Pray for Cipasung: Nasi Kotak untuk Santri

Category Sosial & Keagamaan
KABUPATEN TASIKMALAYA
NU Care-LAZISNU Kota Bandung

Terkumpul

4.063.769

Dana Dibutuhkan

50.000.000

Open Goal
0 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, turut berdampak pula pada beberapa pesantren di Indonesia. Salah satunya yang terdampak adalah Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, tempat 3.000 santri belajar dan mengaji.

Ketua Relawan Covid-19 Cipasung (RCC), Hariyadi Ahmad Satari, mengatakan wabah Covid-19 bukan suatu aib, karena penyebaran virus tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak terlihat.

“Semoga Allah SWT senantiasa melindungi. Kita pasti menang, sehat, dan riang gembira. Ini adalah wabah dunia yang telah menginfeksi kiai, ibu nyai dan santri. Wabah ini bukanlah aib. Karena wabah corona itu unpredictable dan invisible, dapat mengenai siapa pun,” ungkap Hariadi, dalam tulisan permohonan doanya, seperti dikutip Harapan Rakyat.

Hariadi menerangkan, awal mula terdeteksinya kasus positif di Pesantren Cipasung, yakni saat dilakukan Swab Test untuk para santri, atas saran dari pihaknya, yang telah mendapat persetujuan dari Pengasuh Pesantren, Kiai Abun Bunyamin (71 thn). Dari Swab Test tersebut, hasilnya 3 orang terkonfirmasi positif.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa jumlah santri yang positif Covid-19 di pesantren tersebut meningkat.

“Setelah adanya kasus 3 orang terkonfirmasi positif, kami meminta izin kepada Pengasuh untuk melakukan Swab Test susulan kepada 880 orang. Setelah hasil tes keluar, sebanyak 340 santri dinyatakan positif dan hingga kini masih ada sekitar 1.200 santri yang belum melakukan Swab Test,” jelas keponakan Kiai Abun, saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu 14 Oktober 2020.

Hariadi juga menuturkan, setelah munculnya kasus positif, Pengasuh langsung menetapkan PSBK (Pembatasan Sosial Berskala Kecil) hingga bulan November, dan langsung memisahkan santri yang terdampak ke 7 (tujuh) titik karantina.

Sebagaimana keterangan yang disampaikan Hariadi, bahwasanya kebutuhan yang mendesak saat ini adalah ketersediaan makanan sehat dan bergizi berupa nasi kotak untuk para santri yang sedang dikarantina.

Untuk itu, NU Care-LAZISNU Kota Bandung mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk ikut membantu para santri memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui pengadaan nasi kotak yang sehat dan bergizi. Dalam campaign ini, NU Care-LAZISNU Kota Bandung juga berupaya memberdayakan warga sekitar pesantren dalam pengadaan nasi kotak.

Mari bersama bantu para santri pulih dan kembali dari masa karantina, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya

    Penulis: Putri Azmi Millatie
    Editor: Wahyu Noerhadi
Penggalangan dana dimulai 21 October 2020 oleh:
NU Care-LAZISNU Kota Bandung
Akun Terverifikasi

Total
1 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Pray for Cipasung: Nasi Kotak untuk Santri

Pray for Cipasung: Nasi Kotak untuk Santri

Kebutuhan Dana 50.000.000

Dana Terkumpul 4.063.769

Donatur

0 Hari lagi

NU Care-LAZISNU Kota Bandung

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Meningkatnya kasus positif Covid-19 di Indonesia, turut berdampak pula pada beberapa pesantren di Indonesia. Salah satunya yang terdampak adalah Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, tempat 3.000 santri belajar dan mengaji.

Ketua Relawan Covid-19 Cipasung (RCC), Hariyadi Ahmad Satari, mengatakan wabah Covid-19 bukan suatu aib, karena penyebaran virus tersebut tidak dapat diprediksi dan tidak terlihat.

