Ari Yuniar (35) terpaksa harus melawan penyakit yang menjadi momok mengerikan bagi semua perempuan di seluruh dunia. Berawal dari rasa nyeri dan seperti bekas gigitan nyamuk, lalu luka itu semakin menyebar. Dan tak pernah terbayangkan oleh Yuniar sendiri jika luka yang semula dianggap sepele itu ternyata terdiagnosa kanker payudara.
Sebelumnya, Yuniar yang merupakan warga Desa Panaragan Jaya Indah RT 003/RW 001, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung ini ini hanya mengobati luka tersebut dengan pengobatan alternatif dan berbagai obat-obatan herbal.
“Namun rasa sakit itu tak kunjung sembuh, hingga akhirnya di tahun 2021 dia memberanikan diri untuk memeriksakannya ke dokter. Dan, terdeteksilah bahwa Bu Yuniar menderita kanker payudara,” ungkap Sekretaris LAZISNU Lampung Tengah, Abdul Hadi menceritakan kondisi dari Yuniar.
Menurut Hadi, Yuniar tidak hanya diuji dengan penyakitnya, akan tetapi sang suami (Saifudin) yang bekerja sebagai buruh lepas, justru meninggalkan dirinya dan 3 anaknya di masa sulit tersebut.
“Beruntung, orangtua dari Bu Yuniar yaitu Pak Pranoto masih membantu mengurusnya. Namun, bapaknya itu juga memiliki keterbatasan ekonomi sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan berobat Bu Yuniar, juga untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Hadi.
Pak Pranoto, lanjutnya, berfokus untuk menemani dan merawat Yuniar menjalani kemoterapi di RS Ahmad Yani Kota Metro, sehingga tidak dapat bekerja seperti biasanya.
“Saat ini, Bu Yuniar berobat dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Tapi, walaupun berobat menggunakan BPJS, Bu Yuniar ini sangat membutuhkan bantuan untuk keperluan hidup sehari-hari dan biaya perawatan. Bu Yuniar ini dari keluarga duafa, warga kurang mampu,” tutur Hadi.
Ia berharap, dengan adanya penggalangan dana bantuan untuk Bu Yuniar melalui NU Care-LAZISNU, bisa meringankan beban hidup dari keluarga Bu Yuniar.
“Semoga bisa meringankan beban hidup yang dialami oleh Bu Yuniar dan bisa membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya. Dan diharapkan ada penanganan khusus agar Bu Yuniar ini bisa sembuh dari penyakitnya,” harap Hadi.
Untuk itu, mari bersama kita ringankan beban Bu Yuniar dengan doa dan dukungan melalui campaign ini, yakni dengan cara:
Kebutuhan Dana 115.000.000
Dana Terkumpul 4.404.567
0 Donatur
0 Hari lagi
Ari Yuniar (35) terpaksa harus melawan penyakit yang menjadi momok mengerikan bagi semua perempuan di seluruh dunia. Berawal dari rasa nyeri dan seperti bekas gigitan nyamuk, lalu luka itu semakin menyebar. Dan tak pernah terbayangkan oleh Yuniar sendiri jika luka yang semula dianggap sepele itu ternyata terdiagnosa kanker payudara.
Sebelumnya, Yuniar yang merupakan warga Desa Panaragan Jaya Indah RT 003/RW 001, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung ini ini hanya mengobati luka tersebut dengan pengobatan alternatif dan berbagai obat-obatan herbal.
“Namun rasa sakit itu tak kunjung sembuh, hingga akhirnya di tahun 2021 dia memberanikan diri untuk memeriksakannya ke dokter. Dan, terdeteksilah bahwa Bu Yuniar menderita kanker payudara,” ungkap Sekretaris LAZISNU Lampung Tengah, Abdul Hadi menceritakan kondisi dari Yuniar.
Menurut Hadi, Yuniar tidak hanya diuji dengan penyakitnya, akan tetapi sang suami (Saifudin) yang bekerja sebagai buruh lepas, justru meninggalkan dirinya dan 3 anaknya di masa sulit tersebut.
“Beruntung, orangtua dari Bu Yuniar yaitu Pak Pranoto masih membantu mengurusnya. Namun, bapaknya itu juga memiliki keterbatasan ekonomi sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan berobat Bu Yuniar, juga untuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Hadi.
Pak Pranoto, lanjutnya, berfokus untuk menemani dan merawat Yuniar menjalani kemoterapi di RS Ahmad Yani Kota Metro, sehingga tidak dapat bekerja seperti biasanya.
“Saat ini, Bu Yuniar berobat dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Tapi, walaupun berobat menggunakan BPJS, Bu Yuniar ini sangat membutuhkan bantuan untuk keperluan hidup sehari-hari dan biaya perawatan. Bu Yuniar ini dari keluarga duafa, warga kurang mampu,” tutur Hadi.
Ia berharap, dengan adanya penggalangan dana bantuan untuk Bu Yuniar melalui NU Care-LAZISNU, bisa meringankan beban hidup dari keluarga Bu Yuniar.
“Semoga bisa meringankan beban hidup yang dialami oleh Bu Yuniar dan bisa membantu kebutuhan sehari-hari keluarganya. Dan diharapkan ada penanganan khusus agar Bu Yuniar ini bisa sembuh dari penyakitnya,” harap Hadi.
Untuk itu, mari bersama kita ringankan beban Bu Yuniar dengan doa dan dukungan melalui campaign ini, yakni dengan cara:
Belum ada kabar terbaru