Sempat mengalami kerusakan yang cukup parah dengan kondisinya yang mulai lapuk, Masjid Al Mujahidin dengan luas 320 m2 terpaksa dipugar. Masjid yang didirikan pada tahun 1978 ini termasuk masjid tua yang berada di pinggir Jl Kaliurang KM 6,8, Condongcatur, Sleman, D.I. Yogyakarta, yang merupakan daerah padat penduduk.
Masjid Al Mujahidin ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah, tetapi juga sebagai tempat untuk mencetak generasi-generasi qur'ani dengan adanya TPQ. Tak hanya itu, banyak dari mahasiswa di Yogyakarta maupun pengguna jalan yang hilir mudik menjadikan masjid ini sebagai tempat singgah untuk beribadah dan beristirahat sejenak dari aktivitas.
Berdasar legalitasnya, Masjid Al Mujahidin berdiri di atas tanah wakaf dari Bapak Atmoredjo alias Wagiman dengan Surat Ukur nomor 040132004 tertanggal 8 Juli 2004, seluas 320 m2. Wakaf tersebut telah disahkan dengan Surat Pengesahan nomor W5.a/125 tahun 2019 dan Surat Keputusan Badan Wakaf Indonesia nomor 4 tahun 2018.
Proses renovasi Masjid Al Mujahidin. (Dok: NU Care DIY)
Masjid ini terpaksa dipugar karena kondisinya yang memprihatinkan, bangunannya sudah mulai lapuk dan daya tampungnya yang kecil. Masjid Al Mujahidin sudah dirobohkan sebagian, dan saat ini proses renovasi masih terus berlangsung, namun belum dapat disempurnakan karena masih kurangnya dana untuk perbaikan.
NU Care-LAZISNU D.I. Yogyakarta mengajak para dermawan, #SahabatPeduli untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Al Mujahidin dengan bersedekah. Tentunya sedekah dari #SahabatPeduli semua akan menjadi amal jariyah yang pahalanya berlipat ganda dan tidak terputus. Saudara semua dapat menyalurkan sedekah jariyahnya melalui halaman campaign ini, dengan cara:
Kebutuhan Dana 275.000.000
Dana Terkumpul 16.275.346
Donatur
0 Hari lagi
Sempat mengalami kerusakan yang cukup parah dengan kondisinya yang mulai lapuk, Masjid Al Mujahidin dengan luas 320 m2 terpaksa dipugar. Masjid yang didirikan pada tahun 1978 ini termasuk masjid tua yang berada di pinggir Jl Kaliurang KM 6,8, Condongcatur, Sleman, D.I. Yogyakarta, yang merupakan daerah padat penduduk.
Masjid Al Mujahidin ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah, tetapi juga sebagai tempat untuk mencetak generasi-generasi qur'ani dengan adanya TPQ. Tak hanya itu, banyak dari mahasiswa di Yogyakarta maupun pengguna jalan yang hilir mudik menjadikan masjid ini sebagai tempat singgah untuk beribadah dan beristirahat sejenak dari aktivitas.
Berdasar legalitasnya, Masjid Al Mujahidin berdiri di atas tanah wakaf dari Bapak Atmoredjo alias Wagiman dengan Surat Ukur nomor 040132004 tertanggal 8 Juli 2004, seluas 320 m2. Wakaf tersebut telah disahkan dengan Surat Pengesahan nomor W5.a/125 tahun 2019 dan Surat Keputusan Badan Wakaf Indonesia nomor 4 tahun 2018.
Proses renovasi Masjid Al Mujahidin. (Dok: NU Care DIY)
Masjid ini terpaksa dipugar karena kondisinya yang memprihatinkan, bangunannya sudah mulai lapuk dan daya tampungnya yang kecil. Masjid Al Mujahidin sudah dirobohkan sebagian, dan saat ini proses renovasi masih terus berlangsung, namun belum dapat disempurnakan karena masih kurangnya dana untuk perbaikan.
NU Care-LAZISNU D.I. Yogyakarta mengajak para dermawan, #SahabatPeduli untuk bersama-sama berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Al Mujahidin dengan bersedekah. Tentunya sedekah dari #SahabatPeduli semua akan menjadi amal jariyah yang pahalanya berlipat ganda dan tidak terputus. Saudara semua dapat menyalurkan sedekah jariyahnya melalui halaman campaign ini, dengan cara:
06/02/2024
Yogyakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyalurkan bantuan biaya renovasi untuk masjid tua di Kabupaten Sleman, DIY. Bantuan tersebut diserahkan kepada takmir Masjid Al Mujahidin yang beralamat di Jl Kaliurang KM 6,8, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Sleman pada Senin (5/02/2024).
Masjid Al Mujahidin dengan luas 320 m2 mengalami kerusakan yang cukup parah dan kondisinya sudah mulai lapuk. Masjid yang didirikan pada tahun 1978 itu akhirnya terpaksa dipugar.
Ketua Takmir Masjid Al Mujahidin, Aris Munandar menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan biaya renovasi yang disalurkan NU Care-LAZISNU DIY.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada LAZISNU PWNU DIY dan semua donatur yang telah dengan gigih membantu dalam proses renovasi dan pembangunan Masjid Mujahidin. Kami yakin bahwa fasilitas ibadah yang nyaman dan bersih akan dapat dinikmati oleh masyarakat umum,” ujar Aris.
Sekretaris NU Care-LAZISNU DIY, Abdullah menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan untuk Masjid Al Mujahidin bersumber dari penggalangan dana yang dilakukan pihaknya melalui laman crowdfunding NUcare.id yang dikelola oleh LAZISNU PBNU.
“Keberhasilan penyaluran bantuan ini tak lepas dari peran aktif para donatur melalui platform NUcare[dot]id. Dari platform ini, kami dapat menyampaikan informasi sehingga dapat menggerakkan hati para donatur dari berbagai daerah untuk turut serta membantu,” terang Abdullah.
Ia mengatakan, program penggalangan dana untuk renovasi Masjid Al Mujahidin mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi dari masyarakat.
“Program ini tidak hanya mencerminkan semangat gotong royong, tetapi juga kepedulian sosial yang tinggi. Inisiatif ini menjadi contoh positif dalam memajukan kesejahteraan dan kebersamaan dalam masyarakat. Akhirnya kolaborasi antara LAZISNU DIY, donatur, dan berbagai pihak lainnya berhasil mewujudkan perbaikan dan pengembangan sarana ibadah serta kegiatan keagamaan di Masjid Mujahidin,” ujar Abdullah.
Dirinya berharap program serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung pembangunan komunitas yang lebih baik.
Pewarta: Syafi'i
Editor: Wahyu Noerhadi