Rembang, NU Care
NU Care-LAZISNU PCNU Lasem yang membawahi Kecamatan Lasem, Sluke, Pancur, Kragan, dan Sarang di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah turut berpartisipasi menyiapkan hewan kurban bagi masyarakat Palestina pada momentum Idul Adha 1442 H.
Ketua NU Care-LAZISNU Lasem, Abdullah Hamid, menceritakan hewan kurban yang disalurkan adalah jenis Rumania, dengan harga per ekornya mencapai 240 dinar atau 4,8 juta rupiah. "Ini belum termasuk transport pengantaran ke lokasi yang kami tuju," kata Hamid sebagaimana diberitakan NU Online, Kamis (15/07/2021).
Menurutnya, untuk penyaluran hewan kurban ke Palestina telah lebih dulu dilakukan survei dan pembelian domba yang dibantu oleh PCINU Yordania. Direncanakan ketika Idul Adha nanti, akan disembelih dan dibagikan dagingnya kepada masyarakat Palestina.
Pengurus Masjid Jami Lasem itu menambahkan pemberian hewan kurban berasal dari dana sisa bantuan untuk Palestina yang sebelumnya terkumpul senilai total Rp50.310.000.
"Dana tersebut telah diwujudkan dalam bentuk sembako, obat-obatan, pembangunan rumah sakit, mainan anak dan juga hewan kurban. Semuanya itu disalurkan dalam lima tahapan," jelasnya.
Tahapan berliku
Dari hasil evaluasi yang dilakukan, lanjut Hamid, perlu waktu cukup lama dan tahapan berliku karena perbedaan negara yang membutuhkan banyak izin. Untuk membeli kambing di perbatasan Yordania-Palestina, kata dia, masuknya melalui proses perizinan Kerajaan Yordania yang tidak mudah.
"Untuk LAZISNU cabang di Indonesia, mungkin Lasem yang pertama berkurban di Palestina. Kalau dari LAZISNU Pusat mungkin sudah kesekian kalinya. Bahkan, mereka juga membuka donasi kurban untuk Palestina," ungkap Hamid.
Selain ke Palestina, pengiriman hewan kurban juga akan diprioritaskan untuk masyarakat Lasem. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan jika masih ada shahibul qurban yang menginginkan untuk menyerahkan hewan kurban ke Palestina.
Hamid menerangkan, kurban di Palestina sengaja dipilih sebagai simbolis gerakan ‘NUsantara Berqurban’ mengingat tanah al-Quds adalah yang disucikan.
"Juga agar lebih banyak syiar kurban. Barangkali dapat menggugah umat lebih banyak untuk berkurban meski di masa pandemi. Karena masyarakat juga membutuhkan asupan gizi untuk ketahanan tubuh. Sekaligus mengangkat tradisi berkurban sejak zaman Nabi Ibrahim dan Ismail," harapnya.
Pihaknya mengaku haru dan bersyukur dapat sedikit membantu masyarakat di Palestina.
"Terima kasih kepada semua donatur yang telah ikhlas membantu saudara kami baik di Indonesia sendiri ataupun di luar sana," pungkas Hamid.
Editor: Kendi Setiawan
