Mohammad Robby Fikrih alias Robby harus hidup dalam kondisi tunanetra sedari lahir. Di usianya yang baru menginjak 8 tahun, Robby yang beralamat di Sampang, tepatnya di Desa Pangelen, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang harus memendam keinginannya untuk dapat bermain bersama teman sebayanya.
Berbagai cara telah dilakukan sang ibu, Saideh (34) untuk kesembuhan putranya, namun tak kunjung membuahkan hasil. Tak hanya itu, di tengah keterpurukan tersebut, sang ayah, Hadi Hermawan (35) justru meninggalkan Robby dan ibunya saat Robby masih berumur 2 tahun dan hingga kini tidak pernah kembali.
Saat dititipkan ke tetangganya, Robby hanya mampu berbaring hingga sang Ibu, Saideh menjemputnya selepas bekerja menjadi buruh tani.
Robby yang kesehariannya hanya mampu untuk berbaring di tempat tidurnya, kini hanya dapat bergantung pada sang ibu yang bekerja menjadi buruh tani dengan penghasilan Rp15.000 per hari. Setiap hari, Robby harus dititipkan ke tetangganya karena sang ibu harus berangkat kerja di pagi hari sebagai buruh tani, dan baru dijemput kembali setelah sore hari untuk mandi.
Sebenarnya bagi Saideh, ini merupakan cobaan yang berat. Di satu sisi dia harus merawat anaknya yang cacat dan orang tua yang sudah renta, disisi lain dia juga harus mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Namun apalah daya, inilah ketentuan Allah Swt yang harus dihadapi Saideh dengan lapang dada.
Robby memang masih bisa tersenyum dan tertawa, meski hidupnya penuh kekurangan, ditambah dengan kondisi kebutaannya. Untuk makan sehari-hari saja dia lebih sering menunggu suapan makanan dari tangan tetangga. Makan nasi dengan garam-cabai saja dia sudah senang.
Sungguh pemandangan itu membuat hati kami terenyuh. Saideh, ibu Robby berharap ada tangan para dermawan yang mau peduli terhadap nasib Robby. Untuk itu, mari bersama bantu Robby dan sang ibunda untuk dapat hidup layak, dengan cara:
Kebutuhan Dana 70.000.000
Dana Terkumpul 10.668.000
Donatur
0 Hari lagi
Mohammad Robby Fikrih alias Robby harus hidup dalam kondisi tunanetra sedari lahir. Di usianya yang baru menginjak 8 tahun, Robby yang beralamat di Sampang, tepatnya di Desa Pangelen, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang harus memendam keinginannya untuk dapat bermain bersama teman sebayanya.
Berbagai cara telah dilakukan sang ibu, Saideh (34) untuk kesembuhan putranya, namun tak kunjung membuahkan hasil. Tak hanya itu, di tengah keterpurukan tersebut, sang ayah, Hadi Hermawan (35) justru meninggalkan Robby dan ibunya saat Robby masih berumur 2 tahun dan hingga kini tidak pernah kembali.
Saat dititipkan ke tetangganya, Robby hanya mampu berbaring hingga sang Ibu, Saideh menjemputnya selepas bekerja menjadi buruh tani.
Robby yang kesehariannya hanya mampu untuk berbaring di tempat tidurnya, kini hanya dapat bergantung pada sang ibu yang bekerja menjadi buruh tani dengan penghasilan Rp15.000 per hari. Setiap hari, Robby harus dititipkan ke tetangganya karena sang ibu harus berangkat kerja di pagi hari sebagai buruh tani, dan baru dijemput kembali setelah sore hari untuk mandi.
Sebenarnya bagi Saideh, ini merupakan cobaan yang berat. Di satu sisi dia harus merawat anaknya yang cacat dan orang tua yang sudah renta, disisi lain dia juga harus mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari. Namun apalah daya, inilah ketentuan Allah Swt yang harus dihadapi Saideh dengan lapang dada.
Robby memang masih bisa tersenyum dan tertawa, meski hidupnya penuh kekurangan, ditambah dengan kondisi kebutaannya. Untuk makan sehari-hari saja dia lebih sering menunggu suapan makanan dari tangan tetangga. Makan nasi dengan garam-cabai saja dia sudah senang.
Sungguh pemandangan itu membuat hati kami terenyuh. Saideh, ibu Robby berharap ada tangan para dermawan yang mau peduli terhadap nasib Robby. Untuk itu, mari bersama bantu Robby dan sang ibunda untuk dapat hidup layak, dengan cara:
16/01/2024
Sampang, NU Care
NU Care-LAZISNU Sampang, Jawa Timur memberikan bantuan ekonomi kepada Mohammad Robby Fikrih alias Robby (8), seorang anak difabel asal Dusun Baban, Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.
Ketua NU Care-LAZISNU Sampang, Zainuddin mengatakan, Robby adalah seorang anak difabel yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Robby yang kesehariannya hanya mampu untuk berbaring di tempat tidurnya, kini hanya dapat bergantung pada sang ibu, Saideh (34) yang bekerja menjadi buruh tani dengan penghasilan Rp15.000 per hari. Setiap hari, Robby harus dititipkan ke tetangganya karena sang ibu harus berangkat kerja di pagi hari sebagai buruh tani, dan baru dijemput kembali setelah sore hari untuk mandi.
“Tujuan utama kami ingin membantu. Robby adalah anak yang memiliki keistimewaan, ia buta dan tidak bisa mendengar sejak lahir,” ucapnya, Selasa (16/01/2024).
Zainuddin menceritakan bahwa kondisi Robby sangat memprihatinkan. Ia ditinggal oleh sang ayah, Hadi Hermawan (35), sejak umur 2 tahun dan hingga saat ini tak kunjung kembali.
“Bantuan yang kami berikan berupa paket sembako dan sejumlah uang tunai,” ungkapnya.
Bantuan tersebut, lanjutnya, bersumber dari penggalangan dana yang dilakukan NU Care-LAZISNU Sampang melalui website crowdfunding NUcare.id, yang dikelola NU Care-LAZISNU PBNU.
Zainuddin pun mengajak semua pihak untuk bahu-membahu membantu warga yang mengalami kekurangan dan keterbatasan. “Masih banyak yang perlu dibantu,” ujarnya.
Berkaitan dengan itu, NU Care-LAZISNU Sampang memiliki beberapa program sosial yang akan dilakukan sepanjang tahun 2024.
“Bantuan kepada yatim piatu, difabel, biaya pendidikan, modal usaha kepada lansia, dan rehabilitasi tempat ibadah seperti masjid, musholla, panti asuhan, dan lainnya,” pungkasnya.
Sumber: Salsabilafm.com
Editor: Wahyu Noerhadi