Padang, NU Care
Kehadiran NU Care-LAZISNU Sumatera Barat merupakan momen sangat penting, tidak saja untuk Lembaga NU, tetapi juga untuk Nahdiyin secara khusus, dan masyarakat Sumatera Barat secara umum.
Ketua PWNU Sumatera Barat, Ganefri menyampaikan hal itu dalam rapat perdana pengurus NU Care-LAZISNU Sumatera Barat dengan PWNU Sumbar yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (3/08/2021) malam.
Menurut Ganefri, NU Care-LAZISNU merupakan lembaga pelaksana NU yang mengelola kegiatan berkaitan dengan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah umat; baik dari sisi pengumpulan maupun pendistribusiannya kepada yang berhak nantinya.
"Dengan lembaga ini, warga NU dapat membantu warga Nahdiyin lain dan masyarakat secara umum. Potensi dana zakat, infak, sedekah warga NU sangat signifikan untuk membantu orang yang memerlukan bantuan, terlebih lagi dengan kondisi Covid-19 ini. Tentu ada warga Nahdliyin yang memerlukan bantuan," papar Ganefri diberitakan NU Online, diakses Rabu (4/08/2021).
Di samping untuk membantu orang yang sangat memerlukan bantuan, kehadiran NU Care-LAZISNU, lanjutnya, juga penting untuk bisa menjadi penggerak ekonomi bagi usaha mikro yang memerlukan dana. Karena itu, diperlukan kerja sama lembaga ini dengan lembaga sejenis, tidak saja di tingkat Sumbar dan daerah, tetapi juga dengan lembaga serupa yang ada di Pusat (Jakarta), lembaga bantuan kemanusiaan internasional.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) ini mengatakan, NU Care-LAZISNU juga bisa berperan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Caranya dengan mengalokasikan dana untuk beasiswa. Lembaga serupa yang ada di UNP, misalnya, bisa menghimpun Rp1 miliar satu tahun, yang berasal dari dosen dan pegawai untuk membantu UKT mahasiswa. NU Care-LAZISNU juga menyasar warga NU yang ada di UNP, UIN, Kemenag dan tempat lainnya. Ini merupakan sumber potensial.
"Untuk itu, pengelola harus menerapkan manajemen yang baik dengan memanfaatkan teknologi. Pengurus bisa belajar dari NU Care-LAZISNU di daerah lain, bahkan dengan lembaga serupa lainnya," ujarnya.
Editor: Kendi Setiawan
