Jakarta, NU Care
Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (Poroz) kembali mengirimkan delegasi kemanusiaan dalam program Joint Action for Palestina 2.
Sebanyak 30 delegasi dari 11 lembaga zakat berbasis ormas Islam telah diberangkatkan menuju Mesir dalam rangka menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina.
Acara pelepasan ini berlangsung di Kementerian Agama RI, Lantai 9, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, dengan dihadiri oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Prof H Waryono Abdul Ghofur, Jumat (21/02/2025).
Poroz sebagai organisasi yang menaungi 11 lembaga zakat, yakni LAZISNU, LAZISMU, BMH, Laznas Dewan Dakwah, LAZ Persis, Lazis Wahdah Inspirasi Zakat, Laznas Al Irsyad, Lazis PUI, LAZISKU KBPII, Al Zis Al Washliyah, dan Laznas Syarikat Islam, berkomitmen untuk terus hadir dalam aksi kemanusiaan global.
Program ini merupakan bentuk kepedulian umat Islam Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina yang saat ini masih mengalami krisis kemanusiaan.
Dalam misi kali ini, dana yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp6,4 miliar dan akan disalurkan dalam bentuk bantuan konkret, seperti: 980 paket hygiene kit, 296.000 paket tepung, pembangunan Kampung Poroz di Deir El Balah yang mencakup 1.000 tenda darurat, masjid berukuran 21 x 15 meter yang dapat menampung 1.000 jamaah, sumur bor dengan kedalaman 60 meter dan kapasitas listrik 550 watt, 1.440 matras tebal, 5.940 selimut musim dingin, toilet dengan kapasitas 1.000 orang, 1 unit caravan hunian sementara.
LAZISNU turut berkontribusi dalam misi ini dengan menyalurkan dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk pembangunan masjid darurat, paket selimut musim dingin, paket matras, paket gandum. Beberapa perwakilan LAZISNU yang turut serta dalam misi kemanusiaan ini adalah Syarifuddin (Direktur Program LAZISNU PBNU), Fahrurozi (Pengurus LAZISNU PBNU), R. Wibowo (Direktur LAZISNU PWNU Jawa Tengah), dan Moch Rofi'i Boenawi (Sekretaris LAZISNU PWNU Jawa Timur).
Dalam seremonial pelepasan tersebut, Prof Waryono Abdul Ghofur menyampaikan pesan penting untuk menguatkan para delegasi.
“Mudah-mudahan komitmen ini tidak surut. Saudara yang jauh kita bantu, jangan lupa saudara yang dekat juga kita bantu. Afrika dan Sudan juga sedang krisis. Dalam bencana kemanusiaan, jangan sampai kita tidak hadir. Motivasi kita jelas, yaitu kemanusiaan dan ukhuwah. Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Laa haula wala quwwata illa billah, saya melepas Poroz untuk mengirim bantuan kemanusiaan bagi Palestina. Semoga dapat mempermudah perjuangan Palestina,” tutur Prof Waryono.
Sementara itu, Direktur LAZISNU PWNU Jawa Tengah, R Wibowo, menekankan pentingnya transparansi dan efektivitas dalam penyaluran bantuan.
“Kami memastikan bantuan ini sampai langsung kepada rakyat Palestina serta terus mengkampanyekan penghimpunan donasi pasca gencatan senjata di masa recovery ini. Bantuan langsung lebih efektif karena bisa langsung dirasakan oleh penerima manfaat dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas," ujar Wibowo saat diwawancarai tim LAZISNU.
Moch Rofi'i Boenawi, Sekretaris LAZISNU PWNU Jawa Timur, menambahkan bahwa pendampingan langsung ke Palestina menjadi pengalaman yang sangat berharga.
“Dengan melihat langsung kondisi di lapangan, hati kita lebih tergerak untuk terus membantu dan mendampingi mereka. Trauma healing dan edukasi juga menjadi bagian dari misi kita," ungkap Rofi’i.
Delegasi Poroz dijadwalkan berangkat melalui Mesir pada 22 Februari – 2 Maret 2025. Para delegasi akan memastikan seluruh bantuan disalurkan kepada rakyat Palestina yang membutuhkan, serta melakukan berbagai upaya pendampingan kemanusiaan.
Misi ini merupakan wujud nyata solidaritas umat Islam Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Poroz mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi dan berkolaborasi dalam misi-misi kemanusiaan, baik untuk Palestina maupun masyarakat dhuafa dan korban bencana di Indonesia.
Pewarta: Zahra
Editor: Kendi Setiawan
