Nurul Azizah (34) adalah seorang ibu rumah tangga yang kini hanya mampu terdiam duduk di kursi rodanya. Bukan tanpa alasan, beliau terpaksa di kondisinya saat ini karena terkena infeksi Toxoplasmosis Cerebri yang menyerang sistem saraf dan kesadarannya.
Saat itu, Bu Nurul sedang bekerja dan merasa kelelahan, ia pun jatuh dan tidak bisa bergerak sama sekali. Ketika dibawa ke rumah sakit, dokter pun mendiagnosis bahwa ia sudah terinfeksi Toxoplasmosis Cerebri. Akibatnya Bu Nurul dalam beberapa waktu kehilangan kesadaran dan sulit untuk mengendalikan sistem saraf tubuhnya, sehingga tidak bisa bergerak sama sekali. Bahkan untuk menelan makanan pun ia kesulitan sehingga perlu menggunakan NGT atau alat bantu selang. Setelah menjalani pemeriksaan pertama dan kontrol, Bu Nurul terpaksa harus rawat jalan karena keterbatasan biaya.
Saat ini Ibu Nurul dirawat sang suami, Bapak Andri Wihananto (45), dan tinggal di Dusun Mrican, Desa Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau tinggal bertiga bersama anaknya yang masih berusia 8 tahun.
Keluarga ini hidup serba kekurangan, untuk tempat tinggal mereka masih kontrak rumah setiap bulannya, dan untuk makan sehari-hari saja hanya seadanya.
Selama rawat jalan, Pak Andri sebagai suami mengaku kesusahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli selang, obat, dan biaya layanan homecare. Hal ini karena Pak Andri sudah memilih resign dari pekerjaannya di Kalimantan demi merawat istri. Dan sampai saat ini beliau masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Pak Andri juga harus membagi waktu untuk mengurus istrinya dan mencari pekerjaan. Ibu Nurul membutuhkan biaya untuk mengganti kateter setiap 1 bulan sekali, NGT setiap 10 hari sekali dan biaya perawatan homecare.
Pak Andri sangat berharap dan terus berdoa serta meminta kepada Allah Swt agar sang Istri segera diberikan kesembuhan, cepat pulih, dan dapat beraktivitas seperti sediakala. Untuk itu, NU Care-LAZISNU DIY mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk turut membantu Ibu Nurul agar segera sembuh dari penyakitnya yakni, dengan cara:
1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Isi data diri
4. Pilih metode pembayaran
5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
6. Dapatkan laporan via email
Kebutuhan Dana 65.000.000
Dana Terkumpul 6.492.822
Donatur
0 Hari lagi
Nurul Azizah (34) adalah seorang ibu rumah tangga yang kini hanya mampu terdiam duduk di kursi rodanya. Bukan tanpa alasan, beliau terpaksa di kondisinya saat ini karena terkena infeksi Toxoplasmosis Cerebri yang menyerang sistem saraf dan kesadarannya.
Saat itu, Bu Nurul sedang bekerja dan merasa kelelahan, ia pun jatuh dan tidak bisa bergerak sama sekali. Ketika dibawa ke rumah sakit, dokter pun mendiagnosis bahwa ia sudah terinfeksi Toxoplasmosis Cerebri. Akibatnya Bu Nurul dalam beberapa waktu kehilangan kesadaran dan sulit untuk mengendalikan sistem saraf tubuhnya, sehingga tidak bisa bergerak sama sekali. Bahkan untuk menelan makanan pun ia kesulitan sehingga perlu menggunakan NGT atau alat bantu selang. Setelah menjalani pemeriksaan pertama dan kontrol, Bu Nurul terpaksa harus rawat jalan karena keterbatasan biaya.
Saat ini Ibu Nurul dirawat sang suami, Bapak Andri Wihananto (45), dan tinggal di Dusun Mrican, Desa Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau tinggal bertiga bersama anaknya yang masih berusia 8 tahun.
Keluarga ini hidup serba kekurangan, untuk tempat tinggal mereka masih kontrak rumah setiap bulannya, dan untuk makan sehari-hari saja hanya seadanya.
Selama rawat jalan, Pak Andri sebagai suami mengaku kesusahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli selang, obat, dan biaya layanan homecare. Hal ini karena Pak Andri sudah memilih resign dari pekerjaannya di Kalimantan demi merawat istri. Dan sampai saat ini beliau masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Pak Andri juga harus membagi waktu untuk mengurus istrinya dan mencari pekerjaan. Ibu Nurul membutuhkan biaya untuk mengganti kateter setiap 1 bulan sekali, NGT setiap 10 hari sekali dan biaya perawatan homecare.
Pak Andri sangat berharap dan terus berdoa serta meminta kepada Allah Swt agar sang Istri segera diberikan kesembuhan, cepat pulih, dan dapat beraktivitas seperti sediakala. Untuk itu, NU Care-LAZISNU DIY mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk turut membantu Ibu Nurul agar segera sembuh dari penyakitnya yakni, dengan cara:
1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
2. Masukkan nominal donasi
3. Isi data diri
4. Pilih metode pembayaran
5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
6. Dapatkan laporan via email
28/12/2023
Yogyakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melanjutkan upaya kemanusiaannya dalam bidang program kesehatan yaitu NU Care Sehat, dengan menyalurkan bantuan tahap kedua bagi Nurul Azizah (34), seorang ibu rumah tangga yang terkena infeksi Toxoplasmosis Cerebri. Penyakit langka ini menyerang sistem saraf dan kesadaran Nurul sehingga memaksa dirinya hanya mampu tergolek di kasur dan duduk di kursi roda.
