Kewajiban menuntut ilmu adalah keselamatan bagi seorang muslim. Selain menjadi kunci keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia-akhirat, ilmu juga mengajarkan tentang cara dan tujuan menjalani hidup. Wajar saja jika dalam menuntut ilmu, banyak yang mesti dikorbankan, diperjuangkan. Imam Syafi’i dalam satu kitabnya menjelaskan,
"Saudaraku, tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4) berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustad, (6) membutuhkan waktu yang lama."
Dalam memenuhi keenam hal tersebut, keberhasilan para penuntut ilmu tergantung pada usaha dan kondisinya. Ada penuntut ilmu yang tak kenal lelah, di saat yang lainnya menyerah. Ada yang mudah mengerti penjelasan guru, namun ada yang harus berjuang lebih keras untuk memahami pelajaran. Ada yang berkecukupan, dan tak sedikit yang harus menunda bahkan berhenti untuk melanjutkan pendidikan karena keterbatasan ekonomi.
Sebagai saudara seiman dan setanah air, sudah menjadi kewajiban kita untuk membantu para penuntut ilmu, terlebih dalam bidang agama.
Disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Riyadhus Sholihin,
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Pada masa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ada dua orang bersaudara, yang satu suka datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (untuk menuntut ilmu agama), dan yang lainnya giat bekerja (supaya saudaranya bisa mendapatkan rezeki). Kemudian orang yang giat bekerja mengadu kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tentang keadaan saudaranya itu. Lantas beliau bersabda, “Barangkali engkau mendapatkan rezeki karena sebab saudaramu (yang rajin belajar itu).” (HR. Tirmidzi)
Meneladani hadis di atas, bahwa salah satu kemudahan mendapat rezeki dikarenakan manfaat dari membantu saudaranya yang menuntut ilmu. Tak hanya itu, berbagi untuk kebutuhan para penuntut ilmu sama dengan membantu mereka meraih kebahagiaan dunia dan akhiratnya.
Jadi, mari amati keadaan saudara-saudara kita, terlebih di masa pandemi yang sangat berdampak bagi kehidupan banyak orang. Tak terkecuali para santri yang terdampak Covid-19, sehingga harus menjalani isolasi mandiri dan memerlukan kebutuhan logistik, perlengkapan mengaji, dan lainnya. Tentu hal ini menjadi salah satu hambatan yang turut memengaruhi kehidupan para santri.
Oleh karena itu, NU Care-LAZISNU mengajak seluruh #SahabatPeduli untuk berpartisipasi dalam program Santri Bangkit. Tujuannya adalah untuk membantu para penuntut ilmu dalam bidang keagamaan untuk bangkit dari pandemi serta terus bertumbuh, berdaya, dan berkarya.
Yuk berbagi paket isoman, biaya pendidikan, sembako, uang saku, perlengkapan mengaji, dan modal usaha untuk para santri, khususnya santri yatim dan duafa. #SahabatPeduli dapat berbagi melalui halaman galang dana di NUcare.id dengan tajuk Meriahkan Hari Santri Nasional dengan Berbagi Kebutuhan Santri! Dengan turut menjadi bagian dari perjuangan para santri, diharapkan keutamaan berbagi untuk para pencari ilmu menjadi keberkahan di kehidupan kita semua. Amiin...
Sumber: alhurriyyah.lk.ipb.ac.id