Bagikan:  

Terhimpun 500 Juta Setiap Bulan dari Koin NU Bantul Yogyakarta

By Kendi Setiawan

30/10/2020

509 kali dilihat

Bantul, NU Care

NU Care-LAZISNU Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta berhasil mengumpulkan dana senilai rata-rata Rp500 juta rupiah setiap bulannya. Dana sebesar itu dihasilkan lewat gerakan kotak infak (Koin NU).

Hal itu diungkapkan Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Bantul, Mahmudin pada Rapat Kerja (Raker) di Balai Banjarharjo, Muntuk, Kecamatan Dlingo, Bantul, Kamis (29/10).

"Meski terdapat kendala, dari program Gerakan Koin NU tersebut di tahun 2019 telah menghimpun 42 ribu kotak Koin NU. Penghimpunan per bulannya kisaran Rp500 juta. Posisi tahun lalu mencapai Rp5,4 miliar," kata Mahmudin sebagaimana diberitakan NU Online.

Infak Koin NU yang digalang dari 42 ribu KK tersebut, lanjut dia, harus dipertahankan. "Syukur bisa bertambah. Pemanfaatan yang terlihat salah satunya bidang kesehatan masyarakat yakni layanan ambulans NU, layanan transportasi pasien dari rumah menuju rumah sakit tanpa dipungut biaya," bebernya.

Saat ini, lanjut Mahmudin, dari hasil Koin NU telah ada 23 ambulans NU dengan rata-rata pelayanan per hari mengantarkan 3-4 pasien. "Artinya dalam sebulan 70-80 pasien per hari mendapatkan pelayanan secara gratis," terang Mahmudin.

Upaya mengusung kemandirian jamiyah NU dan kemalahatan umat dapat diukur dengan telah berdirinya lembaga 17 LAZISNU di masing-masing kecamatan di Bantul. Semua tingkat LAZISNU kecamatan sudah bekerja melalui pengumpulan dana masyarakat melalui Gerakan Kotak Infak (KoinNU) yang sudah berjalan sejak tiga tahun terakhir.

"Ini hasilnya cukup besar. Supaya lebih optimal, untuk itu perlu peningkatan kinerja pengurus," kata Mahmudin pada  Raker pengurus masa khidmat 2019-2024 bertema Optimalisasi Pengelolaan Lembaga untuk Kemandirian Jam’iyah dan Kemaslahatan Umat. Raker dikuti oleh perwakilan 17 LAZISNU tingkat kecamatan dari seluruh wilayah kabupaten Bantul. 

"Meski pencapaian sudah baik, tetapi perlu ditata agar ke depannya lebih optimal baik dari aspek omset dan makin banyak yang menerima manfaat," imbuhnya.

Karenanya melalui Raker NU Care-LAZISNU dilaksanakan untuk memusyawarahkan program kerja, baik jangka pendek tahunan maupun jangka panjang empat tahun ke depan.

Sementara itu Wakil Ketua PCNU Kabupaten Bantul, Dr. H. Habib Kamil mendorong pengembangan peningkatan kinerja LAZISNU dengan sistem digital dan online

"Pengelolaan melalui digitalisasi dan online untuk menyasar kalangan yang sudah terbiasa pegang gadget, misalnya membuat program aplikasi yang orang tinggal klik sudah bisa berdonasi baik dengan metode potong pulsa atau transfer online," ujar Habib Kamil. 

Pada kesempatan sama, Rais Syuriyah PCNU Bantul, KH Damanhuri mengemukakan bahwa jamaah NU yang besar bisa sangat memiliki potensi kebaikan untuk memberdayakan umat. Maka, perlu adanya profesionalisme tata kelola yang perlu ditingkatkan oleh LAZISNU

"Tata kelola yang baik wajib dilakukan oleh setiap lembaga. Di LAZISNU Bantul saya kira sudah diterapkan pengelolaan dengan bagus, namun masih perlu ditingkatkan secara profesional, sehingga nantinya bisa diaudit baik oleh akuntan publik juga audit syariah oleh kementerian agama," pungkas Kiai Damanhuri.

Editor: Kendi Setiawan

Daerah
Daerah

Berita Lainnya