Bantu Nek Tirah Hidup Layak!

Category Ekonomi
KABUPATEN SAMPANG
NU Care-LAZISNU Sampang

Terkumpul

4.072.100

Dana Dibutuhkan

50.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

20 tahun lebih hidup dalam kegelapan, Nek Tirah divonis buta permanen oleh dokter. Ia adalah seorang nenek berusia 58 tahun yang tinggal bersama sang suami yang sudah lama terbaring karena penyakit paru-parunya.

Mereka tinggal di Dusun Dualas, Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur dengan kondisi rumah yang sudah lapuk, tiang penopang rumah yang sudah mulai doyong, dan tentu itu membahayakan bagi Nek Tirah dan suami.

Nek Tirah, selain tidak dapat melihat, ia juga menderita gangguan pendengaran yang diduga akibat terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan pasca mengalami kecelakaan saat berjualan.

Sebetulnya, Nek Tirah memiliki seorang anak. Namun anaknya terpaksa merantau dengan maksud membantu perekonomian keluarga. Tapi apalah daya, hasil kerja anaknya hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup di perantauan.

Ya, Nek Tirah menghidupi dirinya dan sang suami  hanya dengan berjualan kerupuk di sepanjang jalan raya yang berjarak 10 km dari rumahnya, dengan harapan ada pengendara yang mau membeli dagangannya. Namun terkadang kondisi Nek Tirah yang buta dimanfaatkan oleh orang lain dengan membeli dagangannya menggunakan uang palsu.

Nek Tirah berjualan kerupuk di sepanjang jalan dengan kardus bertuliskan "Maaf Hati-hati, Saya Buta" tergantung di dadanya.

Setiap hari, mulai jam 6 pagi Nek Tirah sudah berangkat berjualan, dan baru kembali ke rumah jam 7 malam. Itu pun kalau ia tidak nyasar atau salah jalan. Ya kondisinya yang tidak bisa melihat membuatnya sering nyasar hingga larut malam. Beruntung dia sering diantar oleh pengendara yang peduli terhadapnya. 

“Sebenarnya, saya sudah sering diingatkan tetangga untuk berhenti berjualan karena sangat membahayakan keselamatan saya. Terlebih saya juga pernah menjadi korban tabrak lari saat berjualan. Namun, saya lebih baik kerja seperti ini, yang penting halal daripada meminta-minta,” katanya kepada Tim NU Care-LAZISNU Sampang, sembari ia sesekali mengusap air mata.

Meski untung dari hasil berjualannya itu tidak seberapa, yakni antara Rp10.000 - Rp15.000. Akan tetapi, Nek Tirah mengaku bahwa hal itu membuat hati Nek Tirah bahagia karena bisa menyambung hidup dengan suami.

Dalam kesehariannya, dia lebih sering makan dengan kecap manis. Menurutnya, itu sudah makanan yang sangat enak. Makan dengan lauk yang lebih layak, dia hanya mengandalkan pemberian tetangga, itupun jika ada hajatan.  Beberapa hari ini, dia sering tidak berjualan karena musim hujan, karena jika kerupuknya terkena hujan maka akan melempem dan tidak laku dijual.

Ya, begitu sulit ujian hidup Nek Tirah dan suami untuk menyambung hidup. Kita perlu bersyukur, dan bisa menyisihkan sedikit harta kita untuk membantu Nek Tirah memperoleh kehidupan yang lebih layak. Caranya:

  1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email
Penggalangan dana dimulai 11 May 2023 oleh:
NU Care-LAZISNU Sampang
Akun Terverifikasi

Total
20 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Bantu Nek Tirah Hidup Layak!

Bantu Nek Tirah Hidup Layak!

Kebutuhan Dana 50.000.000

Dana Terkumpul 4.072.100

Donatur

0 Hari lagi

NU Care-LAZISNU Sampang

Akun Terverifikasi

Deskripsi

20 tahun lebih hidup dalam kegelapan, Nek Tirah divonis buta permanen oleh dokter. Ia adalah seorang nenek berusia 58 tahun yang tinggal bersama sang suami yang sudah lama terbaring karena penyakit paru-parunya.

