Sejak 2017, dunia Pak Harsono (50) perlahan meredup. Sepulang bekerja dari Kalimantan, beliau mengalami sakit kepala hebat yang tak kunjung reda. Rasa sakit itu terus berlanjut hingga akhirnya merenggut penglihatannya, membuat hari-harinya kini hanya diselimuti kegelapan.
Dokter mendiagnosa beliau mengalami Chronic Obstructive Pulmonary Disease with acute exacerbation, unspecified (suspek PPOK). PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah penyakit paru-paru kronis yang membuat aliran udara dalam saluran pernapasan terhambat. Saat terjadi exacerbation (kambuhan akut), gejala bisa memburuk drastis: sesak napas parah, batuk berkepanjangan, hingga menurunnya kadar oksigen dalam tubuh.
Kekurangan oksigen itulah yang berpengaruh besar pada kesehatan organ lain, termasuk saraf dan pembuluh darah di otak serta mata, sehingga berisiko memperparah kerusakan penglihatan. Inilah yang kini dialami Bapak Harsono.
Meski harus berjuang dengan sakit dan keterbatasan, semangatnya tak pernah pudar. Setiap azan berkumandang, dengan berbekal tongkat, beliau tetap melangkahkan kaki menuju masjid di kampungnya. Jalan yang sunyi sudah beliau hafal, seolah iman menjadi penuntun di tengah gelapnya dunia.
Namun di balik keteguhan itu, beban hidup terasa semakin berat. Beliau telah lama berpisah dengan sang istri, sehingga kini Pak Harsono hanya tinggal bersama kedua putrinya, Intan Dwi Sulistiyani (20), seorang mahasiswi UGM, dan Reni Dwi Marelia (12) siswi sekolah dasar yang masih membutuhkan banyak dukungan.
Tanpa pekerjaan tetap dan dengan kondisi kesehatan yang kian memburuk, sulit bagi beliau untuk memenuhi biaya pengobatan maupun kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu, NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menginisiasi penggalangan dana untuk membantu Pak Harsono, dalam meringankan biaya pengobatan dan kebutuhan hidupnya, yakni dengan cara:
Mari ulurkan tangan, ringankan langkah perjuangan Pak Harsono. Setiap donasi Anda adalah cahaya yang bisa menghadirkan senyum di wajah beliau dan kedua putrinya.
Kebutuhan Dana 30.000.000
Dana Terkumpul 200.000
0 Donatur
86 Hari lagi
Sejak 2017, dunia Pak Harsono (50) perlahan meredup. Sepulang bekerja dari Kalimantan, beliau mengalami sakit kepala hebat yang tak kunjung reda. Rasa sakit itu terus berlanjut hingga akhirnya merenggut penglihatannya, membuat hari-harinya kini hanya diselimuti kegelapan.
Dokter mendiagnosa beliau mengalami Chronic Obstructive Pulmonary Disease with acute exacerbation, unspecified (suspek PPOK). PPOK atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah penyakit paru-paru kronis yang membuat aliran udara dalam saluran pernapasan terhambat. Saat terjadi exacerbation (kambuhan akut), gejala bisa memburuk drastis: sesak napas parah, batuk berkepanjangan, hingga menurunnya kadar oksigen dalam tubuh.
Kekurangan oksigen itulah yang berpengaruh besar pada kesehatan organ lain, termasuk saraf dan pembuluh darah di otak serta mata, sehingga berisiko memperparah kerusakan penglihatan. Inilah yang kini dialami Bapak Harsono.
Meski harus berjuang dengan sakit dan keterbatasan, semangatnya tak pernah pudar. Setiap azan berkumandang, dengan berbekal tongkat, beliau tetap melangkahkan kaki menuju masjid di kampungnya. Jalan yang sunyi sudah beliau hafal, seolah iman menjadi penuntun di tengah gelapnya dunia.
Namun di balik keteguhan itu, beban hidup terasa semakin berat. Beliau telah lama berpisah dengan sang istri, sehingga kini Pak Harsono hanya tinggal bersama kedua putrinya, Intan Dwi Sulistiyani (20), seorang mahasiswi UGM, dan Reni Dwi Marelia (12) siswi sekolah dasar yang masih membutuhkan banyak dukungan.
Tanpa pekerjaan tetap dan dengan kondisi kesehatan yang kian memburuk, sulit bagi beliau untuk memenuhi biaya pengobatan maupun kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu, NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menginisiasi penggalangan dana untuk membantu Pak Harsono, dalam meringankan biaya pengobatan dan kebutuhan hidupnya, yakni dengan cara:
Mari ulurkan tangan, ringankan langkah perjuangan Pak Harsono. Setiap donasi Anda adalah cahaya yang bisa menghadirkan senyum di wajah beliau dan kedua putrinya.
Belum ada kabar terbaru