Sedekah Air Bersih untuk Bantu Warga Terdampak Kekeringan

Category Dakwah & Kemanusiaan
KABUPATEN GROBOGAN
NU CARE-LAZISNU

Terkumpul

16.530.000

Dana Dibutuhkan

200.000.000

Open Goal
119 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Kemarau yang panjang dan tiba lebih awal membuat sejumlah daerah di Indonesia terdampak kekeringan ekstrem. Seperti di Jawa Tengah, kekeringan melanda 22 kabupaten/kota. Kondisinya makin parah dan meluas, khususnya di Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan. Dilansir dari Media Indonesia, per 20 Agustus 2023, kekeringan di Blora dan Grobogan ini mengakibatkan lebih dari 600 ribu warga di 187 desa yang tersebar di 30 kecamatan terdampak, dan mengalami krisis air bersih.

Di Blora, sebanyak 424.831 warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang mengharuskan mereka mencarinya ke wilayah yang jauh, sebab sumber air di desa mulai dari sumur, sungai, saluran irigasi, juga bendungan telah mengering.

Di daerah sebelah barat Kabupaten Blora, yakni Kabupaten Grobogan, hal serupa dirasakan warga di 62 desa dari 16 kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Warga di Grobogan harus menempuh jarak sekitar 8 km menuju sungai hanya untuk mendapatkan beberapa liter air, dengan menggali atau membuat sumur di tengah sungai dengan minimal kedalaman 60 meter.

Menanggulangi musibah kekeringan itu, LAZISNU Grobogan turut aktif membantu warga dengan menyalurkan air bersih. Ketua LAZISNU Grobogan, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan pihaknya telah mendistribusikan bantuan 250 ribu liter air bersih untuk warga di beberapa wilayah Kabupaten Grobogan, termasuk di pondok pesantren.

Bersama LAZISNU di tingkat kecamatan, Fatayat NU, dan Banser, LAZISNU Kabupaten Grobogan telah menyalurkan bantuan air bersih kepada sekitar 2.700 warga dan santri di 22 desa, 7 kecamatan, dan 9 pesantren.

“Kekeringan semakin meluas di Kabupaten Grobogan. Banyak sekali keluhan datang dari warga terkait musibah ini. Mari kita gotong royong untuk saling membantu. Bantuan atau sedekah untuk air bersih dari saudara semua sangat penting untuk warga,” ajak Ghulam.

Masih di Jawa Tengah, kekeringan juga terjadi di Kabupaten Boyolali, Sragen, dan Kabupaten Cilacap. Di Sragen, LAZISNU melalui Tim NU Peduli telah menyalurkan 80 ribu liter air bersih untuk warga di 6 kecamatan yang terdampak kekeringan.

Sementara di Kabupaten Cilacap, kekeringan melanda 55,7 ribu warga di 50 desa yang tersebar di 14 kecamatan. LAZISNU Cilacap hingga saat ini telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 8 tahap, dengan jumlah 243,5 ribu liter.

Ketua LAZISNU Cilacap, H Wasbah Samudra Fawaid mengutip data BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, memahami bahwa musibah kekeringan ini sebagai dampak dari El Nino yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan Januari 2024. Wasbah mengungkapkan, ada dua strategi atau program yang dilakukan NU Care-LAZISNU Cilacap.

Pertama, program jangka pendek adalah dengan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di berbagai titik. “Untuk mendistribusikan air, kami sudah berlangganan dengan truk tangki berkapasitas lima ribu hingga delapan ribu liter,” ujar Wasbah.

Kedua, adalah dengan membangun penampungan air sementara yang berkapasitas satu hingga dua ribu liter air bersih. “Untuk program jangka panjang ini, kami akan membangun sumur-sumur bor dan gali, agar ke depannya masyarakat bisa menggunakan sumur-sumur itu untuk kegiatan sehari-hari, seperti mencuci, MCK, dan untuk konsumsi,” paparnya.

Program ini berlangsung mulai Agustus sampai musim kemarau selesai yang diperkirakan sampai bulan Januari 2024.

Tidak hanya di Jawa Tengah, musibah kekeringan ekstrem dan krisis air bersih juga melanda wilayah di Kabupaten Bogor sejak awal Mei, yang berdampak kepada 100 ribu jiwa warga di 19 kecamatan. Dari Bogor Jawa Barat, kekeringan pun meluas sampai Kota Sukabumi. Sementara di Provinsi Banten, kekeringan terjadi di 12 kecamatan di Kabupaten Lebak, juga di Serang dan Kabupaten Pandeglang. Di Jawa Timur, warga Kabupaten Trenggalek dan Bojonegoro juga dilanda kekeringan. Dan di Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta, kekeringan berdampak pula pada kolam budidaya ikan akibat kekurangan air.

