Pada Selasa malam, 27 Agustus 2024, pukul 20.20 WIT, terjadi musibah kebakaran hebat yang melahap Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Kebakaran ini bermula dari kios di samping Madrasah yang dengan cepat merambat ke bangunan Madrasah dan melahap 6 ruangan, yaitu 5 ruang kelas dan 1 ruang kantor.
Kepala MI Ma’arif NU Paniai, A Saiful Mujib mengatakan dari musibah kebakaran tersebut akhirnya proses belajar mengajar sempat diliburkan selama 5 hari.
“Siswa sempat diliburkan selama 5 hari dan pada hari Senin, 2 September 2024 siswa masuk dan melaksanakan kegiatan belajar,” ucap Saiful Mujib.
Mujib menuturkan, bangunan Madrasah ini memang terbuat dari bahan kayu dan triplek, sehingga mudah sekali terbakar api. Meski tidak ada korban jiwa, 120 siswa dan 11 guru terdampak langsung karena kegiatan belajar mengajar sempat terhenti.
Akibat dari kebakaran ini, hanya 1 ruang kelas yang selamat, sementara 5 kelas lainnya harus memanfaatkan aula dan mushola setempat untuk kegiatan belajar mengajar.
“Tidak didirikan tenda darurat untuk kelas karena cuaca yang sangat panas, dikhawatirkan proses belajar mengajarnya tidak kondusif dan tidak nyaman,” beber Saiful Mujib.
Dari musibah kebakaran yang terjadi, MI Ma’arif NU Paniai membutuhkan renovasi total untuk 6 ruang kelas, dengan masing-masing ruang berukuran 6x7 meter. Selain itu, tanah tempat sekolah ini berdiri pun belum sepenuhnya lunas dan masih dalam proses cicilan.
Merespons musibah dan kebutuhan tersebut, NU Care-LAZISNU PBNU telah memberikan bantuan awal sebesar Rp50 juta pada 15 September lalu. Namun dana ini masih jauh dari cukup untuk membangun kembali seluruh ruangan yang terbakar. Untuk itu, kami mengajak #SahabatPeduli untuk ikut serta dalam gerakan kepedulian bagi pembangunan MI Ma’arif NU Paniai melalui penggalangan dana ini. Caranya:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 3.185.000
Donatur
11 Hari lagi
Pada Selasa malam, 27 Agustus 2024, pukul 20.20 WIT, terjadi musibah kebakaran hebat yang melahap Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif NU Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Kebakaran ini bermula dari kios di samping Madrasah yang dengan cepat merambat ke bangunan Madrasah dan melahap 6 ruangan, yaitu 5 ruang kelas dan 1 ruang kantor.
Kepala MI Ma’arif NU Paniai, A Saiful Mujib mengatakan dari musibah kebakaran tersebut akhirnya proses belajar mengajar sempat diliburkan selama 5 hari.
“Siswa sempat diliburkan selama 5 hari dan pada hari Senin, 2 September 2024 siswa masuk dan melaksanakan kegiatan belajar,” ucap Saiful Mujib.
Mujib menuturkan, bangunan Madrasah ini memang terbuat dari bahan kayu dan triplek, sehingga mudah sekali terbakar api. Meski tidak ada korban jiwa, 120 siswa dan 11 guru terdampak langsung karena kegiatan belajar mengajar sempat terhenti.
Akibat dari kebakaran ini, hanya 1 ruang kelas yang selamat, sementara 5 kelas lainnya harus memanfaatkan aula dan mushola setempat untuk kegiatan belajar mengajar.
“Tidak didirikan tenda darurat untuk kelas karena cuaca yang sangat panas, dikhawatirkan proses belajar mengajarnya tidak kondusif dan tidak nyaman,” beber Saiful Mujib.
Dari musibah kebakaran yang terjadi, MI Ma’arif NU Paniai membutuhkan renovasi total untuk 6 ruang kelas, dengan masing-masing ruang berukuran 6x7 meter. Selain itu, tanah tempat sekolah ini berdiri pun belum sepenuhnya lunas dan masih dalam proses cicilan.
Merespons musibah dan kebutuhan tersebut, NU Care-LAZISNU PBNU telah memberikan bantuan awal sebesar Rp50 juta pada 15 September lalu. Namun dana ini masih jauh dari cukup untuk membangun kembali seluruh ruangan yang terbakar. Untuk itu, kami mengajak #SahabatPeduli untuk ikut serta dalam gerakan kepedulian bagi pembangunan MI Ma’arif NU Paniai melalui penggalangan dana ini. Caranya:
Belum ada kabar terbaru