Dikarenakan keterbatasan biaya, saat ini Nurul harus menjalani rawat jalan untuk mengatasi penyakit yang dideritanya. Saat ini Nurul dirawat sang suami, Andri Wihananto (45) dan tinggal di Dusun Mrican, Desa Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai suami, Andri bertanggung jawab mengantar istrinya ke rumah sakit dan merawatnya di rumah. Keluarga mereka tinggal bertiga, termasuk seorang anak yang berusia 8 tahun.
Andri mengakui kesulitan dalam memenuhi perawatan sehari-hari bagi istrinya, seperti pembelian selang, obat, dan biaya layanan homecare, dikarenakan ia memilih berhenti dari pekerjaannya di Kalimantan demi merawat istri. Saat ini, Andri belum mendapatkan pekerjaan pengganti dan harus membagi waktunya antara merawat istri dan mencari pekerjaan baru.
Melihat kondisi tersebut, NU Care-LAZISNU DIY memberikan bantuan biaya pengobatan bagi Nurul. Pemberian bantuan tahap kedua itu dilakukan di Kantor LAZISNU PWNU DIY, Jl MT Haryono No 40-42, Suryodiningratan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada Sabtu (23/12/2023).
Sekretaris NU Care-LAZISNU DIY, Abdullah menjelaskan bahwa bantuan itu diperoleh dari hasil penggalangan dana melalui laman NUcare.id yang dikelola oleh LAZISNU PBNU. Menurutnya, keberhasilan penyaluran bantuan ini berkat peran aktif para donatur melalui platform NUcare.id.
“Dari platform ini (NUcare.id), kami dapat menyampaikan informasi sehingga dapat menggerakkan hati para donatur dari berbagai daerah untuk turut serta membantu,” terang Abdullah dalam keterangannya yang diterima NU Care, Kamis (28/12/2023).
Ia juga menekankan bahwa penggalangan dana merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama, mendorong solidaritas dalam membantu sesama.
“Penggalangan dana ini diharapkan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan di masa mendatang,” ungkapnya.
Bantuan biaya kesehatan untuk Nurul diterima oleh suaminya, Andri. Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZISNU dan para donatur atas bantuan yang diberikan untuk istrinya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada LAZISNU PWNU DIY dan para donatur yang terus membantu memberikan biaya pengobatan. Semoga Allah membalas kebaikan mereka dengan berlipat-lipat kebaikan,” ucap Andri.
Pewarta: Syafi’i
Editor: Wahyu Noerhadi
25/09/2023
Yogyakarta, NU Care
LAZISNU PWNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan program kesehatan untuk Nurul Azizah (34), seorang ibu rumah tangga yang terkena infeksi Toxoplasmosis Cerebri. Penyakit itu menyerang sistem saraf dan kesadaran Nurul hingga membuatnya kini hanya mampu tergolek di kasur dan duduk di kursi roda.
Penyerahan bantuan biaya pengobatan untuk Nurul dilakukan LAZISNU PWNU DIY di kediaman Nurul bersama keluarga di Dusun Mrican, Desa Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Selasa (19/09/2023).
Sekretaris Manajemen LAZISNU PWNU DIY, Abdullah mengatakan bahwa bantuan tahap 1 tersebut berasal dari penggalangan dana melalui website crowdfunding NUcare.id yang dikelola oleh LAZISNU PBNU. Menurutnya, penyaluran bantuan kesehatan untuk Nurul bisa terwujud karena banyaknya peran dari para donatur melalui NUcare.id.
“Dari platform inilah (NUcare.id) kami bisa menebarkan informasi sehingga bisa mengetuk para donatur di segala penjuru daerah untuk ikut membantu,” jelas Abdullah.
Pihaknya juga menjelaskan penggalangan bantuan itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama agar senantiasa saling membantu satu sama lain.
“Di sisi yang lain kegiatan ini diharapkan menjadi stimulus bagi masyarakat lainnya untuk ikut serta aktif dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan selanjutnya,” ungkapnya.
Adapun bantuan biaya kesehatan untuk Nurul diterima Andri Wihananto (45) selaku suami. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada LAZISNU dan para donatur atas bantuan untuk istrinya.
“Kami sampaikan banyak terima kasih kepada LAZISNU PWNU DIY dan para donatur yang membantu memberikan biaya pengobatan. Semoga Allah yang membalas kebaikan semuanya dengan berlipat-lipat kebaikan,” ungkap Andri.
Untuk diketahui, karena keterbatasan biaya, saat ini Nurul harus rawat jalan atas penyakit yang dideritanya. Sementara Andri, bertugas mengantar rawat jalan ke rumah sakit dan merawat istrinya di rumah. Di rumah, mereka tinggal bertiga bersama seorang anak yang masih berusia 8 tahun.
Selama rawat jalan, Andri mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli selang, obat, dan biaya layanan homecare. Hal ini karena Andri sudah memilih berhenti dari pekerjaannya di Kalimantan demi merawat istri. Hingga saat ini, Andri masih belum mendapatkan pekerjaan pengganti. Ia pun harus membagi waktu untuk mengurus istrinya dan mencari pekerjaan.
LAZISNU DIY berupaya untuk membantu Andri dengan melakukan penggalangan dana untuk biaya pengobatan istrinya, Nurul. Sampai saat ini, campaign tersebut masih berjalan hingga dua bulan ke depan, dengan kebutuhan dana Rp65 juta. Bagi masyarakat yang ingin turut membantu Nurul agar bisa sembuh dari penyakitnya, bisa melalui campaign ini: Bantu Bu Nurul Sembuh dari Infeksi Toxoplasmosisnya
Pewarta: Syafi’i
Editor: Wahyu Noerhadi