Jadi, mari, bersama kita hadapi musim kemarau ini, yang diprediksi akan berlangsung hingga Januari 2024. Mari kita gotong royong bantu warga terdampak kekeringan ekstrem di beberapa daerah, dengan bersedekah untuk pendistribusian air bersih dan pembuatan sumur bor. Sedekah Anda semua, para dermawan, #SahabatPeduli dapat dilakukan dengan cara:

  1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran
  4. Isi data diri
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email
Penggalangan dana dimulai 31 August 2023 oleh:
NU CARE-LAZISNU
Akun Terverifikasi

Total
84 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Sedekah Air Bersih untuk Bantu Warga Terdampak Kekeringan

Sedekah Air Bersih untuk Bantu Warga Terdampak Kekeringan

Kebutuhan Dana 200.000.000

Dana Terkumpul 16.530.000

Donatur

119 Hari lagi

NU CARE-LAZISNU

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Kemarau yang panjang dan tiba lebih awal membuat sejumlah daerah di Indonesia terdampak kekeringan ekstrem. Seperti di Jawa Tengah, kekeringan melanda 22 kabupaten/kota. Kondisinya makin parah dan meluas, khususnya di Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan. Dilansir dari Media Indonesia, per 20 Agustus 2023, kekeringan di Blora dan Grobogan ini mengakibatkan lebih dari 600 ribu warga di 187 desa yang tersebar di 30 kecamatan terdampak, dan mengalami krisis air bersih.

Di Blora, sebanyak 424.831 warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang mengharuskan mereka mencarinya ke wilayah yang jauh, sebab sumber air di desa mulai dari sumur, sungai, saluran irigasi, juga bendungan telah mengering.

Di daerah sebelah barat Kabupaten Blora, yakni Kabupaten Grobogan, hal serupa dirasakan warga di 62 desa dari 16 kecamatan yang mengalami krisis air bersih. Warga di Grobogan harus menempuh jarak sekitar 8 km menuju sungai hanya untuk mendapatkan beberapa liter air, dengan menggali atau membuat sumur di tengah sungai dengan minimal kedalaman 60 meter.

Menanggulangi musibah kekeringan itu, LAZISNU Grobogan turut aktif membantu warga dengan menyalurkan air bersih. Ketua LAZISNU Grobogan, M Ghulam Dhofir Mansur menjelaskan pihaknya telah mendistribusikan bantuan 250 ribu liter air bersih untuk warga di beberapa wilayah Kabupaten Grobogan, termasuk di pondok pesantren.

Bersama LAZISNU di tingkat kecamatan, Fatayat NU, dan Banser, LAZISNU Kabupaten Grobogan telah menyalurkan bantuan air bersih kepada sekitar 2.700 warga dan santri di 22 desa, 7 kecamatan, dan 9 pesantren.

“Kekeringan semakin meluas di Kabupaten Grobogan. Banyak sekali keluhan datang dari warga terkait musibah ini. Mari kita gotong royong untuk saling membantu. Bantuan atau sedekah untuk air bersih dari saudara semua sangat penting untuk warga,” ajak Ghulam.

Masih di Jawa Tengah, kekeringan juga terjadi di Kabupaten Boyolali, Sragen, dan Kabupaten Cilacap. Di Sragen, LAZISNU melalui Tim NU Peduli telah menyalurkan 80 ribu liter air bersih untuk warga di 6 kecamatan yang terdampak kekeringan.

Sementara di Kabupaten Cilacap, kekeringan melanda 55,7 ribu warga di 50 desa yang tersebar di 14 kecamatan. LAZISNU Cilacap hingga saat ini telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 8 tahap, dengan jumlah 243,5 ribu liter.

Ketua LAZISNU Cilacap, H Wasbah Samudra Fawaid mengutip data BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, memahami bahwa musibah kekeringan ini sebagai dampak dari El Nino yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan Januari 2024. Wasbah mengungkapkan, ada dua strategi atau program yang dilakukan NU Care-LAZISNU Cilacap.

Pertama, program jangka pendek adalah dengan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di berbagai titik. “Untuk mendistribusikan air, kami sudah berlangganan dengan truk tangki berkapasitas lima ribu hingga delapan ribu liter,” ujar Wasbah.

Kedua, adalah dengan membangun penampungan air sementara yang berkapasitas satu hingga dua ribu liter air bersih. “Untuk program jangka panjang ini, kami akan membangun sumur-sumur bor dan gali, agar ke depannya masyarakat bisa menggunakan sumur-sumur itu untuk kegiatan sehari-hari, seperti mencuci, MCK, dan untuk konsumsi,” paparnya.

