Bantu Bunga Sembuh dari Jantung Bocornya!

Category Kesehatan
KOTA SURABAYA
NU Care-LAZISNU Surabaya

Terkumpul

11.016.000

Dana Dibutuhkan

75.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Terlihat seperti anak berusia 3 tahun, Bunga Mutmaina (17 thn) mengalami pertumbuhan fisik dan psikis yang terhambat. Namun tidak hanya itu, kini dia juga harus berjuang sembuh dari jantungnya yang bocor. Anak kedua dari pasangan Bu Riyani (42 thn) dan almarhum Pak Marsudi ini bahkan mempunyai masalah dalam berbicara dan mendengar sehingga dia harus menggunakan bahasa isyarat.

Bunga Mutmaina memegang Kartu Tanda Penduduknya, tepat di usianya ke-17 tahun.

Dunia seolah tidak bersahabat dengannya. Di umurnya yang ke-17, secara tiba-tiba punggungnya menjadi bengkok dan perutnya akan membengkak penuh setelah makan.

“Kondisi Bunga, sudah seperti itu, Mas. Bahkan di usianya yang memasuki 17 tahun, dia harus menanggung derita lain lagi. Jantungnya bocor dan punggungnya membengkok, serta perutnya yang membengkak penuh setelah makan,” ungkap Bu Riyani sambil terisak, saat diwawancarai Tim NU Care-LAZISNU Surabaya, 16 Desember 2021.

Tampak belakang, punggung Bunga tampak melengkung (bengkok).

Saat ini, Bunga dan keluarganya tinggal di sebuah bangunan semi permanen berukuran 3x2 meter di komplek pemakaman di Surabaya. Di rumah itu, Bunga tinggal bersama ibu dan kedua adiknya.

Sebagai seorang single parent, Bu Riyani bekerja di warung kopinya yang berdiri di atas tanah makam, di depan rumahnya. Penghasilannya hanya Rp30.000 per hari. Kondisi ekonomi keluarganya lah yang membuat pengobatan Bunga terhenti, sampai-sampai adiknya pun yang bungsu terpaksa menunda sekolahnya.

“Ayahnya Bunga sudah meninggal tahun 2010 lalu, Mas. Sebelum ayahnya meninggal, kami masih bisa bawa Bunga berobat. Tapi sekarang sudah nggak bisa. Terakhir kali Bunga ke rumah sakit tahun 2008 lalu.” Ucap Bu Riyani.

Kini, Bu Riyani hanya ingin kesembuhan atas Bunga, anaknya. Untuk itu, mari kita bantu biaya pengobatannya agar Bunga bisa sembuh dari jantung bocornya, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Semoga bantuan #SahabatPeduli menjadi amal jariyah yang pahalanya dapat menjadi penolong di akhirat kelak. Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin…

Kontributor: Tim LAZISNU PCNU Surabaya
Editor:  Putri Azmi Millatie/ Wahyu Noerhadi

Penggalangan dana dimulai 13 January 2022 oleh:
NU Care-LAZISNU Surabaya
Akun Terverifikasi

Total
2 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Bantu Bunga Sembuh dari Jantung Bocornya!

Bantu Bunga Sembuh dari Jantung Bocornya!

Kebutuhan Dana 75.000.000

Dana Terkumpul 11.016.000

0 Donatur

0 Hari lagi

NU Care-LAZISNU Surabaya

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Terlihat seperti anak berusia 3 tahun, Bunga Mutmaina (17 thn) mengalami pertumbuhan fisik dan psikis yang terhambat. Namun tidak hanya itu, kini dia juga harus berjuang sembuh dari jantungnya yang bocor. Anak kedua dari pasangan Bu Riyani (42 thn) dan almarhum Pak Marsudi ini bahkan mempunyai masalah dalam berbicara dan mendengar sehingga dia harus menggunakan bahasa isyarat.

Bunga Mutmaina memegang Kartu Tanda Penduduknya, tepat di usianya ke-17 tahun.

Dunia seolah tidak bersahabat dengannya. Di umurnya yang ke-17, secara tiba-tiba punggungnya menjadi bengkok dan perutnya akan membengkak penuh setelah makan.

“Kondisi Bunga, sudah seperti itu, Mas. Bahkan di usianya yang memasuki 17 tahun, dia harus menanggung derita lain lagi. Jantungnya bocor dan punggungnya membengkok, serta perutnya yang membengkak penuh setelah makan,” ungkap Bu Riyani sambil terisak, saat diwawancarai Tim NU Care-LAZISNU Surabaya, 16 Desember 2021.

Tampak belakang, punggung Bunga tampak melengkung (bengkok).

Saat ini, Bunga dan keluarganya tinggal di sebuah bangunan semi permanen berukuran 3x2 meter di komplek pemakaman di Surabaya. Di rumah itu, Bunga tinggal bersama ibu dan kedua adiknya.

Sebagai seorang single parent, Bu Riyani bekerja di warung kopinya yang berdiri di atas tanah makam, di depan rumahnya. Penghasilannya hanya Rp30.000 per hari. Kondisi ekonomi keluarganya lah yang membuat pengobatan Bunga terhenti, sampai-sampai adiknya pun yang bungsu terpaksa menunda sekolahnya.

“Ayahnya Bunga sudah meninggal tahun 2010 lalu, Mas. Sebelum ayahnya meninggal, kami masih bisa bawa Bunga berobat. Tapi sekarang sudah nggak bisa. Terakhir kali Bunga ke rumah sakit tahun 2008 lalu.” Ucap Bu Riyani.

Kini, Bu Riyani hanya ingin kesembuhan atas Bunga, anaknya. Untuk itu, mari kita bantu biaya pengobatannya agar Bunga bisa sembuh dari jantung bocornya, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Semoga bantuan #SahabatPeduli menjadi amal jariyah yang pahalanya dapat menjadi penolong di akhirat kelak. Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin…

Kontributor: Tim LAZISNU PCNU Surabaya
Editor:  Putri Azmi Millatie/ Wahyu Noerhadi

Kabar Terbaru

Belum ada kabar terbaru

Donatur