Bantu Bayi Nayyara Sembuh dari Komplikasi!

Category Kesehatan
KOTA JAKARTA PUSAT
NU CARE-LAZISNU

Terkumpul

580.000

Dana Dibutuhkan

250.000.000

Open Goal
143 Hari Lagi
Share

Detail

Update

Donatur

Nayyara Pryambodo (1), tengah berjuang melawan berbagai penyakit serius. Ia didiagnosa mengidap hidrosefalus, TBC otak dan paru-paru, kemudian infeksi otak, infeksi paru-paru, infeksi hati, infeksi saluran pernapasan, serta pembengkakan jantung di usianya yang masih bayi. Tak hanya itu, Nayyara juga didiagnosa dokter mengalami gizi buruk dan keterlambatan dalam tumbuh kembang.

Sang ibu, Anisa (35) menceritakan awal mula kondisi Nayyara yang mengkhawatirkan, dimulai pada 5 Februari 2024 ketika Nayyara terbangun dari tidurnya dengan wajah yang pucat. 

“Bangun tidur, Nayyara muntah-muntah dan tampak pucat. Kami panik, lalu langsung membawanya ke Puskesmas Lubang Buaya Jakarta Timur. Karena kondisinya dinyatakan gawat, akhirnya dirujuk ke RSUD Cipayung, dan di sana diagnosis awal mengalami dehidrasi,” jelas Anisa saat berkunjung ke Kantor LAZISNU di Jalan Dempo Nomor 3, RT 02 RW 07, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Setelah menjalani perawatan, Nayyara diperbolehkan pulang. Namun, hanya dalam hitungan hari, kondisinya kembali memburuk dan membuat orang tuanya terpaksa membawa Nayyara ke Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat. Di RSAB Harapan Kita, akhirnya dokter menemukan bahwa terdapat penumpukan cairan di otak Nayyara akibat hidrosefalus.

“Sejak saat itu, Nayyara telah mengalami kondisi koma selama 80 jam, menjalani operasi pemasangan selang Vp shunt untuk mengeluarkan cairan dari otaknya, serta melewati 8 fase kritis yang membuat kami berkali-kali hampir kehilangan harapan,” kisah sang ibu sembari terisak.

Kini, Nayyara harus menjalani operasi lain untuk mengangkat gelembung udara di paru-paru yang membuatnya sulit bernapas. Biaya untuk operasi ini mencapai Rp200 juta, dan BPJS tidak menanggung biaya tersebut. Sementara kondisi keuangan keluarga Nayyara serba sulit.

Sang ayah, Nur Pryambodo (40) bekerja sebagai serabutan; kadang memulung, kadang pula menjadi tukang ojek dengan meminjam motor milik tetangganya. Tidak ada pekerjaan yang pasti.

“Setiap hari, kami harus menghadapi tantangan untuk membeli obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, dan juga membeli susu, pampers, serta ongkos untuk kontrol rutin yang harus dilakukan secara berkala,” kata Pryambodo.

Melihat kondisi demikian, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk turut membantu perjuangan kedua orang tua Nayyara. Setiap uluran tangan yang Anda berikan akan sangat berarti dalam upaya perawatan bagi kesembuhan Nayyara. Mari bantu, dengan cara:

  1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran
  4. Isi data diri
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email
Penggalangan dana dimulai 10 October 2024 oleh:
NU CARE-LAZISNU
Akun Terverifikasi

Total
100 Campaign
Tambahkan Program ini di halaman web Anda
Script berhasil dicopy

Yuk! Daftar untuk Mulai Ber - Donasi Membantu Sesama!

Bantu Bayi Nayyara Sembuh dari Komplikasi!

Bantu Bayi Nayyara Sembuh dari Komplikasi!

Kebutuhan Dana 250.000.000

Dana Terkumpul 580.000

Donatur

143 Hari lagi

NU CARE-LAZISNU

Akun Terverifikasi

Deskripsi

Nayyara Pryambodo (1), tengah berjuang melawan berbagai penyakit serius. Ia didiagnosa mengidap hidrosefalus, TBC otak dan paru-paru, kemudian infeksi otak, infeksi paru-paru, infeksi hati, infeksi saluran pernapasan, serta pembengkakan jantung di usianya yang masih bayi. Tak hanya itu, Nayyara juga didiagnosa dokter mengalami gizi buruk dan keterlambatan dalam tumbuh kembang.

Sang ibu, Anisa (35) menceritakan awal mula kondisi Nayyara yang mengkhawatirkan, dimulai pada 5 Februari 2024 ketika Nayyara terbangun dari tidurnya dengan wajah yang pucat. 

“Bangun tidur, Nayyara muntah-muntah dan tampak pucat. Kami panik, lalu langsung membawanya ke Puskesmas Lubang Buaya Jakarta Timur. Karena kondisinya dinyatakan gawat, akhirnya dirujuk ke RSUD Cipayung, dan di sana diagnosis awal mengalami dehidrasi,” jelas Anisa saat berkunjung ke Kantor LAZISNU di Jalan Dempo Nomor 3, RT 02 RW 07, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat.

Setelah menjalani perawatan, Nayyara diperbolehkan pulang. Namun, hanya dalam hitungan hari, kondisinya kembali memburuk dan membuat orang tuanya terpaksa membawa Nayyara ke Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita, Jakarta Barat. Di RSAB Harapan Kita, akhirnya dokter menemukan bahwa terdapat penumpukan cairan di otak Nayyara akibat hidrosefalus.

“Sejak saat itu, Nayyara telah mengalami kondisi koma selama 80 jam, menjalani operasi pemasangan selang Vp shunt untuk mengeluarkan cairan dari otaknya, serta melewati 8 fase kritis yang membuat kami berkali-kali hampir kehilangan harapan,” kisah sang ibu sembari terisak.

Kini, Nayyara harus menjalani operasi lain untuk mengangkat gelembung udara di paru-paru yang membuatnya sulit bernapas. Biaya untuk operasi ini mencapai Rp200 juta, dan BPJS tidak menanggung biaya tersebut. Sementara kondisi keuangan keluarga Nayyara serba sulit.

Sang ayah, Nur Pryambodo (40) bekerja sebagai serabutan; kadang memulung, kadang pula menjadi tukang ojek dengan meminjam motor milik tetangganya. Tidak ada pekerjaan yang pasti.

“Setiap hari, kami harus menghadapi tantangan untuk membeli obat-obatan yang tidak ditanggung BPJS, dan juga membeli susu, pampers, serta ongkos untuk kontrol rutin yang harus dilakukan secara berkala,” kata Pryambodo.

Melihat kondisi demikian, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk turut membantu perjuangan kedua orang tua Nayyara. Setiap uluran tangan yang Anda berikan akan sangat berarti dalam upaya perawatan bagi kesembuhan Nayyara. Mari bantu, dengan cara:

  1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran
  4. Isi data diri
  5. Klik "Lanjutkan Pembayaran" dan ikuti langkah selanjutnya
  6. Dapatkan laporan via email

Kabar Terbaru

Belum ada kabar terbaru

Donatur