Program ini berlangsung mulai Agustus sampai musim kemarau selesai yang diperkirakan sampai bulan Januari 2024.

Tidak hanya di Jawa Tengah, musibah kekeringan ekstrem dan krisis air bersih juga melanda wilayah di Kabupaten Bogor sejak awal Mei, yang berdampak kepada 100 ribu jiwa warga di 19 kecamatan. Dari Bogor Jawa Barat, kekeringan pun meluas sampai Kota Sukabumi. Sementara di Provinsi Banten, kekeringan terjadi di 12 kecamatan di Kabupaten Lebak, juga di Serang dan Kabupaten Pandeglang. Di Jawa Timur, warga Kabupaten Trenggalek dan Bojonegoro juga dilanda kekeringan. Dan di Kabupaten Sleman Provinsi D.I. Yogyakarta, kekeringan berdampak pula pada kolam budidaya ikan akibat kekurangan air.

Jadi, mari, bersama kita hadapi musim kemarau ini, yang diprediksi akan berlangsung hingga Januari 2024. Mari kita gotong royong bantu warga terdampak kekeringan ekstrem di beberapa daerah, dengan bersedekah untuk pendistribusian air bersih dan pembuatan sumur bor. Sedekah Anda semua, para dermawan, #SahabatPeduli dapat dilakukan dengan cara:

  1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran
  4. Isi data diri
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Kabar Terbaru

LAZISNU Cilacap Salurkan 656 Ribu Air Bersih dalam 24 Tahap

27/09/2023

Image


Cilacap, NU Care
NU Care-LAZISNU Cilacap Jawa Tengah kembali menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Secara keseluruhan, hingga Ahad (24/09/2023), sebanyak 656 ribu liter air bersih disalurkan NU Care-LAZINU Cilacap. Para penerima berada di beberapa kecamatan seperti Kawunganten, Jeruklegi, Gandrungmangu, Patimuan, dan Kecamatan Bantarsari.

Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi menyebut, total bantuan air bersih yang disalurkan NU Care-LAZISNU Cilacap telah mencapai 24 tahap. Jumlah tahap yang dimaksud adalah jumlah hari penyaluran. Artinya dalam setiap tahap atau setiap hari penyaluran, bisa saja terdapat lebih dari 1 lokasi sasaran penerima. Sebelumnya, data penyaluran air bersih hingga Rabu (20/9/2023) bantuan air bersih sebanyak 21 tahap dengan 608 ribu liter air bersih yang telah disalurkan.

Pelaksanaan penyaluran air bersih bekerja sama dengan LAZISNU MWCNU di lokasi sasaran bantuan berada, misalnya penyaluran di Kecamatan Kawunganten pelaksanaannya bersama LAZISNU MWCNU Kawunganten, di bawah koordinasi NU Care-LAZISNU Cilacap.

“Ke depan, kita akan mengirimkan bantuan air bersih seiring terjadinya bencana kekeringan yang dialami masyarakat,” ujar Fauzi seperti diberitakan NU Online, Selasa (26/09/2023).

Sebelumnya, Ketua LAZISNU PCNU Cilacap Wasbah Samudra Fawaid mengatakan bahwa pihaknya akan terus hadir dan megirim bantuan air bersih untuk warga Cilacap.

“Tentunya program yang berlangsung mulai Agustus ini, akan berlanjut sampai musim kemarau selesai yang diperkirakan sampai bulan Januari 2024,” terang Wasbah.

Menurut Wasbah, pihaknya berkolaborasi dengan beberapa pihak dalam pengadaan air bersih, selain memanfaatkan hasil penggalangan infak melalui Koin NU. Bahkan penyaluran pada Rabu (20/09/2023) memanfaatkan bantuan dana dari para buruh migran di Hong Kong yang dititipkan melalui NU Care-LAZISNU Hong Kong.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebagian besar wilayah di Indonesia pada September 2023 ini telah memasuki musim kemarau. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut bahwa berdasarkan hasil analisa BMKG, sebanyak 78,5 persen dari total zona musim telah memasuki musim kemarau.

“Hasil pemantauan menunjukkan bahwa saat ini sekitar 78,5 persen dari total zona musim telah memasuki musim kemarau. Jadi, poinnya adalah sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim kemarau,” katanya sebagaimana dalam tayangan Youtube BMKG.