“Semoga Allah SWT senantiasa melindungi. Kita pasti menang, sehat, dan riang gembira. Ini adalah wabah dunia yang telah menginfeksi kiai, ibu nyai dan santri. Wabah ini bukanlah aib. Karena wabah corona itu unpredictable dan invisible, dapat mengenai siapa pun,” ungkap Hariadi, dalam tulisan permohonan doanya, seperti dikutip Harapan Rakyat.

Hariadi menerangkan, awal mula terdeteksinya kasus positif di Pesantren Cipasung, yakni saat dilakukan Swab Test untuk para santri, atas saran dari pihaknya, yang telah mendapat persetujuan dari Pengasuh Pesantren, Kiai Abun Bunyamin (71 thn). Dari Swab Test tersebut, hasilnya 3 orang terkonfirmasi positif.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa jumlah santri yang positif Covid-19 di pesantren tersebut meningkat.

“Setelah adanya kasus 3 orang terkonfirmasi positif, kami meminta izin kepada Pengasuh untuk melakukan Swab Test susulan kepada 880 orang. Setelah hasil tes keluar, sebanyak 340 santri dinyatakan positif dan hingga kini masih ada sekitar 1.200 santri yang belum melakukan Swab Test,” jelas keponakan Kiai Abun, saat diwawancarai via WhatsApp, Rabu 14 Oktober 2020.

Hariadi juga menuturkan, setelah munculnya kasus positif, Pengasuh langsung menetapkan PSBK (Pembatasan Sosial Berskala Kecil) hingga bulan November, dan langsung memisahkan santri yang terdampak ke 7 (tujuh) titik karantina.

Sebagaimana keterangan yang disampaikan Hariadi, bahwasanya kebutuhan yang mendesak saat ini adalah ketersediaan makanan sehat dan bergizi berupa nasi kotak untuk para santri yang sedang dikarantina.

Untuk itu, NU Care-LAZISNU Kota Bandung mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk ikut membantu para santri memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui pengadaan nasi kotak yang sehat dan bergizi. Dalam campaign ini, NU Care-LAZISNU Kota Bandung juga berupaya memberdayakan warga sekitar pesantren dalam pengadaan nasi kotak.

Mari bersama bantu para santri pulih dan kembali dari masa karantina, dengan cara:

  1. Klik tombol “Donasi Sekarang”
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Isi data diri
  4. Pilih metode pembayaran
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya

    Penulis: Putri Azmi Millatie
    Editor: Wahyu Noerhadi

Kabar Terbaru

NU Care-LAZISNU Salurkan Bantuan Kesehatan untuk Santri Cipasung Tasikmalaya

12/10/2021

Image


Alhamdulillah, dari hasil donasi yang dihimpun oleh NU Care-LAZISNU Kota Bandung pada halaman ini, juga dari donasi yang dihimpun secara mandiri oleh NU Care-LAZISNU Kota Cimahi, tersalurkan bantuan penanganan pandemi Covid-19 untuk para santri, berupa paket imun untuk sekitar 3.000 santri di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya.

Pendistribusian bantuan dilakukan pada Ahad (10/10/2021), di Asrama Albahriyah dan Asrama Putri Esa Ponpes Cipasung, Yayasan Assabiq yang didirikan oleh Almarhum H Usep Hudaebiyah, yang juga sempat menjabat sebagai Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Tasik.

Ketua NU Care-LAZISNU Kota Bandung, yang akrab disapa Kang Roni, menuturkan bahwa bantuan paket imun yang disalurkan adalah madu dan kunyit untuk menjaga kekebalan imun para santri.

“Madu dan kunyit buat herd immunity para santri di sini (Ponpes Cipasung) yang jumlahnya ribuan, di mana mereka sedang berjuang, mengaji, belajar untuk masa depan. Jadi kami ucapkan banyak terima kasih kepada para donatur di halaman campaign NUcare[dot]id, dan juga terima kasih kepada LAZISNU Kota Cimahi atas titipan donasinya untuk santri di sini,” ungkap Roni.

Donatur