Illustrasi oleh NU Care-LAZISNU

Bagikan:  

Mari Raih Keutamaan Membangun Masjid!

By Admin

01/10/2021

1744 kali dilihat

Masjid adalah simbol umat Islam. Selain menjadi tempat yang digunakan untuk bersujud, masjid juga biasa dimanfaatkan untuk mengaji dan mengkaji Al-Quran, memperdalam ilmu agama, bermusyawarah untuk membahas berbagai persoalan keumatan, hingga sebagai tempat berlindung ketika terjadi bencana.

Dikarenakan memiliki peranan penting dalam penegakkan agama Islam, Allah Swt memberikan kemuliaan khusus bagi setiap muslim yang memakmurkan masjid. Disebutkan dalam riwayat Imam al-Tirmidzi: 

مَنْ بَنَى لِلهِ مَسْجِدًا صَغِيرًا كَانَ أَوْ كَبِيرًا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الجَنَّةِ   

“Barangsiapa membangun masjid karena Allah, kecil atau besar, maka Allah membangun baginya rumah di surga”. (HR al-Tirmidzi)

Hadis tersebut menyebutkan bahwa keutamaan membangun masjid tidak hanya untuk masjid yang besar. Juga tak hanya diperuntukkan bagi satu orang yang mampu mendanai seluruh pembangunan masjid. Akan tetapi, bagi setiap muslim atau muslimah dapat turut berkontribusi untuk kokohnya bangunan masjid, baik besar maupun kecil, dan tetap mendapat keutamaan dalam memakmurkan masjid.

Kemudian Syekh Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur menerangkan:   

لَوِاشْتَرَكَ جَمَاعَةٌ فِي بِنَاءِ مَسْجِدٍ بُنِيَ لِكُلٍّ مِنْهُمْ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ كَمَا لَوْ أَعْتَقَ جَمَاعَةٌ عَبْداً فَإِنَّ كلُاًّ يَعْتِقُ مِنَ النَّارِ

“Jika ada sekelompok orang berserikat dalam membangun masjid, maka kelak masing-masing dari mereka mendapatkan istana di surga sebagaimana sebuah komunitas bekerja sama memerdekakan hamba, maka masing-masing terbebas dari neraka.” (Habib Abdurrahman bin Muhammad Ba’alawi al-Masyhur, Bughyah al-Mustarsyidin Hamisy Hasyiyah al-Syathiri ‘ala al-Bughyah, cetakan Dar al-Minhaj, juz 1, hal. 482).   

Untuk itu, NU Care-LAZISNU mengajak #SahabatPeduli semua untuk turut berkontribusi dalam pembangunan mushola yang berada di pelosok NTT; sebuah mushola yang saat ini sedang diperjuangkan pembangunannya oleh warga kampung mualaf di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejak tahun 1981, warga di sana harus pergi ke Masjid Al Ikhlas Oehani untuk salat Jumat atau salat 'Ied misalnya, yang dilakukan secara berjamaah. Masjid tersebut berada di Desa Kiufatu, Kecamatan Kualin yang jaraknya 11 kilometer. Kadang mereka berjalan kaki, atau naik ojek jika mereka memiliki uang lebih.

Saat ini, warga setempat sudah memiliki lahan untuk pembangunan mushola. Akan tetapi, belum ada dana yang mencukupi untuk biaya pembangunan. Mereka membutuhkan bantuan saudara-saudara sekalian untuk menghadirkan mushola pertama di kampung mualaf NTT, dengan didasari atas niat mencari ridho Allah Swt. 

Berapa pun, #SahabatPeduli dapat membantu pembangunan mushola tersebut melalui halaman galang dana: nucare.id/program/musholantt

Sumber: NU Online

BANTUAN DANA
Masjid
Mualaf
Pembangunan
NTT
BANTUAN DANA
Masjid
Mualaf
Pembangunan
NTT

Berita Lainnya