Cilacap, NU Care
Rais Syuriyah PCNU Cilacap KH Su’ada Adzkiya turut menyambut rombongan studi tiru LAZISNU Sidoarjo Jawa Timur ke Cilacap Jawa Tengah.
Kiai Su'ada pengarahan yang menekankan pentingnya pendekatan kultural dalam membangun LAZISNU.
Salah satu kunci sukses yang dibagikan adalah prinsip ngewongke atau memanusiakan, menghargai struktur NU dari tingkat bawah hingga atas. Termasuk dalam mengembangkan organisasi bukan PCNU yang dilayani oleh MWCNU, namun PCNU-lah yang melayani MWCNU.
"Bukan MWCNU yang datang ke PCNU untuk diberi pengarahan, tetapi kami dari PCNU yang mendatangi MWCNU. Di sana kami berdiskusi, menyampaikan pentingnya sedekah dan ajakan membentuk LAZISNU secara bersama," kata Kiai Su’ada Adzkiya dalam kegiatan yang berlangsung di kantor PCNU Cilacap, Ahad (18/05/2025).
Dalam arahannya, KH Su’ada menegaskan pentingnya pendekatan kultural dalam membangun gerakan zakat berbasis jamaah. Salah satu prinsip yang menjadi kunci keberhasilan LAZISNU Cilacap adalah ngewongke—menghargai dan merangkul semua elemen NU dari bawah hingga atas.
Ia juga menyoroti peran penting Petugas Lapangan Penjemput Koin (PLPK) sebagai ujung tombak program Koin NU.
“Jika PLPK tidak jalan, maka program juga tidak berjalan. Mereka harus dirumat, dibesarkan hatinya, dan diberi pemahaman bahwa perjuangan NU ini adalah kerja bersama,” tambahnya.
Akan Bawa Suwuk-nya Cilacap
Kunjungan rombongan LAZISNU Sidoarjo dipimpin oleh KH Zaenal Hayat, Wakil Ketua PCNU Sidoarjo sekaligus Pembina LAZISNU Sidoarjo.
Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap kekompakan struktur NU di Cilacap. “Saya tertarik karena di sini PCNU jadi sentral, MWCNU dan ranting berjalan kompak dengan prinsip sam’an wa tha’atan. Ini yang perlu kami tiru,” katanya.
Secara humoris, ia menambahkan, “Nanti kami bawa suwuk-nya Cilacap agar semuanya manut.”
Kata suwuk dalam konteks ini diartikan sebagai semacam “mantra” atau kunci keberhasilan—yang ditarik dari harmoni dan kekompakan struktur LAZISNU Cilacap.
Kiai Zaenal juga mengakui bahwa meskipun secara ekonomi Sidoarjo memiliki potensi lebih besar, namun dalam hal konsolidasi dan penguatan organisasi, Cilacap patut menjadi teladan.
Belajar Langsung dari Pengalaman
Ketua LAZISNU Sidoarjo, Mohammad Dodi Ilyaudin, menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan menyerap langsung pengalaman PCNU Cilacap dalam mengelola gerakan ekonomi umat.
“Kami datang ke Cilacap untuk belajar langsung. Seperti kata Imam Malik, ilmu itu tidak boleh menunggu, kita yang harus menjemputnya," ungkapnya.
"Insyaallah sepulang dari sini kami akan menggelar rakor dan menyuntikkan motivasi ke semua lini, hingga tingkat ranting,” ujarnya.
Hasil Proses Panjang dan Konsistensi
Sekretaris PCNU Cilacap, Aliman, menyambut baik kunjungan ini dan menjelaskan bahwa capaian PCNU dan LAZISNU Cilacap merupakan hasil dari kerja kolektif yang panjang dan konsisten.
“Cilacap ini kabupaten terluas di Jawa Tengah, tantangannya luar biasa. Tapi dengan kebersamaan, kami bisa menjalankan program seperti BMT, klinik NU, dan gerakan Koin NU secara berkelanjutan,” katanya.
Kontributor: Naeli Rokhmah
Editor: Kendi Setiawan