Jakarta, NU Care
Capaian penghimpunan zakat dan infak pada Ramadan 1443 H yang dikelola oleh Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) se-Jatim, terbilang luar biasa. Ramadan tahun ini, LAZISNU se-Jatim berhasil menghimpun dana ZIS dan fidyah sebesar Rp133.771.062.725. Perolehan itu naik cukup signifikan dibanding bulan Ramadan di tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun ini terjadi peningkatan sekitar 36 persen dibanding perolehan dua tahun lalu,” kata Ketua NU Care-LAZISNU Jawa Timur, Ahmad Afif Amrullah, dikutip dari JawaPos.com, Minggu (22/05/2022).
Pada Ramadan tahun 2020, hasil perolehan zakat dan infak yang dihimpun LAZISNU se-Jatim sebesar Rp 84,6 miliar. Tahun ini melonjak menjadi Rp 133,7 miliar, yang berasal dari tiga pos penerimaan yakni zakat mal sebesar Rp12,067 miliar, zakat fitrah Rp109,05 miliar atau 10.832 ton beras, serta dana fidyah dan infak atau sedekah mencapai Rp12,65 miliar.
“Kami menerapkan sistem pelaporan bertingkat. Semuanya diakumulasi dari data laporan keuangan selama Ramadan 1443 Hijriah dari LAZISNU Jawa Timur, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan/desa, jaringan pengelola zakat di masjid atau musala NU di seluruh Jawa Timur,” ungkap Gus Afif, biasa disapa.
Dari data yang diterbitkan oleh NU Care-LAZISNU Hatim, lima kabupaten/kota dengan perolehan dana zakat dan infak terbanyak berasal dari NU Sidoarjo dengan total mencapai Rp22,3 miliar. Lalu, berturut-turut NU Jombang Rp18,1 miliar, NU Kabupaten Malang Rp17,5 miliar, NU Banyuwangi Rp10,9 miliar, dan NU Jember Rp10,7 miliar.
“Kemungkinan masih ada kabupaten/kota yang akan menyusulkan laporannya. Sebab, sementara ini laporan yang terkumpul dari 38 cabang dari total 45 cabang NU se-Jawa Timur,” imbuh dosen Universitas Sunan Giri Surabaya itu.
Terkait dengan penyaluran dananya, Afif menyebut bahwa 90 persen dari hasil perolehan zakat dan infak itu sudah didistribusikan kepada mereka yang berhak menerima. Terutama kelompok fakir dan miskin.
“Sesuai ketentuan syariat, semua perolehan zakat fitrah sudah tuntas dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerima sebelum dilaksanakannya salat Idul Fitri,” ucapnya.
Adapun sebagian kecil perolehan dari zakat mal dan infak, lanjut dia, akan didistribusikan pasca Ramadan dalam berbagai bentuk program. Baik itu program pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan sosial. Atas capaian itu, pihaknya sangat mengapresiasi kerja keras dan pengabdian para pengurus NU Care-LAZISNU di semua tingkatan, baik dari tingkat NU di provinsi Jatim hingga level desa/kelurahan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih dan mengirim doa terbaik untuk para kiai yang selalu membimbing para pengurus NU Care-LAZISNU, juga semua pihak yang telah mempercayakan donasinya kepada kami,” pungkasnya.
Berikut top 10 NU Care-LAZISNU kabupaten/kota dalam menghimpun dana ZIS pada Ramadan 1443 H:
- NU Sidoarjo Rp 22,3 miliar
- NU Jombang Rp 18,1 miliar
- NU Kab. Malang Rp 17,5 miliar
- NU Banyuwangi Rp 10,9 miliar
- NU Jember Rp 10,7 miliar
- NU Kab. Kediri Rp 7,3 miliar
- NU Nganjuk Rp 6,6 miliar
- NU Gresik Rp 6,4 miliar
- NU Kab. Mojokerto Rp 5,4 miliar
- NU Tulungagung Rp 3,5 miliar
Sementara itu, pentasarufan dana ZIS Ramadan 1443 H LAZISNU se-Jatim disalurkan ke dalam beberapa program dan penerima manfaat, di antaranya; (1) Zakat Fitrah 2.000.699 penerima manfaat; (2) program Peduli Guru Ngaji, Hafidz dan Sosial Dakwah diberikan kepada 135.424 penerima manfaat; (3) Peduli Yatim dan Duafa 111.078 penerima manfaat; (4) Peduli Ibnu Sabil dan Paket Buka Puasa 12.328 penerima manfaat, dan program; (5) Pemberdayaan Mualaf diberikan kepada 4.552 penerima manfaat. Sehingga penyaluran dana ZIS LAZISNU se-Jatim pada Ramadan tahun ini total diberikan kepada 2,2 juta penerima manfaat.
Editor: Wahyu Noerhadi