Tragedi menimpa keluarga Imam Safi'i (42), seorang warga Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Rumah yang telah berdiri sejak 2006 dan sempat kosong, kini menjadi tempat tinggal mereka kembali setelah kontrak rumah sebelumnya berakhir. Tragisnya, atap rumah runtuh saat anak Pak Safi'i, yaitu Muhammad Andika Nurcahyo baru pulang sekolah dan tertimpa reruntuhan bangunan, sehingga menyebabkannya cedera.
Pak Safi'i, yang juga seorang anggota Banser, sehari-hari mencari nafkah dari barang bekas (rongsokan), mengungkapkan kebingungannya dalam mencari bantuan. Meskipun telah melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa dan ketua RT, ia merasa terhambat karena status KTP-nya terdaftar di wilayah berbeda. Ironisnya, rumah tersebut merupakan peninggalan keluarga istrinya, yang kedua orang tuanya meninggal akibat Covid.
"Saya sadar, karena KTP saya warga Rejomulyo. Ini merupakan rumah peninggalan keluarga istri saya. Saya sudah sampaikan ini ke perangkat desa dan ketua RT. Kejadiannya (rumah ambruk) kemarin siang sekitar pukul 12, mulai dari arah belakang ambruknya," jelasnya.
Ina Yuliani (38), istri dari Pak Safi'i juga menyampaikan kesulitannya dalam memperoleh bantuan, terutama karena PKH yang sebelumnya mereka terima dari pemerintah kota kini telah berhenti. Dengan dua anak yang masih memerlukan perawatan, keluarga ini terpaksa bergantung pada pekerjaan yang tidak menentu dan sangat membutuhkan bantuan.
"Saya juga bingung harus meminta bantuan ke mana. Karena bantuan PKH selama ini yang didapat dari pemerintah kota, telah dua periode ini tidak lagi didapat. Alasannya datanya telah dicabut, padahal saya punya anak masih balita dan anak masih sekolah. Bapaknya cari rongsokan dan saya hanya kerja rewang-rewang (bantu-bantu) saja," ucap Ina Yuliani
Kepala Desa Mangunrejo, Sutrisno mengetahui situasi ini dan berkomitmen untuk segera mengadakan musyawarah dengan tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk menemukan solusi bagi keluarga Pak Safi'i.
"Pak Safi'i tidak ngomong langsung ke saya. Saya juga kaget mendapat kabar ini. Setahu saya, rumah itu lama tidak berpenghuni. Saya akan segera musyawarahkan dan mencarikan solusi atas permasalah ini," ungkap Sutrisno.
Untuk itu, mari kita juga ikut bantu Pak Safi'i membangun kembali rumahnya yang roboh, agar ia dan keluarganya dapat tinggal dengan aman dan nyaman. Caranya:
Kebutuhan Dana 197.390.000
Dana Terkumpul 1.696.000
Donatur
0 Hari lagi
Tragedi menimpa keluarga Imam Safi'i (42), seorang warga Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Rumah yang telah berdiri sejak 2006 dan sempat kosong, kini menjadi tempat tinggal mereka kembali setelah kontrak rumah sebelumnya berakhir. Tragisnya, atap rumah runtuh saat anak Pak Safi'i, yaitu Muhammad Andika Nurcahyo baru pulang sekolah dan tertimpa reruntuhan bangunan, sehingga menyebabkannya cedera.
Pak Safi'i, yang juga seorang anggota Banser, sehari-hari mencari nafkah dari barang bekas (rongsokan), mengungkapkan kebingungannya dalam mencari bantuan. Meskipun telah melaporkan kejadian ini kepada perangkat desa dan ketua RT, ia merasa terhambat karena status KTP-nya terdaftar di wilayah berbeda. Ironisnya, rumah tersebut merupakan peninggalan keluarga istrinya, yang kedua orang tuanya meninggal akibat Covid.
"Saya sadar, karena KTP saya warga Rejomulyo. Ini merupakan rumah peninggalan keluarga istri saya. Saya sudah sampaikan ini ke perangkat desa dan ketua RT. Kejadiannya (rumah ambruk) kemarin siang sekitar pukul 12, mulai dari arah belakang ambruknya," jelasnya.
Ina Yuliani (38), istri dari Pak Safi'i juga menyampaikan kesulitannya dalam memperoleh bantuan, terutama karena PKH yang sebelumnya mereka terima dari pemerintah kota kini telah berhenti. Dengan dua anak yang masih memerlukan perawatan, keluarga ini terpaksa bergantung pada pekerjaan yang tidak menentu dan sangat membutuhkan bantuan.
"Saya juga bingung harus meminta bantuan ke mana. Karena bantuan PKH selama ini yang didapat dari pemerintah kota, telah dua periode ini tidak lagi didapat. Alasannya datanya telah dicabut, padahal saya punya anak masih balita dan anak masih sekolah. Bapaknya cari rongsokan dan saya hanya kerja rewang-rewang (bantu-bantu) saja," ucap Ina Yuliani
Kepala Desa Mangunrejo, Sutrisno mengetahui situasi ini dan berkomitmen untuk segera mengadakan musyawarah dengan tokoh masyarakat dan perangkat desa untuk menemukan solusi bagi keluarga Pak Safi'i.
"Pak Safi'i tidak ngomong langsung ke saya. Saya juga kaget mendapat kabar ini. Setahu saya, rumah itu lama tidak berpenghuni. Saya akan segera musyawarahkan dan mencarikan solusi atas permasalah ini," ungkap Sutrisno.
Untuk itu, mari kita juga ikut bantu Pak Safi'i membangun kembali rumahnya yang roboh, agar ia dan keluarganya dapat tinggal dengan aman dan nyaman. Caranya:
Belum ada kabar terbaru