Bantu Ustadzah Eva Bangkit dari Tumor Leher!

Category Kesehatan
KABUPATEN LEBAK
NU CARE-LAZISNU

Terkumpul

8.209.000

Dana Dibutuhkan

50.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Ustadzah Eva (20), kini hanya terbaring tak berdaya di kasurnya. Seorang guru yang mengajari Al-Quran kepada para santri di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Lebak Banten ini mengalami hal yang tak pernah terlintas di pikirannya. Saat ini dia tengah menderita penyakit Massa Nasofaring, atau adanya jaringan abnormal yang menempel di bagian atas tenggorokannya.

Ustadzah Eva terbaring lemah

Sang ibu, Anah (40) mengatakan bahwa awalnya Ustadzah Eva sering mengalami mimisan dalam beberapa bulan, yang kemudian dibarengi dengan lehernya yang tidak bisa menengok. Tak hanya itu, pada bagian leher kanannya juga mulai timbul benjolan, disusul leher bagian kirinya.

“Saya pikir itu karena anak saya sering makan makanan instan yang gurih dan pedas, kurang makan sayur dan buah, ditambah karena dia sering kecapekan,” ungkap Bu Anah saat dihubungi via WhatsApp oleh Tim NU Care-LAZISNU PBNU, 10 Juni 2022.

Berbagai pengobatan diakui Bu Anah telah ia lakukan untuk anaknya, mulai dari konsultasi ke dokter terdekat, pengobatan herbal selama dua bulan, hingga ke tabib. Namun, kesemuanya itu ia mengaku belum mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak sampai di situ, sang ibu memutuskan untuk membawa operasi putrinya 2 kali.

“Ya saya akhirnya coba merujuknya ke dokter THT. Kata dokter di hidungnya ada massa (jaringan abnormal yang menempel pada organ), baru setelah itu dirujuk ke RSCM,” jelasnya.

Selama di RSCM Jakarta, Ustadzah Eva telah melakukan berbagai rangkaian pemeriksaan, mulai dari biopsi hidung, CT Scan, Bone Scan, operasi gigi, hingga kontrol ke poli syaraf.

Hingga kini, Eva telah menjalani perawatan kemo kedua, dengan total kemoterapi sebanyak 5-6 kali dan 18 kali penyinaran, di mana ada sinar khusus yang dipaparkan selama 33 hari tanpa putus.

“Eva kalo habis kemo itu lemes, mual, muntah. Terus kulit yang disinari yaitu muka dan lehernya menghitam. Untuk makan saja nggak ada rasa, ditambah tenggorokan juga sakit. Tapi alhamdulillahnya, udah nggak pernah mimisan lagi. Dan benjolan di lehernya sudah hampir gak keraba,” ungkap Sang Ibu.

Namun sebagai ibu rumah tangga, dirinya mengaku sangat kebingungan dan merasa kesulitan untuk memenuhi biaya obat-obatan dan biaya perawatan yang tidak di-cover oleh BPJS. Ditambah dia dan sang anak harus pulang-pergi ke RSCM, mengingat rumahnya berada di kawasan Sumurbandung, Cikulur, Kabupaten Lebak yang jauh dari ibukota.

“Saya tidak ada biaya untuk memenuhi obat-obatan dan perawatan itu, ditambah banyaknya biaya ke sana-kemari untuk periksa. Padahal penyakit Eva harus segera ditangani agar tidak menyebar ke organ lainnya,” harapnya.

Ustadzah Eva adalah mahasiswi berprestasi, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Lebak dan masuk lewat jalur beasiswa. Selain cerdas, dia juga gadis yang tangguh dan penuh semangat dalam menuntut ilmu, meski di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.

Rumahnya yang hanya terbuat dari bambu itu tentu telah menjadi saksi atas usaha keras Eva untuk mewujudkan mimpi-mimpinya terutama untuk mengubah perekonomian keluarganya. Namun guru ngaji yang telah mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Lebak selama 2 tahun ini harus berusaha lebih keras lagi untuk mengalahkan penyakitnya dan kembali meraih cita-citanya.

Untuk itu, LAZISNU PBNU melalui laman ini, mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk membantu Ustadzah Eva agar kembali pulih dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Penulis: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi

Penggalangan dana dimulai 17 February 2023 oleh:
NU CARE-LAZISNU
Akun Terverifikasi

Total
94 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Bantu Ustadzah Eva Bangkit dari Tumor Leher!

Bantu Ustadzah Eva Bangkit dari Tumor Leher!

Kebutuhan Dana 50.000.000

Dana Terkumpul 8.209.000

Donatur

0 Hari lagi

NU CARE-LAZISNU

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Ustadzah Eva (20), kini hanya terbaring tak berdaya di kasurnya. Seorang guru yang mengajari Al-Quran kepada para santri di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Lebak Banten ini mengalami hal yang tak pernah terlintas di pikirannya. Saat ini dia tengah menderita penyakit Massa Nasofaring, atau adanya jaringan abnormal yang menempel di bagian atas tenggorokannya.

