Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU bersama Microsoft dalam Program Perempuan Pandai AI menggelar kelas daring bertajuk Global Citizen Leadership untuk Perempuan NU pada Rabu (28/05/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program NU Care Global yang bertujuan meningkatkan literasi dan keterampilan perempuan NU dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) secara etis dan produktif.
Kegiatan yang digelar melalui Zoom ini diikuti oleh 56 peserta dari seluruh lapisan masyarakat.
Acara dipandu oleh Zahra, Staf Markom NU Care-LAZISNU. Dia membuka sesi dengan menjelaskan pentingnya pemahaman AI sebagai teknologi masa kini yang kerap disalahgunakan karena minimnya literasi digital.
Narasumber utama, Meka Shafa Marwaningrum., BAcc, MBI, selaku Konsultan NU Care Global, memaparkan secara rinci tentang peran AI dalam kehidupan modern, khususnya bagi perempuan.
Ia menjelaskan bahwa kecerdasan buatan adalah sistem komputer yang dirancang untuk meniru cara manusia berpikir dan belajar dari pengalaman. Namun, penggunaan AI harus dikawal dengan etika, prinsip moral, dan nilai kemanusiaan agar tidak berdampak negatif bagi individu maupun masyarakat.
"AI bisa membantu kita menyelesaikan banyak masalah, tapi kita tetap harus kritis dan bijak. Apalagi bagi perempuan NU yang memiliki peran strategis di berbagai lini,” ujar Meka.
Ia juga menekankan pentingnya promt (kalimat perintah) yang efektif dalam berinteraksi dengan AI, dengan struktur: Peran + Tugas + Konteks + Tujuan + Gaya/Tambahan.
Meka turut menyoroti beberapa ancaman AI seperti penyalahgunaan suara untuk penipuan, deepfake, pelanggaran hak cipta, hingga dampaknya terhadap tumbuh kembang kognitif anak jika digunakan tanpa pendampingan.
Oleh karena itu, peran orang tua dan masyarakat sangat penting dalam mengawasi pemanfaatan teknologi ini.
Sesi dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung interaktif.
Aklamin dari NU Care-LAZISNU Sikka bertanya mengenai optimalisasi promt dalam desain dan pembuatan laporan. Meka menjelaskan bahwa kualitas hasil AI sangat tergantung pada detail prompt dan AI dapat digunakan untuk membantu pengolahan laporan, bukan dalam pengambilan datanya.
Sementara peserta dari NU Care-LAZISNU Pati menanyakan perihal penggunaan perintah suara dan keamanan data.
"Penggunaan suara kini dimungkinkan di banyak AI generatif, namun tetap harus menjaga kerahasiaan data pribadi," Meka menjelaskan.
Editor: Kendi Setiawan