Jakarta, NU Care
Ada satu pelajaran yang dapat dipetik dari pelaksanaan Hari Raya Qurban yaitu perlunya umat Islam bersikap demokratis dalam pengambilan keputusan. Hal itu dapat diambil dari cara Nabi Ibrahim memusyawarahkan keputusan untuk menyembelih putranya yaitu Ismail.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesi (UI), Prof Nachrowi Djalal Nachrowi mengatakan hal itu saat mengisi khutbah Idul Adha di Halaman Masjid Attauhid Arief Rahman Hakim Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Ahad (10/07/2022).
"Sebelum Nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah untuk menyembelih anaknya, beliau meminta pendapat kepada istri dan anaknya meskipun sebenarnya beliau sendiri dapat memutuskannya tanpa mempedulikan apa yang menjadi keputusan anak dan istrinya," kata Prof Nachrowi.
Akan tetapi, lanjut Prof Nachrowi, sebagai seorang ayah yang demokratis, dalam mengambil keputusan yang sangat berat itu, Nabi Ibrahim melibatkan stakeholder dalam keluarga yaitu istri dan anak. Nabi Ibrahim juga mempertimbangkan apa yang telah menjadi keputusan bersama.
Dalam konteks ini, lanjut dia, Nabi Ibrahim telah memberikan contoh kepada umat Islam bagaimana menggunakan prinsip demokrasi dalam pengambilan keputusan yang maha berat itu.
Profesor yang juga Ketua Senat Akademik UI itu lalu menyebutkan, tentang bagaimana Islam mengajarkan umat Islam berperilaku demokratis dalam bersosialisasi dengan sesama manusia, dapat diperhatikan pada Surat Ali Imron ayat 159. Arti dari ayat tersebut adalah ‘Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.’
"Menurut ahli tafsir ayat 159 tersebut berisi tiga prinsip berperilaku secara demokratis. Pertama, semua masalah harus dihadapi dengan lemah lembut melalui jalur musyawarah untuk mufakat. Kedua, dalam menyelesaikan semua urusan diutamakan melalui jalur musyawarah untuk mufakat. Ketiga, bila telah tercapai suatu kesepakatan semua pihak harus menerima dan bertawakal kepada Allah," bebernya.
Hal itu, lanjut Prof Nachrowi, menjadi prinsip demokrasi yang diajarkan Islam yang sudah banyak diamalkan negara yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam. Ia mengutip Democracy Index 2021, yang menyebutkan negara-negara di Eropa Barat seperti Norwegia, Selandia Baru, Finlandia, dan Swedia yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam telah mengamalkan prinsip demokrasi dengan baik.
"Negara-negara itu juga adalah empat negara yang mempunyai indeks demokrasi tertinggi pada tahun 2021. Sedangkan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti Saudi Arabia, Yaman, Uni Emirat Arab, dan Afghanistan belum mengamalkan prinsip demokrasi secara baik dan mempunyai indeks demokrasi yang relatif rendah," kata Prof Nachrowi.
Berqurban lewat LAZISNU PBNU
Terkait dengan penyaluran hewan qurban, Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU kembali menggulirkan program Nusantara Berqurban (Nusaqu) dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Mengusung tema Solidaritas Tanpa Batas, kata Direktur Eksekutif LAZISNU PBNU, Qohari Cholil, program dilandasi dengan semangat bahwa Hari Raya Idul Adha salah satu hari mulia bagi muslim di seluruh penjuru dunia.
"Pada hari raya ini kita melakukan aktivitas berqurban dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan juga ekspresi syukur kepada Allah Swt," kata dia Kamis (7/07/2022).
Tahun ini Nusantara Berqurban menargetkan menerima dan menyalurkan 100 ribu ekor kambing, serta 2.000.000 penerima manfaat. "Masyarakat dapat memilih kategori hewan kurban sesuai kemampuan, yakni seekor kambing dengan bobot 26-28 kilogram seharga Rp2.600.000; sepertujuh ekor sapi dari bobot 250-300 kilogram senilai Rp2.900.000; seekor sapi dengan bobot 250-300 kilogram senilai Rp20.300.000," rincinya.
"Untuk penyaluran bagi warga Palestina dapat memilih domba Palestina seharga Rp4.000.000," imbuhnya.
Delain masuk dalam ranah ibadah personal, ibadah qurban juga merupakan bentuk ibadah sosial, karena daging qurban yang telah disembelih dapat dibagikan kepada orang lain.
Adapun kriteria wilayah sasaran Nusantara Berqurban tahun ini meliputi wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T); wilayah terdampak bencana, lingkungan pesantren, wilayah rentan terpapar dan terdampak radikalisme, serta wilayah konflik.
Untuk penggalangan secara daring, LAZISNU PBNU melayani melalui tautan nucare.id/qurban.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Kendi Setiawan