Ustadzah Eva terbaring lemah

Sang ibu, Anah (40) mengatakan bahwa awalnya Ustadzah Eva sering mengalami mimisan dalam beberapa bulan, yang kemudian dibarengi dengan lehernya yang tidak bisa menengok. Tak hanya itu, pada bagian leher kanannya juga mulai timbul benjolan, disusul leher bagian kirinya.

“Saya pikir itu karena anak saya sering makan makanan instan yang gurih dan pedas, kurang makan sayur dan buah, ditambah karena dia sering kecapekan,” ungkap Bu Anah saat dihubungi via WhatsApp oleh Tim NU Care-LAZISNU PBNU, 10 Juni 2022.

Berbagai pengobatan diakui Bu Anah telah ia lakukan untuk anaknya, mulai dari konsultasi ke dokter terdekat, pengobatan herbal selama dua bulan, hingga ke tabib. Namun, kesemuanya itu ia mengaku belum mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak sampai di situ, sang ibu memutuskan untuk membawa operasi putrinya 2 kali.

“Ya saya akhirnya coba merujuknya ke dokter THT. Kata dokter di hidungnya ada massa (jaringan abnormal yang menempel pada organ), baru setelah itu dirujuk ke RSCM,” jelasnya.

Selama di RSCM Jakarta, Ustadzah Eva telah melakukan berbagai rangkaian pemeriksaan, mulai dari biopsi hidung, CT Scan, Bone Scan, operasi gigi, hingga kontrol ke poli syaraf.

Hingga kini, Eva telah menjalani perawatan kemo kedua, dengan total kemoterapi sebanyak 5-6 kali dan 18 kali penyinaran, di mana ada sinar khusus yang dipaparkan selama 33 hari tanpa putus.

“Eva kalo habis kemo itu lemes, mual, muntah. Terus kulit yang disinari yaitu muka dan lehernya menghitam. Untuk makan saja nggak ada rasa, ditambah tenggorokan juga sakit. Tapi alhamdulillahnya, udah nggak pernah mimisan lagi. Dan benjolan di lehernya sudah hampir gak keraba,” ungkap Sang Ibu.

Namun sebagai ibu rumah tangga, dirinya mengaku sangat kebingungan dan merasa kesulitan untuk memenuhi biaya obat-obatan dan biaya perawatan yang tidak di-cover oleh BPJS. Ditambah dia dan sang anak harus pulang-pergi ke RSCM, mengingat rumahnya berada di kawasan Sumurbandung, Cikulur, Kabupaten Lebak yang jauh dari ibukota.

“Saya tidak ada biaya untuk memenuhi obat-obatan dan perawatan itu, ditambah banyaknya biaya ke sana-kemari untuk periksa. Padahal penyakit Eva harus segera ditangani agar tidak menyebar ke organ lainnya,” harapnya.

Ustadzah Eva adalah mahasiswi berprestasi, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di salah satu universitas di Lebak dan masuk lewat jalur beasiswa. Selain cerdas, dia juga gadis yang tangguh dan penuh semangat dalam menuntut ilmu, meski di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.

Rumahnya yang hanya terbuat dari bambu itu tentu telah menjadi saksi atas usaha keras Eva untuk mewujudkan mimpi-mimpinya terutama untuk mengubah perekonomian keluarganya. Namun guru ngaji yang telah mengabdikan dirinya di Pondok Pesantren Qothrotul Falah, Lebak selama 2 tahun ini harus berusaha lebih keras lagi untuk mengalahkan penyakitnya dan kembali meraih cita-citanya.

Untuk itu, LAZISNU PBNU melalui laman ini, mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk membantu Ustadzah Eva agar kembali pulih dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Penulis: Putri Azmi Millatie
Editor: Wahyu Noerhadi

Kabar Terbaru

NU Care LAZISNU Salurkan Penggalangan Dana Tahap 1 untuk Ustadzah Eva

26/08/2022

Image


Melalui penggalangan dana nucare.id, LAZISNU PBNU menyalurkan pencairan dana tahap 1 sejumlah Rp. 6.158.000,- untuk memenuhi obat-obatan dan perawatan tumor lehernya. Saat didatangi tim, Eva masih terkulai lemas ditemani sang ibu.

Menurut penuturan Sang Ibu, hingga kini, Eva telah menjalani perawatan kemo kedua, dengan total kemoterapi sebanyak 5-6 kali dan 18 kali penyinaran, di mana ada sinar khusus yang dipaparkan selama 33 hari tanpa putus.

“Eva kalo habis kemo itu lemes, mual, muntah. Terus kulit yang disinari yaitu muka dan lehernya menghitam. Untuk makan saja nggak ada rasa, ditambah tenggorokan juga sakit. Tapi alhamdulillahnya, udah nggak pernah mimisan lagi. Dan benjolan di lehernya sudah hampir gak keraba,” ungkap Sang Ibu.

Kondisi Eva saat ini benar-benar memprihatinkan. Untuk itu, mari bersama bantu Eva sembuh dari penyakitnya dengan doa dan dukungan kita semua.

Terima kasih bagi para donatur yang sudah menyampaikan kebaikannya melalui laman campaign ini. 

Donatur