Yogyakarta, NU Care
Melalui program Anak Sehat Nusantara (Astana), NU Care-LAZISNU bersama Komunitas Sahabat Istimewa Asya Azza menyalurkan bantuan kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Yogyakarta, Sabtu (24/08).
“NU Care-LAZISNU memiliki program yang diberi nama ASTANA. Program ini adalah program yang khusus memberikan bantuan kepada anak-anak Indonesia yang berkebutuhan khusus maupun kekurangan gizi,” kata Putri Azmi, perwakilan dari NU Care-LAZISNU yang hadir pada kegiatan yang digelar di Hotel Grand Keisha, Yogyakarta, itu.
Azmi mengungkapkan bahwa kegiatan itu merupakan kerja sama yang kedua antara NU Care-LAZISNU bersama Komunitas Sahabat Istimewa Asya Azza.
“Tentunya kami berharap NU Care-LAZISNU dapat terus bersinergi dengan komunitas istimewa ini dan tentunya dapat membantu orang orang yang membutuhkan atas nama kemanusiaan,” ucapnya.
Dirinya menuturkan, bantuan yang dihimpun dari platform crowdfunding Kitabisa itu menghasilkan dana senilai Rp50.000.000 untuk pengadaan dua kursi roda khusus yang diberikan kepada Dhafita (5 tahun) penderita hidrosefalus dan cerebral palsy, serta Ananda Aisha (4 tahun) yang merupakan penderita west syndrome, epilepsi dan cerebral palsy.
Sementara itu perwakilan dari Komunitas Sahabat Istimewa Asya Azza, Herning, menambahkan bahwa selain bantuan berupa kursi roda, NU Care-LAZISNU juga menyalurkan bantuan untuk Alat Bantu Dengar.
“LAZISNU juga turut memberikan bantuan untuk Alat Bantu Dengar (ABD) bagi lima orang anak yaitu Hakam, Revano, Choirul Azam, Anindita, dan Azam,” ujar Herning.
Komunitas Istimewa, lanjut Herning, menaungi dan mengadvokasi anak-anak berkebutuhan khusus dalam mendapatkan bantuan seperti alat Neo Gastric Tube (NGT) yang barangnya tidak bisa didapatkan di Indonesia.
“Seperti pengadaan NGT, selang yang dipasangkan dari hidung sampai lambung, kami dapatkan di Singapura. Kami juga bersinergi dengan NGO (Lembaga Swadaya Masyarakat, Red.) di Australia untuk beberapa persoalan penanganan anak berkebutuhan khusus,” jelasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Helmy Faisal Zaini. Dirinya menuturkan kisah Nabi Musa alihi salam mengenai anjuran memberi pertolongan.
“Setelah Nabi Musa AS berjumpa dengan tuhannya, Nabi Musa kemudian bertanya, ‘Ya Rabb, bagaimana caranya agar aku bisa sesering mungkin bertemu dengan Mu, karena berjumpa dengan Mu adalah sebuah kenikmatan yang luar biasa.’ Lalu Tuhan menjawab, ‘Sering-seringlah atau temuilah saudara-saudaramu yang membutuhkan pertolongan, maka setelah kau berjumpa dengan mereka, sesungguhnya kau telah berjumpa dengan-Ku.’” tutur Helmy.
Bahwa pelajaran penting dari itu semua, lanjutnya, adalah ibadah bukan saja bersujud, seperti salat dan seterusnya.
“Tetapi hablum minallah tidak akan sempurna dengan keseimbangan dengan hablum minannas.” Pungkasnya. [Red: Wahyu Noerhadi]