Jakarta, NU Care
Idul Adha atau Idul Qurban mengandung berbagai hikmah atau pesan, salah satunya agar umat Islam atau orang yang memberikan hewan qurban membunuh sifat-sifat kebinatangan dari dalam dirinya.
Ahli tafsir Prof KH Muhammad Quraish Shihab mengatakan hal itu dalam tayangan di YouTube NU Care berjudul Prof Quraish Shihab: Sembelih Sifat Kebinatangan Kita dengan Qurban!
"Ada yang berpendapat mengapa binatang (yang dijadikan qurban)? Untuk mengorbankan, menyembelih sifat-sifat kebinatangan pada diri manusia. Rakus, angkuh, mau menang sendiri. Qurbankan itu, sembelih itu," kata Prof Quraish.
Di sisi lain kurban juga mengandung nilai-nilai membantu orang lain. "Karena itu sembelihlah qurban, berikan pada orang yang butuh," tegas Prof Quraish.
Prof Quraish menegaskan qurban dan berqurban secara umum harus sempurna. "Jangan setengah-setengah kalau mau berqurban. Jadi kalau berqurban jangan (dengan hewan qurban) yang matanya buta sebelah, jangan yang pincang, jangan yang cacat. Sempurna," tegasnya.
Itu sebabnya, kata Prof Quraish, qurban itu menuntut tercapainya apa yang diharapkan. "Atau habis modal Anda," lanjutnya.
Membahagiakan orang lain
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesi (UI), Prof Nachrowi Djalal Nachrowi menjelaskan bahwa ibadah qurban dapat menumbuhkan perilaku altruistik, yakni perilaku untuk membahagiakan orang lain dan tidak memikirkan kebahagiaan diri sendiri.
"Dengan kata lain, qurban menumbuhkan perilaku peka terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan orang lain. Perilaku semacam inilah yang perlu ditumbuhkan agar manusia tidak hanya mementingkan dirinya sendiri," kata Prof Nachrowi saat mengisi khutbah Idul Adha di Halaman Masjid Attauhid Arief Rahman Hakim Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Ahad (10/07/2022).
Prof Nachrowi menjelaskan, anjuran berqurban ditujukan kepada umat Islam yang mampu hanya pada Hari Raya Idul Adha yaitu satu kali dalam setahun. Penyaluran daging qurban dapat digunakan sebagai media silaturahim maupun untuk membahagiakan orang yang menerima.
"Bagi kelompok yang kurang mampu dan jarang sekali makan daging, pada Hari Raya Idul Qurban ini diharapkan dapat menikmati makan daging secara gratis sehingga kebahagiaannya meningkat. Sementara bagi para sahabat kerabat dan tetangga yang menerima daging kurban, dapat menikmatinya secara suka cita pada hari Raya Qurban. Ujung-ujungnya kebahagiaan mereka juga bisa meningkat," beber Prof Nahrowi.
LAZISNU ajak masyarakat berqurban melalui Nusaqu
Terkait penggalangan dan penyaluran hewan qurban pada tahun ini, LAZISNU PBNU kembali meluncurkan program Nusantara Berqurban (Nusaqu). Mengusung tema Solidaritas Tanpa Batas, LAZISNU PBNU melakukan penggalangan secara langsung maupun daring melalui tautan https://nucare.id/qurban.
Masyarakat dapat memilih paket qurban mulai Rp2,6 juta. Penyaluran kepada masyarakat selain pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah juga pada Hari Tasrik atau 11-13 Dzuhijjah.
Untuk distribusi daging qurban dalam Program Nusantara Berqurban (Nusaqu) yang diadakan Lembaga Amil, Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) menggunakan besek dari bambu. Tujuannya untuk menjaga lingkungan dan menghindari penggunaan plastik.
"Kami menggunakan besek bambu yang tentu ramah lingkungan sebagai pengganti kresek untuk pembagian daging kurban kepada masyarakat," kata Ketua Panitia Kurban LAZISNU PBNU, Ending Syarifuddin, Senin (11/7/2022).
Penggunaan media ramah lingkungan dalam penyaluran daging kurban adalah sesuai dengan hasil Munas Konbes NU tahun 2019 terkait kampanye bebas plastik. "Kami LAZISNU PBNU berupaya untuk turut andil dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan plastik," tegasnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Wahyu Noerhadi