Sidoarjo, NU Care
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengunjungi Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menyusul musibah ambruknya bangunan mushala pada Senin (29/9/2025) sore. Peristiwa tragis itu terjadi saat sejumlah santri tengah melaksanakan shalat Asar berjamaah.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni. Keduanya mendengarkan langsung kronologi kejadian dari pengasuh Pesantren Al-Khoziny, KHR Abdus Salam Mujib, dan meninjau titik-titik lokasi runtuhan bangunan.
“Dalam kunjungan tersebut, kami mendengarkan langsung penjelasan beliau, meninjau lokasi kejadian,” ujar Gus Yahya di sela kunjungannya, Selasa (30/09/2025) diberitakan NU Online.
Gus Yahya juga menyampaikan simpati dan dukungan kepada para wali santri yang menunggu kabar anak-anak mereka yang masih dalam proses evakuasi.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendoakan keselamatan para santri yang masih berada di bawah reruntuhan.
“Mari kita panjatkan doa bersama, semoga seluruh santri yang masih dicari diberikan keselamatan oleh Allah SWT. Amin ya Rabb al-‘Alamin,” ucapnya penuh harap.
Berdasarkan data hingga Senin (29/09/2025) pukul 23.57 WIB satu orang santri dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Adapun jumlah korban luka-luka yang dirawat di beberapa rumah sakit adalah sebagai berikut:
RSUD Sidoarjo: 34 orang
RS Siti Hajar: 44 orang
RS Delta Surya Sidoarjo: 4 orang.
Sebelumnya diberitakan pada kesempatan kunjungan tersebut, Gus Yahya juga meminta agar NU Care-LAZISNU terus membantu Pesantren Al-Khoziny.
Dari NU Care-LAZISNU PBNU juga dilakukan penyerahan santunan sebesar Rp100 juta. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Pengasuh Pesantren Al-Khoziny Buduran, KHR Abdus Salam Mujib.
Pengurus LAZISNU PBNU, KH Misbahus Salam, menyampaikan bahwa santunan yang diberikan merupakan bentuk kepedulian Nahdlatul Ulama (NU) atas musibah runtuhnya bangunan mushala Pesantren Al-Khoziny Buduran.
"Santunan ini merupakan wujud nyata kepedulian NU terhadap pesantren sebagai pusat pendidikan dan dakwah umat. Karena pesantren adalah benteng akidah dan moral bangsa, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk hadir saat pesantren menghadapi musibah,” ujar KH Misbahus Salam diberitakan NU Online Jatim.
Pihaknya menambahkan bahwa penyerahan santunan ini menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas dan gotong-royong di tengah musibah. Pihaknya turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tragedi yang terjadi.
Untuk memudahkan masyarakat menyalurkan bantuan dana, NU Care-LAZISNU membuka laman penggalangan nucare.id/program/pesantrenalkhoziny.
Editor: Kendi Setiawan