Awal Februari 2024 ini, bencana alam berupa banjir besar melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, Jawa Tengah. Banjir di Grobogan terjadi pada 6 Februari 2024 disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kemiri dan lintasan air di Kecamatan Gubug. Jebolnya tanggul karena tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul tingginya curah hujan.
Beberapa desa juga mengalami banjir akibat air beberapa sungai melimpas, di antaranya melimpasnya air Sungai Tuntang hingga mengakibatkan banjir yang mengakibatkan genangan banjir di sekitarnya.
“Banjir tersebut menggenangi 9 kecamatan dan 43 desa serta 3.860 hektar sawah di Kabupaten Grobogan,” kata M Pudji Wibowo, Sekretaris NU Peduli Jateng.
Selain itu, rumah-rumah warga, lahan pertanian, dan akses jalan terdampak tidak bisa dilalui kendaraan, seperti Jalan Raya Purwodadi-Gubug, tepatnya di barat jembatan.
Banjir juga merusak fasilitas pendidikan serta rumah ibadah. Di Desa Kemiri RT 04/RW 02, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Madrasah Diniyah (Madin) Al Mukarromah mengalami kerusakan. Madin itu berdiri pada tahun 2000 dan sekarang mempunyai 157 murid.
Setelah banjir melanda pada tahun 2016 kemudian yang terparah pada 2024 ini, kondisi madrasah sangat memperihatinkan.
“Lantai-lantai banyak yang rusak, begitu pun kursi-kursi hingga dinding pemisah kelas juga,” jelas Pengasuh Madin, Khoerulah.
Sementara banjir di Kabupaten Demak, terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan. Banjir ini menggenangi 7 kecamatan, 28 desa dan berdampak pada 63.465 jiwa. Sedikitnya 8.170 jiwa harus mengungsi akibat bencana ini.
“Total 11.500 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Demak,” lanjut M Pudji Wibowo.
Hingga saat ini, warga masih membutuhkan bantuan. Di antaranya beras, lauk-pauk, dan stok telur yang mulai menipis. Hal lain yang dibutuhkan, khususnya bagi anak-anak, adalah pampers, serta pakaian dalam untuk anak-anak dan orang dewasa.
“Untuk masyarakat yang ingin berdonasi, agar tidak berdonasi pakaian layak pakai, karena sudah membeludak. Kita juga menerima bantuan dalam bentuk bahan-bahan makanan yang tahan lama,” ungkapnya.
Bantu masyarakat Demak dan Grobogan dari dampak banjir melalui campaign ini, dengan langkah sebagai berikut:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 17.619.007
0 Donatur
0 Hari lagi
Awal Februari 2024 ini, bencana alam berupa banjir besar melanda Kabupaten Demak dan Grobogan, Jawa Tengah. Banjir di Grobogan terjadi pada 6 Februari 2024 disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Kemiri dan lintasan air di Kecamatan Gubug. Jebolnya tanggul karena tidak kuat menahan debit air yang meningkat menyusul tingginya curah hujan.
Beberapa desa juga mengalami banjir akibat air beberapa sungai melimpas, di antaranya melimpasnya air Sungai Tuntang hingga mengakibatkan banjir yang mengakibatkan genangan banjir di sekitarnya.
“Banjir tersebut menggenangi 9 kecamatan dan 43 desa serta 3.860 hektar sawah di Kabupaten Grobogan,” kata M Pudji Wibowo, Sekretaris NU Peduli Jateng.
Selain itu, rumah-rumah warga, lahan pertanian, dan akses jalan terdampak tidak bisa dilalui kendaraan, seperti Jalan Raya Purwodadi-Gubug, tepatnya di barat jembatan.
Banjir juga merusak fasilitas pendidikan serta rumah ibadah. Di Desa Kemiri RT 04/RW 02, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Madrasah Diniyah (Madin) Al Mukarromah mengalami kerusakan. Madin itu berdiri pada tahun 2000 dan sekarang mempunyai 157 murid.
Setelah banjir melanda pada tahun 2016 kemudian yang terparah pada 2024 ini, kondisi madrasah sangat memperihatinkan.
“Lantai-lantai banyak yang rusak, begitu pun kursi-kursi hingga dinding pemisah kelas juga,” jelas Pengasuh Madin, Khoerulah.
Sementara banjir di Kabupaten Demak, terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan. Banjir ini menggenangi 7 kecamatan, 28 desa dan berdampak pada 63.465 jiwa. Sedikitnya 8.170 jiwa harus mengungsi akibat bencana ini.
“Total 11.500 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir di Demak,” lanjut M Pudji Wibowo.
Hingga saat ini, warga masih membutuhkan bantuan. Di antaranya beras, lauk-pauk, dan stok telur yang mulai menipis. Hal lain yang dibutuhkan, khususnya bagi anak-anak, adalah pampers, serta pakaian dalam untuk anak-anak dan orang dewasa.
“Untuk masyarakat yang ingin berdonasi, agar tidak berdonasi pakaian layak pakai, karena sudah membeludak. Kita juga menerima bantuan dalam bentuk bahan-bahan makanan yang tahan lama,” ungkapnya.
Bantu masyarakat Demak dan Grobogan dari dampak banjir melalui campaign ini, dengan langkah sebagai berikut:
Belum ada kabar terbaru