Cilacap, NU Care

Di sebuah gubuk kecil di Desa Karangrena itulah Mbah Tirta yang kini berusia 93 tahun hidup sebatang kara. Mbah Tirta, sehari-harinya tidak lagi bekerja lagi.

Di usia yang sudah sangat senja, dia harus bertahan hidup sebatang kara. Tidak ada anak yang seharusnya tinggal bersamanya di desa yang terletak diKecamatan Maos, Cilacap, Jawa Tengah.  

Untuk membantu meringankan Mbah Tirta, pada Ahad (14/03/2021) Tim NU Care-LAZISNU memberikan paket sembako.

"Saya punya anak dua, tapi sudah pada meninggal semua," kata Mbah Tirta kepada Tim NU Care-LAZISNU Cilacap.

Untuk makanan sehari-hari, Mbah Tirta hanya mengandalkan dari tetangga sekitar. Mengisi hari-harinya, Mbah Tirta sesekali mencari kayu bakar di sekitar rumahnya. Kayu bakar tersebut hanya untuk simpanan sendiri saja, tanpa dia jual.

"Kalau ada ranting yang berserakan di sekeliling rumah saya, saya pungut untuk simpanan saja, atau kalau ada tetangga yang minta yaaa monggo, silahkan ambil saja," lanjut Mbah Tirta.

Walaupun dengan kondisi yang demikian, Mbah Tirta tetap bisa berbagi dengan memberikan kayu bakar miliknya. Ia pun tetap tersenyum lebar ketika ada orang yang datang menemuinya sekedar untuk menyapanya atau memberikan makanan untuknya.

Bantuan pada hari Ahad kemarin, bukan satu-satunya bantuan yang diberikan untuk Mbah Tirta. NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan untuk kecukupan gizi setiap harinya bagi Mbah Tirta.

Bantuan untuk Mbah Tirta bersamaan dalam program donasi bagi 1000 lansia. Penggalangan bantuan dilakukan melalui https://kitabisa.com/campaign/mbahsebatangkara.

Editor: Kendi Setiawan