Bantul, NU Care
NU Care-LAZISNU Pundong, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Takmir Masjid Al-Hikmah Paten menyelenggarakan santunan anak yatim, Jumat (18/9). Santunan digelar di Masjid Al-Hikmah Dusun Paten, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul.
Pengurus NU Care-LAZISNU Pundong, Rajiyanto, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian jam’iyah Nahdlotul Ulama terhadap golongan yang kurang mampu, atau pun kurang beruntung.
"Ada 38 anak yatim se-desa Srihardono yang mendapat santunan kali ini. Santunan kami wujudkan dalam bentuk uang tunai, supaya lebih luwes penggunaannya oleh wali anak-anak yatim,” ujarnya.
Rajiyanto memaparkan, masing-masing anak menerima uang tunai senilai 150 ribu rupiah, Dia berharap dengan adanya bantuan ini, anak-anak yatim di desa Srihardonobisa memanfaatkan untuk keperluan sekolah ataupun pendidikan di TPA di dusun mereka masing-masing.
“Dana penyantunan sebagian bersar bersumber dari LAZISNU Pundong, dan sebagian lainnya dari para donatur yang secara langsung memberikan kepada anak-anak yatim tersebut”, tutur Rajiyanto.
Sementara itu, Ketua MWCNU Kecamatan Pundong, Mustafied Amna, menjelaskan, santunan untuk anak yatim ini merupakan implementasi dari program sosial LAZISNU Pundong, salah satu dari empat pokok program NU Care-LAZISNU yaitu program pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi.
“NU Pundong, khususnya Lasisnu akan terus berupaya mengedepankan program-program yang dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung," imbuhnya.
Sementara itu, Kepada Dukuh Paten, Edy Winarno, dalam sambutan acara menyampaikan kegiatan-kegiatan NU seperti santunan anak yatim, juga program LAZISNU lainnya yaitu santunan sripahan (pemberian santunan kepada ahli waris yang mengalami musibah atas meninggalnya anggota keluarga -red), sebagai kegiatan yang sangat baik karena betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kami selaku kepala dukuh dan mewakili masyarakat menyampaikan terimakasih kepada NU Care-LAZISNU Pundong, semoga kegiatan terus berlanjut, bisa diagendakan berkala selain bulan Muharram,” tutur Edy Winarno.
Pewarta: Markaban Anwar
Editor: Kendi Setiawan
