Pelepasan Dai Program Dakwah Kemaslahatan oleh BPKH RI pada Selasa (25/02/2025) di Muamalat Tower (Foto: NU Care)

Bagikan:  

NU Care-LAZISNU Berangkatkan Dai Go Global ke Penjuru Dunia dan Dai Nusantara ke Daerah 3T

By Kendi Setiawan

28/02/2025

275 kali dilihat

Jakarta, NU Care
NU Care-LAZISNU terus berkomitmen dalam mendukung penyebaran dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin melalui program Dai Nusantara & Dai Go Global. Rangkaian acara pembekalan dan pelepasan para dai ini berlangsung dalam dua agenda utama.Agenda yang pertama Pelepasan Dai Program Dakwah Kemaslahatan oleh BPKH RI pada Selasa (25/02/2025) di Muamalat Tower, Setiabudi, Jakarta Selatan. Dalam agenda tersebut Dr (C) Sulistyowati, ME, WMI, CFP (Anggota Bidang Kemaslahatan SDM, dan Umum Badan Pengelola Keuangan Haji) di Muamalat Tower menjelaskan terkait pentingnya dakwah untuk masyarakat.

"Tujuan dari program ini adalah mengenalkan fungsi BPKH RI dan memberikan edukasi keagamaan kepada masyarakat. Semua materi telah disiapkan oleh para Dai," terang Sulis.

Sementara, agenda yang kedua adalah Pembekalan dan Pelepasan Dai Nusantara dan Dai Go Global oleh PBNU, NU Care-LAZISNU, dan LD PBNU yang berlangsung pada Rabu-Jumat (26-28/02/2025) di lantai 8 Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat.

Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU, Qohari Kholil, menegaskan bahwa keberangkatan para dai ini merupakan bagian dari Program Ramadan Penuh Cinta yang tidak hanya bertujuan untuk menyebarkan dakwah, tetapi juga menggalang kepedulian terhadap Palestina dan daerah-daerah yang membutuhkan bantuan filantropi.

"Setiap tahunnya, NU Care-LAZISNU mendukung program pengiriman Dai ini. InsyaAllah tahun depan kami akan membiayai santri dari daerah 3T untuk belajar agama di Pulau Jawa agar dapat kembali mengabdi di daerahnya. Selain itu, salah satu tugas penting para dai yang diberangkatkan adalah menggalang dukungan untuk Palestina,” ujar Qohari.

Sebagai bagian dari upaya dakwah yang berkelanjutan, NU Care-LAZISNU juga berfokus pada peningkatan literasi zakat, infak, dan sedekah di berbagai daerah, baik dalam maupun luar negeri. Para dai diharapkan dapat mengidentifikasi potensi filantropi lokal dan memperluas jaringan zakat serta sedekah dari warga Nahdliyin yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dalam sesi pembekalan, Manager Fundraising NU Care-LAZISNU, Wahyu Nurhadi, menekankan pentingnya peran dai dalam filantropi Islam.

“Tak hanya menyebarkan dakwah, tetapi para dai juga memiliki misi filantropi, antara lain mengenalkan NU Care-LAZISNU sebagai lembaga amilnya PBNU, mengedukasi masyarakat tentang isu-isu sosial terutama dukungan terhadap Palestina, serta mengidentifikasi potensi zakat dan sedekah di daerah tujuan dakwah,” jelas Wahyu.

Ia juga menambahkan bahwa jika di beberapa daerah belum ada fasilitas memadai untuk ibadah, maka NU Care-LAZISNU juga akan memberikan dukungan berupa penggalangan dana. Menurutnya, peran dai di lapangan tidak hanya terbatas pada penyampaian ilmu agama, tetapi juga menghubungkan umat dengan program-program sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat muslim, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Para dai yang akan bertugas dakwah selama Ramadhan 1446 ke luar negeri dan daerah 3T (Foto: NU Care)

Tema besar yang diusung dalam pembekalan para dai kali ini adalah “Mendigdayakan Dakwah NU Membangun Peradaban Dunia”. Ketua Lembaga Dakwah PBNU, Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, MHI menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen LD PBNU dalam menyebarluaskan dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah ke berbagai segmentasi masyarakat, termasuk komunitas Nahdliyin di luar negeri.

"Alhamdulillah, tahun ini kami memberangkatkan 43 Dai ke luar negeri dan dalam negeri. Sebanyak 23 Dai ke luar negeri, sementara 20 (Dai) di dalam negeri," terang Ketua LD PBNU.

Ketua Umum PBNU, Dr. KH. Yahya Cholil Staquf, juga menyoroti tingginya permintaan dakwah di berbagai belahan dunia, khususnya dari komunitas muslim Indonesia di luar negeri yang membutuhkan bimbingan keagamaan.

“Permintaan dakwah di luar negeri sudah ada sejak lama. NU memiliki citra yang sangat kuat di tingkat internasional dan dipercaya oleh banyak pihak. Masyarakat muslim Indonesia yang hidup di luar negeri sangat mengharapkan kehadiran NU untuk membimbing mereka,” jelas KH. Yahya Cholil Staquf.

Dai asal Sumatera Utara yang akan diberangkatkan, Muhammad Azlan Lubis, LC, yang akan bertugas di Australia, menyampaikan harapannya agar program ini terus berlanjut dengan dukungan NU Care-LAZISNU.

“Cita-cita saya adalah menyebarkan dakwah Islam dan risalah Nabi ke seluruh penjuru dunia. Kami akan menguatkan iman komunitas muslim di luar negeri melalui fiqih, kisah Nabi, akhlak, dan tasawuf. Saya sangat bersyukur dengan program Dai Nusantara dan Dai Go Global ini. Semoga LAZISNU terus mendukung dakwah ini, karena dakwah bukan hanya melalui lisan tetapi juga melalui perilaku,” ujar Azlan.

Sementara itu, Muhammad Mabrur, dai asal Ngawi yang tahun lalu berdakwah di Taiwan, menceritakan pengalamannya mendampingi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sana.

“Antusiasme mereka luar biasa. Saya hanya satu bulan di Taiwan, tetapi setelah pulang, dakwah tetap berlanjut melalui Zoom hingga satu tahun. Saya mengajar PMI kitab Ta’limul Muta’allim dan Fiqih Perempuan. Ini menunjukkan bahwa dakwah tidak berhenti ketika dai kembali ke tanah air,” ungkap Mabrur, yang tahun ini akan bertugas di Jembrana, Bali.

Pewarta: Zahra
Editor: Kendi Setiawan

Dakwah
Program Ramadhan
Dakwah
Program Ramadhan

Berita Lainnya