Mereka tinggal di Dusun Dualas, Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Jawa Timur dengan kondisi rumah yang sudah lapuk, tiang penopang rumah yang sudah mulai doyong, dan tentu itu membahayakan bagi Nek Tirah dan suami.

Nek Tirah, selain tidak dapat melihat, ia juga menderita gangguan pendengaran yang diduga akibat terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan pasca mengalami kecelakaan saat berjualan.

Sebetulnya, Nek Tirah memiliki seorang anak. Namun anaknya terpaksa merantau dengan maksud membantu perekonomian keluarga. Tapi apalah daya, hasil kerja anaknya hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup di perantauan.

Ya, Nek Tirah menghidupi dirinya dan sang suami  hanya dengan berjualan kerupuk di sepanjang jalan raya yang berjarak 10 km dari rumahnya, dengan harapan ada pengendara yang mau membeli dagangannya. Namun terkadang kondisi Nek Tirah yang buta dimanfaatkan oleh orang lain dengan membeli dagangannya menggunakan uang palsu.

Nek Tirah berjualan kerupuk di sepanjang jalan dengan kardus bertuliskan "Maaf Hati-hati, Saya Buta" tergantung di dadanya.

Setiap hari, mulai jam 6 pagi Nek Tirah sudah berangkat berjualan, dan baru kembali ke rumah jam 7 malam. Itu pun kalau ia tidak nyasar atau salah jalan. Ya kondisinya yang tidak bisa melihat membuatnya sering nyasar hingga larut malam. Beruntung dia sering diantar oleh pengendara yang peduli terhadapnya. 

“Sebenarnya, saya sudah sering diingatkan tetangga untuk berhenti berjualan karena sangat membahayakan keselamatan saya. Terlebih saya juga pernah menjadi korban tabrak lari saat berjualan. Namun, saya lebih baik kerja seperti ini, yang penting halal daripada meminta-minta,” katanya kepada Tim NU Care-LAZISNU Sampang, sembari ia sesekali mengusap air mata.

Meski untung dari hasil berjualannya itu tidak seberapa, yakni antara Rp10.000 - Rp15.000. Akan tetapi, Nek Tirah mengaku bahwa hal itu membuat hati Nek Tirah bahagia karena bisa menyambung hidup dengan suami.

Dalam kesehariannya, dia lebih sering makan dengan kecap manis. Menurutnya, itu sudah makanan yang sangat enak. Makan dengan lauk yang lebih layak, dia hanya mengandalkan pemberian tetangga, itupun jika ada hajatan.  Beberapa hari ini, dia sering tidak berjualan karena musim hujan, karena jika kerupuknya terkena hujan maka akan melempem dan tidak laku dijual.

Ya, begitu sulit ujian hidup Nek Tirah dan suami untuk menyambung hidup. Kita perlu bersyukur, dan bisa menyisihkan sedikit harta kita untuk membantu Nek Tirah memperoleh kehidupan yang lebih layak. Caranya:

  1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Kabar Terbaru

Ketua NU Care-LAZISNU Sampang Serahkan Bantuan untuk Nek Tirah

12/01/2024

Image


Sampang, NU Care
Terus berkhidmat membantu umat, rasanya pantas disematkan kepada NU Care- LAZISNU Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang senantiasa istikamah dan amanah dalam menyalurkan bantuan bagi warga duafa, lansia, dan masyarakat yang membutuhkan.

Belum lama ini, Rabu (10/01/2024), NU Care-LAZISNU menyalurkan bantuan program ekonomi dalam bentuk modal usaha kepada seorang penyandang disabilitas bernama Nek Tirah, seorang lansia asal Dusun Dualas, Desa Pangongsean, Kecamatan Torjun, Sampang.

"Bantuan yang diberikan berupa sembako dan sejumlah uang tunai. Ini (bantuan) merupakan bantuan kali kelima yang kami berikan untuk Nek Tir," ungkap Zainuddin, Ketua NU Care-LAZISNU Sampang.

Zainuddin menerangkan, bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian NU Care-LAZISNU Sampang terhadap lansia difabel yang mempunyai usaha.

"Nek Tir ini seorang penjual kerupuk keliling, lansia, dan penyandang disabilitas, tunanetra, maka kita bantu," tegasnya.

Sumber: Salsabilafm.com

Donatur