Keringnya musim kemarau saat ini sesuai hasil prediksi BMKG di bulan Februari 2023 lalu, akibat dari pengaruh dua-duanya yaitu El Nino dari Samudra Pasifik dan IOD positif dari Samudra Hindia yang saling menguatkan. Fenomina El Nino dan IOD positif tersebut menyebabkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia menjadi jauh lebih sedikit dari normalnya yang berkaitan dengan kondisi curah hujan rendah.

“Bahkan sudah lebih dari dua bulan beberapa wilayah di Indonesia tidak mengalami hujan sama sekali. Itulah sebagai penyebab kekeringan di Indonesia sesuai hasil prediksi yang disampaikan BMKG,” tandas Dwikorita.

Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap mengkonfirmasi bahwa sebanyak 20 kecamatan dari 24 kecamatan dan 105 desa dari 269 desa di Cilacap terdampak kekeringan parah.

Sebagai upaya membantu masyarakat yang terdampak kekeringan di sejumlah daerah di Indonesia, NU Care-LAZISNU PBNU menyediakan laman penggalangan bantuan melalui halaman campaign: Sedekah Air Bersih untuk Bantu Warga Terdampak Kekeringan 

Kontributor: Ahmad Solkan
Editor: Kendi Setiawan/Wahyu Noerhadi

LAZISNU Kabupaten Serang Salurkan Air Bersih ke Kecamatan Tirtayasa

15/09/2023

Image


Kabupaten Serang, NU Care
Kekeringan juga terjadi di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Kecamatan Tirtayasa bahkan disebut termasuk daerah terparah terdampak kemarau tahun ini. Sejumlah desa di kecamatan tersebut disebut mengalami krisis air bersih.

Ketua LAZISNU Kabupaten Serang, Ahmad Edwar mengatakan warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Mereka pun harus mendapatkan air bersih ke wilayah yang cukup jauh.

"Sumber air di desa, mulai sumur, sungai, hingga saluran irigasi telah mengering," ujar Ahmad Edwar Sabtu (9/09/2023) diberitakan NU Online Banten.

Untuk mengurangi beban masyarakat, LAZISNU Kabupaten Serang menyalurkan air bersih.

"Kami telah mendistribusikan bantuan 24 ribu liter air bersih untuk warga di beberapa wilayah di Tirtayasa. Termasuk di pondok pesantren," ujarnya.

Edwar mengatakan saat ini masih bayak permintaan dari desa-desa lain yang belum mendapatkan bantuan air bersih. "Dari LAZISNU Kabupaten Serang insyaallah terus berusaha mengurangi beban warga yang kekeringan air," imbuhnya.

Dia mengatakan target bantuan yang didistribusikan 120 ribu liter air. Pada Sabtu baru tercapai 24 ribu liter. "Senin nanti ke Kecamatan Kibin. Air kami ambil dari Baros. Kegiatan LAZISNU ini hasil dari donasi dan Koin NU," imbuhnya.

Salah seorang tokok masyarakat Tirtayasa, H Wahid, mengucapkan terima kasih kepada LAZISNU PCNU Kabupaten Serang yang sudah membantu memberikan air bersih kepada warga dan pondok pesantren.

Untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, NU Care-LAZISNU juga melakukan penggalangan melalui nucare.id/program/sedekahairbersih.

Editor: Kendi Setiawan/Wahyu Noerhadi

MWCNU Sidoharjo Kabupaten Sragen Distribusikan Bantuan 5 Tangki Air Bersih

07/09/2023

Image


Sragen, NU Care
MWC NU Sidoharjo, Sragen bersama UPZISNU dan lembaga-Banom NU setempat dalam gerakan NU Peduli Kecamatan Sidoharjo menyalurkan Sedekah Air Bersih untuk membantu warga terdampak kekeringan yang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Koordinator lapangan NU Peduli Sidoharjo, Totok menjelaskan penyaluran bantuan tersebut sebagai langkah penanggulangan dampak kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan sehingga warga kesusahan untuk mendapatkan air bersih.

Totok menyebut, sebanyak 5 tangki air bersih disalurkan NU Peduli Kecamatan Sidoharjo bagi warga yang tersebar di Dukuh Pereng, Dukuh Jetis, Dukuh Ngregunung, Desa Ketelan, Kecamatan Tangen, pada Rabu (6/09/2023).

“Semoga bermanfaat dan bisa membantu kebutuhan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan saat ini,” ungkap Totok.

Sebelumnya, Ketua MWCNU Sidoharjo KH Amin Ari Wibowo menjelaskan bantuan tersebut berumber dari dana kas MWCNU Sidoharjo dan sedekah para donatur yang dikelola oleh UPZISNU Kecamatan Sidoharjo.

