Jajaran NU Care-LAZISNU bersama BPKH RI dan Kemenag RI berfoto bersama dalam seremonial serah terima program inkubasi wakaf produktif. (Foto: NU Care/Qory)

Bagikan:  

NU Care-LAZISNU Bersama BPKH RI dan Kemenag RI Resmikan Program Inkubasi Wakaf Produktif di Sumedang

By Putri Azmi Millatie

04/05/2025

149 kali dilihat

Sumedang, NU Care
Sebagai mitra pelaksana, NU Care-LAZISNU kembali menjalankan peran strategis dalam pengembangan ekonomi umat melalui program Inkubasi Wakaf Produktif. Pada Jumat (2/5/2025), NU Care-LAZISNU bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI dan Kementerian Agama (Kemenag) RI meresmikan penyaluran bantuan program tersebut di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Kholil, menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari komitmen NU Care-LAZISNU dalam menggerakkan perekonomian pesantren melalui pilar NU Care Berdaya.

“Selain di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah Sumedang, bantuan program juga diberikan kepada lima pesantren lainnya di Cianjur, Serang, dan Malang. Bantuan ini difokuskan untuk pengembangan usaha ekonomi seperti pertanian, budidaya padi, serta unit usaha ritel dan air minum,” ujar Qohari. Ia berharap kerja sama ini terus berlanjut dengan cakupan yang lebih luas untuk memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat.

Dari sisi pendanaan, Kepala Divisi Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi Kemaslahatan BPKH RI, Dyah Rahayu, menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari Program Kemaslahatan yang didanai dari efisiensi pengelolaan Dana Abadi Umat (DAU).

“BPKH tak hanya mengelola dana setoran haji, tetapi juga bertanggung jawab atas pemanfaatan DAU untuk program-program kemaslahatan. Kami mengapresiasi NU Care-LAZISNU sebagai mitra yang aktif mendampingi dan memastikan program ini tepat sasaran serta berkelanjutan,” katanya.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, Waryono, menyambut baik realisasi bantuan ini sebagai hasil sinergi antar-lembaga yang produktif. Ia menyoroti pentingnya pendampingan agar program wakaf produktif berjalan secara berkesinambungan.

“Pesantren memiliki potensi besar sebagai pusat pendidikan dan ekonomi. Dengan kolaborasi seperti ini, kami optimis pengelolaan wakaf akan semakin maju dan memberi manfaat luas,” ujarnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah, KH Sa’dulloh, menyampaikan terima kasih kepada Kemenag RI, BPKH RI, dan NU Care-LAZISNU atas bantuan dan pendampingan yang telah diberikan.

“Bantuan ini memperkuat unit-unit usaha pesantren seperti depot air minum isi ulang, peternakan ayam kampung, perikanan air tawar, kantin, pertanian, hingga minimarket Al Hikam Mart. Bahkan kini air minum kemasan ‘Kang Santri’ hasil penyulingan sendiri sudah dipasarkan,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh usaha tersebut tidak hanya menunjang kemandirian pesantren, tetapi juga mendukung pembebasan biaya pendidikan bagi 70 santri kurang mampu.

Kegiatan serah terima ini digelar secara hybrid dan dihadiri oleh pimpinan dan santri dari enam pesantren penerima manfaat, serta perwakilan Kemenag Jawa Barat dan Kabupaten Sumedang.

Pewarta: Umdatul Qori
Editor: Putri Azmi M

Wakaf
BPKH
Sumedang
Wakaf
BPKH
Sumedang

Berita Lainnya