Jakarta, NU Care
Pembagian daging qurban yang dilakukan oleh NU Care-LAZISNU kepada masyarakat duafa menggunakan besek berbahan bambu dengan alas daun pisang. Ini menjadi komitmen NU Care-LAZISNU dalam menjaga lingkungan, ketimbang misalnya menggunakan wadah berbahan plastik.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil saat menyaksikan penyembelihan hewan qurban dan pendistribusian daging di kompleks kediaman Sekjen PBNU, H Syafullah Yusuf di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Kamis (29/06/2023). Di kompleks tersebut memang menjadi salah satu titik lokasi penyembelihan dan penyaluran qurban kerja sama NU Care-LAZISNU PBNU dan Shoppe Barakah pada program Nusantara Berqurban tahun ini.
“Kami mencoba menerapkan untuk wadah daging qurban yang ramah lingkungan berupa besek terbuat dari anyaman bambu. Penggunaan besek bambu untuk wadah daging kurban yang dibagikan kepada warga memang menjadi komitmen NU Care-LAZISNU dalam program Nusantara Berqurban,” jelas Qohari
Praktik tersebut juga menurut Qohari merupakan bagian kecil dari upaya mewujudkan semangat Nadhaltul Ulama di abad kedua, yakni Merawat Jagat Membangun Peradaban.
“Praktik sekecil mungkin mewujudkan ramah lingkungan dan ini juga pengejawantahan tagline tersebut. LAZISNU ingin menerapkan di kehidupan dan praktik sehari-hari,” tegasnya.
Penggunaan besek bambu juga dikatakannya, diberlakukan di berbagai titik penyaluran daging qurban LAZISNU. “Karena bumi ini harus kita rawat, kita harus peduli terhadap bumi ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Yanti Yusuf selaku perwakilan keluarga H Syaifullah Yusuf mengatakan selain mengikuti ketentuan pelaksanaan program Nusantara Berqurban NU Care-LAZISNU, penggunaan besek berbahan bambu juga menjadi kepedulian pihaknya.
“Seiring dengan kepedulian untuk mencintai lingkungan, kita gunakan besek bambu dan daun pisang untuk membungkus daging qurban. Jadi kami tidak meninggalkan bahan-bahan anorganik,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, penggunaan besek bambu juga membawa semangat dalam menjaga lingkungan agar tetap lestari. “Kebetulan juga bahan-bahan seperti daun pisang banyak tersedia di sekitar kita,” tambahnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muhammad Faizin/Wahyu Noerhadi
Sumber: NU Online