“MWCNU Sidoharjo bersama-sama UPZISNU, Garfa, dalam gerakan NU Peduli gotong royong mengirimkan bantuan air bersih. Sedekah Air Bersih ini semoga bermanfaat dan dapat membantu warga yang sedang kesulitan air bersih,” ucap Kiai Amin.

Salah seorang warga penerima bantuan air bersih, Keman mengungkapkan bahwa saat ini yang menjadi kebutuhan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah air bersih.

“Atas nama pribadi dan seluruh warga, kami menyampaikan terima kasih kepada MWCNU Sidoharjo dan semua pihak yang terlibat. Terima kasih telah menyalurkan bantuan air bersih, yang saat ini sedang menjadi kebutuhan kami untuk memenuhi kebutuhan keseharian. Semoga sedekahnya panjenengan semua beserta para donatur dan mendapat berkah dan ridho Allah Swt,” ujar guru MTs di Kecamatan Tangen itu.

Sebagai informasi, bagi masyarakat umum yang ingin ikut membantu warga terdampak kekeringan di Kabupaten Sragen, juga di Kabupaten Cilacap, Grobogan, Blora, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Kabupaten Lebak Banten, dan beberapa daerah lainnya, bisa bersedekah melalui halaman campaign ini: Sedekah Air Bersih untuk Bantu Warga Terdampak Kekeringan.

Pewarta: Djarmanto
Editor: Wahyu Noerhadi

Bantu Warga Terdampak Kekeringan, LAZISNU Cilacap Distribusikan 362 Ribu Liter Air Bersih

01/09/2023

Image


Menghadapi musibah kekeringan dan krisis air bersih yang melanda warga, LAZISNU berkomitmen untuk terus hadir dan mengirimkan bantuan air bersih, seperti di Kabupaten Cilacap. Hingga akhir Agustus 2023, NU Care-LAZISNU Cilacap telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 362 ribu liter untuk membantu warga terdampak kekeringan. Pendistribusian bantuan air bersih menyasar warga di 20 titik di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Bantarsari, Kawunganten, Patimuan, Jeruklegi, dan Gandrungmangu.

Ketua LAZISNU Cilacap, H Wasbah Samudra Fawaid mengutip data BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, memahami bahwa musibah kekeringan ini sebagai dampak dari El Nino yang diprediksi akan berlangsung hingga bulan Januari 2024.

“Tentunya program yang berlangsung mulai Agustus ini, akan berlanjut sampai musim kemarau selesai yang diperkirakan sampai bulan Januari 2024,” ungkap Wasbah, dikutip dari NU Online.

Wasbah mengungkapkan, ada dua strategi atau program yang dilakukan NU Care-LAZISNU Cilacap dalam menghadapi musibah kekeringan. Pertama, program jangka pendek adalah dengan terus mendistribusikan air bersih kepada masyarakat di berbagai titik. “Untuk mendistribusikan air, kami sudah berlangganan dengan truk tangki berkapasitas lima ribu hingga delapan ribu liter,” ungkapnya.

Kedua, adalah dengan membangun penampungan air sementara yang berkapasitas satu hingga dua ribu liter air bersih. “Untuk program jangka panjang ini, kami akan membangun sumur-sumur bor dan gali, agar ke depannya masyarakat bisa menggunakan sumur-sumur itu untuk kegiatan sehari-hari, seperti mencuci, MCK, dan untuk konsumsi,” papar Wasbah.

Sementara itu, Direktur NU Care-LAZISNU Cilacap Ahmad Fauzi untuk menjalankan program tersebut pihaknya selalu terbuka dalam sinergi dengan berbagai pihak. “Kita selalu berharap sinergi dengan berbagai pihak, agar kita bisa menghadapi bencana kekeringan ini dengan mudah,” ujar Fauzi.

Dirinya menyebut bahwa sumber dana pendistribusian air bersih berasal dari NU Care-LAZISNU Cilacap sendiri, seperti dari program Koin (kotak infaq) NU, juga berasal dari sinergi dengan beberapa pihak, antara lain BPBD Cilacap, PT PLN Indonesia Power Jateng 2 Adipala PGU, LAZ Al-Azhar, LAZ Al-Irsyad, Siaga Peduli, GSC, Bazma Pertamina, dan pihak lainnya.

Bagi masyarakat umum yang ingin ikut membantu warga terdampak kekeringan di Cilacap, juga di Kabupaten Grobogan, Blora, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Kabupaten Lebak Banten, dan beberapa daerah lainnya, bisa bersedekah melalui halaman campaign ini: Sedekah Air Bersih untuk Bantu Warga Terdampak Kekeringan

Donatur