Terdiagnosa memiliki kelainan di wajah sedari lahir (facial cleft tessier) akibat parasit Toksoplasma gondii, Aby Rhazaq Hayadi (14 tahun) hingga kini telah menjalani 10 kali operasi. Sayangnya, operasi terakhir yakni operasi rekonstruksi tulang tengkorak, tidak berjalan lancar karena adanya infeksi di kornea matanya yang membuat penglihatan Aby menghilang.
Kondisi Aby setelah mengalami kegagalan tindakan operasinya yang ke-10
Parasit Toksoplasma ini menginfeksi Aby sejak dirinya masih berada di dalam kandungan. Ada kemungkinan, saat mengandung, ibunya memakan makanan yang tidak matang sempurna atau pernah terpapar kotoran hewan yang telah terinfeksi parasit ini. Dalam kasus facial cleft tessier yang dialami Aby ini, sangat sedikit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma gondii.
Umumnya, kejadian dari facial cleft ini yakni 1,4 sampai 4,9 dari 100.000 kasus kelahiran. Proses perkembangan kraniofasial (tulang kepala dan tulang wajah) ini biasanya terjadi pada minggu ke-3 dan ke-8 kehamilan. Sedangkan facial cleft yang dialami Aby sangat mungkin hasil dari kegagalan penutupan alur naso-optik (dari hidung ke mata) antara frontonasal (area kening ke hidung) dan rahang atas.
Menurut penuturan sang ibu, Nurhayati (57), dirinya sangat terpukul dengan apa yang telah terjadi kepada anaknya tersebut.
“Saat ini saya merasa sangat terpukul atas kejadian yang dialami anak saya. Niat hati berjuang untuk bertahap mengobati Aby demi masa depan dia, malah yang sekarang terjadi Aby nggak bisa melihat. Tapi tentunya hal ini tidak membuat kami putus asa. Kami terus berharap suatu saat nanti perjuangan ini akan membuat Aby sembuh, karena saya percaya akan ada keajaiban Tuhan untuknya,” ucap Nurhayati, ibunda Aby kepada Tim NU Care-LAZISNU saat dihubungi via WhatsApp, 31 Agustus 2021 lalu.
Aby, Juara 1 Lomba Busana Daerah
Hingga kini, bocah yang tinggal di Jalan Buni V, Beji, Kota Depok ini, tidak hanya rutin menjalankan pengobatan di rumah sakit, tetapi juga menjalani terapi. Namun, masalah perekonomian semakin menipiskan harapan. Sebab dengan adanya pandemi, pemasukan orangtua Aby yang bekerja sebagai buruh serabutan jadi terkendala. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari saja cukup sulit. Padahal Aby adalah murid berprestasi yang mempunyai semangat tinggi untuk bersekolah di tengah kondisinya yang demikian.
“Rasanya harapan ini semakin menipis, Bu. Pandemik ini sangat mempengaruhi perekonomian kami, terlebih semenjak ditetapkannya peraturan PPKM, kami tidak dapat bekerja sama sekali. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tidak bisa, apalagi untuk ke rumah sakit. Ditambah sekarang ada beberapa obat dan perawatan Aby yang tidak dapat di-cover menggunakan layanan BPJS,” lanjut perempuan asal Sumatera Barat tersebut.
Dukungan moril dan materiil sangat dibutuhkan untuk Bu Nurhayati dan suami, untuk kesembuhan Aby. Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk turut membantu kesembuhan Aby dengan ikut berdonasi melalui laman campaign ini, berikut caranya:
Kebutuhan Dana 100.000.000
Dana Terkumpul 37.589.232
Donatur
0 Hari lagi
Terdiagnosa memiliki kelainan di wajah sedari lahir (facial cleft tessier) akibat parasit Toksoplasma gondii, Aby Rhazaq Hayadi (14 tahun) hingga kini telah menjalani 10 kali operasi. Sayangnya, operasi terakhir yakni operasi rekonstruksi tulang tengkorak, tidak berjalan lancar karena adanya infeksi di kornea matanya yang membuat penglihatan Aby menghilang.
Kondisi Aby setelah mengalami kegagalan tindakan operasinya yang ke-10
Parasit Toksoplasma ini menginfeksi Aby sejak dirinya masih berada di dalam kandungan. Ada kemungkinan, saat mengandung, ibunya memakan makanan yang tidak matang sempurna atau pernah terpapar kotoran hewan yang telah terinfeksi parasit ini. Dalam kasus facial cleft tessier yang dialami Aby ini, sangat sedikit yang diakibatkan oleh parasit Toksoplasma gondii.
Umumnya, kejadian dari facial cleft ini yakni 1,4 sampai 4,9 dari 100.000 kasus kelahiran. Proses perkembangan kraniofasial (tulang kepala dan tulang wajah) ini biasanya terjadi pada minggu ke-3 dan ke-8 kehamilan. Sedangkan facial cleft yang dialami Aby sangat mungkin hasil dari kegagalan penutupan alur naso-optik (dari hidung ke mata) antara frontonasal (area kening ke hidung) dan rahang atas.
