Pandemi Covid-19 menyisakan banyak hal pahit, salah satunya keterpurukan ekonomi masyarakat perbatasan di Kalimantan Barat. Salah satunya di Kabupaten Sambas yang masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Diketahui berdasarkan data BPS Kalimantan Barat, rata-rata pendapatan penduduk hanya sebesar Rp498.209 rupiah/kapita/bulan.
Rendahnya pendapatan sangat berpengaruh pada kebutuhan pangan masyarakat. Di antara mereka mau tak mau harus bergantung pada pemberian orang lain dan sedekah dari para dermawan. LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas menanggapi secara serius problem ekonomi itu. Bantuan ekonomi berupa sejumlah paket sembako didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu dan kaum duafa. Harapannya bantuan tersebut dapat meringankan kebutuhan pangan di setiap keluarga di Sambas.
Iqbal, Wakil Ketua Bidang Program menyebut LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas tak ingin menyaksikan problem ekonomi terus berlanjut. Dirinya tergerak untuk mengajak masyarakat umum untuk terlibat dalam aksi kepedulian LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas dalam meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.
“Apabila kita saling support dan saling membantu sesama warga, kita akan melihat tidak ada lagi kaum duafa yang menderita akibat kekurangan pangan," tuturnya.
Program peningkatan ekonomi ini dicanangkan oleh LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas sejalan dengan visi-misi dengan program pemerintah RI dan daerah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di semua wilayah Indonesia, terutama daerah perbatasan.
"Serawak adalah daerah perbatasan dengan Kalimantan Barat, terutama Sambas yang berada di bawah naungan Negara Malaysia. Masyarakatnya tak ada yang mengalami kekurangan, semoga kita juga bisa seperti itu,” imbuh Iqbal.
Mari menjadi bagian dari aksi kepedulian ini, dengan mendukung bantuan ekonomi bagi masyarakat duafa di daerah perbatasan Kabupaten Sambas melalui halaman campaign ini, dengan cara:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 3.550.000
0 Donatur
0 Hari lagi
Pandemi Covid-19 menyisakan banyak hal pahit, salah satunya keterpurukan ekonomi masyarakat perbatasan di Kalimantan Barat. Salah satunya di Kabupaten Sambas yang masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Diketahui berdasarkan data BPS Kalimantan Barat, rata-rata pendapatan penduduk hanya sebesar Rp498.209 rupiah/kapita/bulan.
Rendahnya pendapatan sangat berpengaruh pada kebutuhan pangan masyarakat. Di antara mereka mau tak mau harus bergantung pada pemberian orang lain dan sedekah dari para dermawan. LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas menanggapi secara serius problem ekonomi itu. Bantuan ekonomi berupa sejumlah paket sembako didistribusikan kepada masyarakat kurang mampu dan kaum duafa. Harapannya bantuan tersebut dapat meringankan kebutuhan pangan di setiap keluarga di Sambas.
Iqbal, Wakil Ketua Bidang Program menyebut LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas tak ingin menyaksikan problem ekonomi terus berlanjut. Dirinya tergerak untuk mengajak masyarakat umum untuk terlibat dalam aksi kepedulian LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas dalam meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut.
“Apabila kita saling support dan saling membantu sesama warga, kita akan melihat tidak ada lagi kaum duafa yang menderita akibat kekurangan pangan," tuturnya.
Program peningkatan ekonomi ini dicanangkan oleh LAZISNU PCNU Kabupaten Sambas sejalan dengan visi-misi dengan program pemerintah RI dan daerah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di semua wilayah Indonesia, terutama daerah perbatasan.
"Serawak adalah daerah perbatasan dengan Kalimantan Barat, terutama Sambas yang berada di bawah naungan Negara Malaysia. Masyarakatnya tak ada yang mengalami kekurangan, semoga kita juga bisa seperti itu,” imbuh Iqbal.
Mari menjadi bagian dari aksi kepedulian ini, dengan mendukung bantuan ekonomi bagi masyarakat duafa di daerah perbatasan Kabupaten Sambas melalui halaman campaign ini, dengan cara:
Belum ada kabar terbaru