbebani masalah transportasi dan alat belajar.
Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari perjalanan Wahyu menuju cita-cita yang akan diraihnya, dengan cara:
Kebutuhan Dana 15.000.000
Dana Terkumpul 2.000.000
Donatur
0 Hari lagi
"Raihlah ilmu! Dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar." - Umar bin Khattab
Kata-kata tersebutlah yang menjadi motivasi bagi Wahyu Ari Setiawan, pemuda berusia 22 tahun asal Pundung-Pedukuhan V, RT 020 RW 010, Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bukan tanpa alasan, setiap hari Wahyu harus menempuh perjalanan menuju kampus dengan menempuh jarak 17 kilometer menggunakan sepeda tua selama 1,5 jam. Dirinya terpaksa bersepeda karena motor yang dahulu menjadi teman setianya kini rusak dan tak bisa digunakan lagi. Namun, hingga kini, keterbatasan itu tidak pernah memadamkan semangat Wahyu untuk terus belajar di Program Studi Ekonomi Syariah, Institut Ilmu Qur’an (IIQ) An-Nur Ngrukem, Yogyakarta tempat ia menimba ilmu demi masa depan yang lebih baik.
“Saya lahir dari keluarga yang sederhana. Orangtua bekerja keras sebagai buruh dan peternak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jujur, dengan penghasilan orangtua yang pas-pasan, saya cukup kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah karena tidak memiliki laptop,” ujar Wahyu kepada Tim NU Care-LAZISNU DIY pada Selasa, 26 November 2024.
Namun, Wahyu tak pernah menyerah. Ia mengaku, pendidikan sangat penting bagi dirinya dan keluarganya.
“Bagi saya, pendidikan adalah kunci untuk mengubah hidup dan membantu keluarga saya keluar dari lingkaran keterbatasan.” ucapnya.
Kini, Wahyu membutuhkan bantuan kita. Ia bermimpi dapat memperbaiki motor rusaknya agar perjalanan ke kampus lebih efisien, dan memiliki laptop untuk menunjang studinya. Dukungan kita dapat menjadi cahaya harapan bagi Wahyu untuk lebih fokus pada pendidikannya tanpa terbebani masalah transportasi dan alat belajar.
Mari kita bersama-sama menjadi bagian dari perjalanan Wahyu menuju cita-cita yang akan diraihnya, dengan cara:
Belum ada kabar terbaru