Menurut penuturan sang ibu, Nurhayati (57), dirinya sangat terpukul dengan apa yang telah terjadi kepada anaknya tersebut.
“Saat ini saya merasa sangat terpukul atas kejadian yang dialami anak saya. Niat hati berjuang untuk bertahap mengobati Aby demi masa depan dia, malah yang sekarang terjadi Aby nggak bisa melihat. Tapi tentunya hal ini tidak membuat kami putus asa. Kami terus berharap suatu saat nanti perjuangan ini akan membuat Aby sembuh, karena saya percaya akan ada keajaiban Tuhan untuknya,” ucap Nurhayati, ibunda Aby kepada Tim NU Care-LAZISNU saat dihubungi via WhatsApp, 31 Agustus 2021 lalu.
Aby, Juara 1 Lomba Busana Daerah
Hingga kini, bocah yang tinggal di Jalan Buni V, Beji, Kota Depok ini, tidak hanya rutin menjalankan pengobatan di rumah sakit, tetapi juga menjalani terapi. Namun, masalah perekonomian semakin menipiskan harapan. Sebab dengan adanya pandemi, pemasukan orangtua Aby yang bekerja sebagai buruh serabutan jadi terkendala. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari saja cukup sulit. Padahal Aby adalah murid berprestasi yang mempunyai semangat tinggi untuk bersekolah di tengah kondisinya yang demikian.
“Rasanya harapan ini semakin menipis, Bu. Pandemik ini sangat mempengaruhi perekonomian kami, terlebih semenjak ditetapkannya peraturan PPKM, kami tidak dapat bekerja sama sekali. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja tidak bisa, apalagi untuk ke rumah sakit. Ditambah sekarang ada beberapa obat dan perawatan Aby yang tidak dapat di-cover menggunakan layanan BPJS,” lanjut perempuan asal Sumatera Barat tersebut.
Dukungan moril dan materiil sangat dibutuhkan untuk Bu Nurhayati dan suami, untuk kesembuhan Aby. Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli untuk turut membantu kesembuhan Aby dengan ikut berdonasi melalui laman campaign ini, berikut caranya:
22/11/2021
Jakarta, NU Care
Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU melalui website crowdfunding NUcare.id mentasarufkan bantuan kesehatan dalam Program Astana (Anak Sehat Nusantara) untuk Aby Rhazaq Hayadi (14), seorang penderita facial cleft tessier yang merupakan salah satu penyakit langka di area wajah akibat parasit toksoplasma gondii.
Adapun bantuan dana hasil penggalangan via NUcare.id sejumlah Rp 37.589.232, alhamdulillah telah diserah-terimakan kepada Aby dan ibunya di Masjid Asyifa RSCM Jakarta, pada Jumat (19/11/2021), usai Aby menjalani kontrol pasca operasi.
Saat ditemui pihak NU Care, sang ibu, Nurhayati (48) tak henti-hentinya mengucap rasa syukur dan berterima kasih.
“Saya nggak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Ini benar-benar luar biasa. Anugerah dan rahmat dari Allah untuk kami sekeluarga. Boleh dibilang saat ini kami benar benar kesulitan. Dan Allah kasih mukjizatnya itu. Kami benar-benar kuat untuk berjuang untuk Aby,” ucap Nurhayati sambil berkaca-kaca dan tangannya yang terus bergetar.
Tak melupakan yang lain, Nurhayati juga berharap agar NU Care-LAZISNU dapat terus membantu banyak orang yang membutuhkan bantuan seperti Aby.
“Harapan kami ya, bukan hanya untuk Aby ya. Untuk Aby alhamdulillah syukur. Kami berharap lembaga ini (NU Care-LAZISNU) bisa terus maju, sukses ke depannya, bisa membantu orang-orang yang membutuhkan seperti kami. Amiin,” imbuh perempuan asal Padang tersebut.
Selain itu, Nurhayati yang kini tinggal di Jalan Buni V, Beji, Kota Depok ini, juga menyampaikan rasa terima kasihnya serta mendoakan Sahabat Peduli, para donatur pada halaman penggalangan dana di NUcare.id yang telah berbagi untuk Aby.
“Terima kasih yang tiada terhingga dari kami sekeluarga untuk NU dan para donatur atas semua bantuan, perhatian, dan kasih sayangnya untuk Aby dan kami sekeluarga. Terima kasih banyak, kami berdoa pada Allah semoga lembaga NU ini bisa selalu mendapat rahmat dari Allah, bisa lancar, sukses selalu, dan bisa membantu semua orang yang membutuhkan,” pungkasnya.
Pewarta: Putri Azmi Millatie
Penyunting: Wahyu Noerhadi