Ketika menunaikan ibadah qurban, tentu beberapa di antara saudara semua mungkin ada yang meniatkan qurban sebagai nazar yang biasa disebut sebagai qurban wajib, ataupun qurban sunnah yang diniatkan untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt. Jika ada perbedaan niat dalam berqurban tersebut, maka terdapat perbedaan pula di dalam pelaksanaannya. Yuk, simak penjelasannya:

Hak memakan daging qurban
a) Jika diniatkan sebagai sunnah, maka diperbolehkan untuk memakan daging qurban, maksimal sepertiga dari hasil qurban, namun yang paling baik adalah mensedekahkan dan memakan sedikit untuk mendapat keberkahannya. 
b) Jika diniatkan sebagai nazar, maka harus diberikan semua kepada yang berhak menerima.

Hukum memberikan daging qurban ke selain fakir miskin
a) Jika diniatkan sebagai sunnah, maka maksimal sepertiga daging qurban dapat diberikan kepada orang Islam yang berkecukupan/kaya atau saudara/kerabat.
b) Jika diniatkan sebagai nazar, wajib semuanya diberikan kepada fakir miskin.

Jadi, mari, bagi yang hendak berqurban sebagai nazarnya ataupun menunaikan ibadah qurban untuk mendapat keberkahan di Hari Raya Idul Adha, maka saudara semua dapat menunaikan ibadah qurbannya melalui NU Care-LAZISNU, dalam program "Nusantara Berqurban: Solidaritas Tanpa Batas".

NU Care-LAZISNU siap mendistribusikan qurban Anda hingga wilayah-wilayah pelosok Nusantara, dari Aceh sampai Papua. Bahkan pendistribusian hewan qurban tahun ini, NU Care-LAZISNU menyasar 14 negara di dunia, antara lain (1) Palestina; (2) Yaman; (3) Yordania; (4) Suriah; (5) Pakistan; (6) Sudan; (7) Bangladesh (pengungsi muslim Rohingya); (8) Malaysia (buruh migran); (9) Tunisia; (10) Maroko; (11) Mesir; (12) Bosnia; (13) Rusia, dan; (14) Belgia.

Bagi masyarakat yang hendak berqurban, silakan dapat mengunjungi laman qurban.nucare.id

Sumber: NU Online