Cilacap, NU Care
NU Care-LAZISNU Cilacap bersama PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala terus berkomitmen dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program Hutan Tanaman Energi di Desa Karangjengkol, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian berkelanjutan.
Sebagai bagian dari program ini, NU Care-LAZISNU Cilacap berperan dalam sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat tanaman energi. Program ini diawali dengan kegiatan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Rapid Rural Appraisal (RRA) yang berlangsung pada Jumat (7/2/2025), melibatkan berbagai pihak, termasuk petani dan kelompok tani setempat.
Ketua Cabang NU Care-LAZISNU Cilacap, Ahmad Fauzi menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pemberdayaan petani dan pengembangan energi terbarukan.
“Sebagai bagian dari komitmen kami dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, NU Care-LAZISNU Cilacap sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dijalankan oleh PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala. Program ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat sekitar, tetapi juga berkontribusi terhadap sektor pertanian yang lebih ramah lingkungan melalui penerapan Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E),” ujarnya.
Melalui kolaborasi dengan PLN Energi Primer Indonesia, PT PLN Indonesia Power UBP Jateng 2 Adipala, dan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian ini, NU Care-LAZISNU Cilacap berharap program tersebut mampu menjadi solusi jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami melihat bagaimana program ini mampu mengedukasi dan memberdayakan petani dengan teknologi pertanian yang inovatif dan ramah lingkungan. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih besar lagi, tidak hanya dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan di masa yang akan datang,” tambah Fauzi.
Program ini melibatkan penanaman tanaman energi seperti Kaliandra dan Gamal di lahan seluas 10 hektar. Kedua jenis tanaman ini memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat berfungsi sebagai substitusi batubara. Selain sebagai sumber energi, daun dari tanaman ini juga bermanfaat sebagai pakan ternak dan bahan kompos, sehingga menambah nilai ekonomi bagi petani.
Ketua Yayasan Al Forsa, H. Subhan Wahyudi, yang turut serta dalam program ini, menyampaikan bahwa saat ini telah disiapkan 10 hektar lahan percontohan, yang ditargetkan berkembang hingga 100 hektar di masa mendatang.
“Ini sebagai sumbangsih oksigen, dan penanamannya mulai bulan ini selagi masih musim hujan. Target awalnya adalah 10 hektar untuk tanaman energi,” katanya.
Dengan dukungan dan sinergi berbagai pihak, NU Care-LAZISNU Cilacap optimis bahwa program Hutan Tanaman Energi ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis energi terbarukan yang berkelanjutan.
Kontributor: NU Care Cilacap
Editor: Putri Azmi M