Menjelang Hari Raya Idul Adha, Berqurban memanglah ibadah paling utama bagi umat Islam. Namun, 10 hari pertama di Bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang memiliki banyak keutamaan untuk beribadah.
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, disahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Salah satunya adalah berpuasa di Hari Tarwiyah dan Arafah yang laksanakan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi mereka yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
"Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun." HR. Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar.
Berpuasa di Hari Tarwiyah dan Arafah merupakan puasa sunnah, sehingga dianjurkan berniat di malam hari atau sebelum subuh, namun jika lupa, diperbolehkan untuk dilakukan di siang hari selama orang yang berpuasa belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa dari waktu subuh hingga waktu dzuhur. Yuk, simak niatnya:
1. Niat Puasa Tarwiyah
وَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Tarwiyah esok hari karena Allah SWT.”
2. Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Selain berpuasa, mari berpartisipasi dalam mensyiarkan Hari Raya Idul Adha dengan berqurban melalui qurban.nucare.id
Sumber: NU Online