Koin (Kotak Infak) NU. (Foto: Dok Istimewa)

Bagikan:  

Sebelas Rekomendasi NU Care Jatim untuk Majukan Gerakan Koin

By Kendi Setiawan

20/10/2021

840 kali dilihat

Jakarta, NU Care

Ketua NU Care-LAZISNU Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Afif Amrullah, mengatakan dirinya mengamati pergerakan Kotak Infak Nahdlatul Ulama (Koin NU) di Jawa Timur. Dari pengamatan tersebut dia mengeluarkan kesimpulan dan rekomendasi bagi kemajuan Koin NU di berbagai daerah.

Pada acara Ngaji Filantropi NU Care-LAZISNU Sedunia, Jumat (15/10/2021), Afif membeberkan, rekomendasi pertama adalah sebaiknya Koin NU berbasis Pengurus Ranting (PR)/Majelis Wakil Cabang (MWC). "Operator pelaksana harus berbasis ranting dan MWCNU. Apabila berbasis Pengurus Cabang (PC) dan Pengurus Wilayah (PW) konteks penggunaan kotak atau kaleng tersebut agak menyulitkan," kata Afif.

Kesulitan tersebut menurutnya karena PC, PW, PP itu sebenarnya tidak mempunyai umat yang ditangani secara langsung. Sebaliknya ranting dan MWC memilikinya. "Maka, operatornya harus berbasis ranting atau MWC, atau dalam bahasa kita Unit Pengumpul Zakat, Infak, Sedekah (UPZIS) kecamatan dan desa," terangnya.  

Kedua, perlu dibentuk tim yang kuat terkait pembentukan kebijakan maupun operasional. Ketiga, pengesahan sebagai amil syar'i dan diikuti dengan proses adanya Madrasah Amil. Hal tersebut ditujukan sebagai peguatan sumber daya manusia yang ada di tim.    

Pihaknya mengutip apa yang disampaikan oleh Dewan Pengawas Syariah Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU, KH Mujib Qulyubi bahwa bahwa NU Care-LAZISNU adalah lembaga NU. Karena itu, salah satu fatwa yang diikuti adalah fatwa dari Lembaga Bahtsul Masa'il Nahdlatul Ulama (LBMNU).  

Dengan berhasil dirumuskan hasil bahwa NU Care-LAZISNU adalah amil syar'i yang sah secara fikih maupun UUD 1945 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, hal tersebut menjadi jawaban sekaligus solusi bagi para aktivis NU Care-LAZISNU untuk bisa melakukan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah.  

Keempat adalah bagaimana kemampuan dari tim untuk bisa sowan dan mohon doa restu kepada para tokoh di tingkatan masing-masing. Kelima, dukungan penuh dari rais dan ketua NU. Menurutnya hal ini penting guna membangun kedekatan dengan rais dan ketua baik itu di tingkat PR, MWC, PC, maupun PW.

Ia berpendapat, ketika komunikasi dengan rais dan ketua bermasalah, meskipun pihaknya dapat menjangkau para munfiq (orang yang berinfak) maka itu akan menjadi ganjalan yang menyulitkan.    

"Saya mengamini oleh apa yang disampaikan Kiai Mujib. Seni di organisasai itu bagaimana kita ketika ditunjuk sebagai LAZISNU mampu berkomunikasi dengan baik terutama kepada rais dan ketua. Kalau itu saja kita nggak bisa maka kedepannya agak sulit. Maka itu juga, salah satu trik bagaimana LAZISNU bisa bergerak lebih cepat dan berhasil di kemudian hari," kata Afif.    

Keenam, melakukan studi banding kepada NU Care-LAZISNU yang sukses. Hal tersebut ditujukan dalam rangka berguru bagaimana bisa sukses menjalankan program Koin NU. 

Ketujuh, menyepakati aturan main atau Standard Operating Procedure (SOP).

Kedelapan, sosialisasi program dengan melibatkan tokoh kunci. Melibatkan tokoh, kata dia, dapat mendorong dan meng-influence masyarakat untuk lebih dan terus berpartisipasi.

"Para influencer di NU itu ya para kiai, pengasuh pesantren, rais syuriyah, dan seterusnya," ungkap Afif.    

Kesembilan, pendampingan dan menjaga koordinasi dengan NU, lembaga/banom dan UPZIS di atasnya.

"Karena, salah satu faktor yang masih menjadi PR kita di LAZISNU itu adalah soal regenerasi di NU. Kita ini lembaga ditunjuk oleh pengurus NU di tingkatan masing-masing," paparnya.  

Kesepuluh, program pentasarufan yang menyentuh dan inovatif.

Kesebelas, laporan yang jelas, transparan dan terpublikasi. Pelaporan hasil program ini, menurutnya dapat dilakukan dengan berbagai macam model.    

"Kalau orang desa masih membutuhkan brosur ya dengan brosur; kalau cukup dengan WhastApp (WA), ya WA; kalau perlu masuk TV, ya masuk TV; kalau perlu masuk koran, ya masuk koran," ujarnya.    

Pewarta: Kendi Setiawan

Gerakan Koin NU
SEDEKAH
filantropi
Jawa Timur
Gerakan Koin NU
SEDEKAH
filantropi
Jawa Timur

Berita Lainnya