Mataram, NU Care
Berbarengan dengan perayaan Maulid Nabi 1441 Hijriah, NU Care-LAZISNU Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar khitanan massal di 3 (tiga) lokasi, tepatnya dua tempat di Kota Mataram dan satu tempat di Lombok Barat, pada Senin-Selasa, 25-26 November 2019.
Ketua NU Care-LAZISNU NTB, Saprudin, mengatakan bahwa sudah menjadi tradisi di beberapa tempat di Pulau Lombok, perayaan Maulid Nabi dijadikan sebagai momen untuk melaksanakan kewajiban orangtua mengkhitan anak-anak.
NU Care-LAZISNU NTB, kata Saprudin, mengambil peran dalam pelestarian tradisi baik tersebut. Bulan Maulid tahun ini NU Care-LAZISNU Kota Mataram dan Lombok Barat di bawah koordinasi NU Care-LAZISNU NTB menggelar khitanan massal.
“Tahun ini kami sasar tiga kampung yang sudah mentradisikan nyunatan (khitanan, red.) pada setiap perayaan Maulid Nabi, yakni di Desa Batu Kuta, Lombok Barat, Presak Timur Pagutan dan Lingkungan Tegal, Kelurahan Selagalas, Kota Mataram,” jelas Sapurdin, Selasa (26/11).
Direktur Penyaluran NU Care-LAZISNU NTB, Mukarrama, menjelaskan kegiatan yang diberi tajuk Khitanan Ceria itu dihajatkan untuk membantu para orangtua yang kurang mampu dalam melaksanakan kewajiban mengkhitan anaknya.
“Khitanan Ceria ini adalah upaya NU Care-LAZISNU untuk membantu orangtua membiayai proses khitan anaknya, sehingga orangtua tidak perlu mengeluarkan biaya apapun alias gratis,” ungkap Mukarrama.
Sementara itu, Ketua NU Care-LAZISNU Lombok Barat, Islahuddin, menyampaikan khitanan massal di Desa Batu Kuta, Lombok Barat, merupakan program perdana yang dilaksanakan oleh NU Care-LAZISNU Lombok Barat.
“Khitanan yang dilaksanakan di Masjid Abu Culam, Batu Kuta, ini adalah program perdana kami. Ke depannya kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Islahuddin, di sela acara.
Senada, Ketua NU Care-LAZISNU Kota Mataram, Fauzul Azim, khitanan massal itu merupakan gerakan awal.
“Khitanan ini masih satu rangkaikan dengan program launching Koin (Kotak Infak) NU yang kami laksanakan di Masjid Pusaka Al-Hamidy Presak Timur Pagutan. Kegiatan ini adalah gerakan awal. Ke depannya kami sudah mencanangkan program-program keumatan lain, sehingga penerima manfaat pun lebih luas,” katanya.
Menurut Saprudin, meskipun khitanan itu merupakan kegiatan perdana bagi kedua Pengurus Cabang NU Care-LAZISNU Lombok Barat dan Kota Mataram, namun kegiatan tersebut mendapat respon positif dari masyarakat, seperti yang disampaikan Sulhan, salah satu penerima manfaat program Khitanan Ceria.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada NU Care-LAZISNU yang telah memprogramkan khitanan ini. Karena, tanpa program ini kami harus memikirkan biaya dokter, hadiah untuk anak dan biaya lainnya. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih,” ucap Sulhan.
Penghulu Masjid Pusaka Alhamidy, Habibul Badawi, berharap program serupa bisa menyebar ke seluruh penjuru Nusa Tenggara Barat sehingga menjadi gerakan yang massif dalam membantu masyarakat kurang mampu.
“Mudah-mudahan tradisi di tempat ini bisa menjadi penyemangat di tempat lain. Dan NU Care hadir di sana memberikan bantuan,” harapnya.
Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut NU Care-LAZISNU menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, seperti DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram, dan didukung oleh UPP PT. PLN (Persero) Lombok.
Sinergi berbagai pihak pada kegiatan Khitanan Massal yang dikoordinir NU Care-LAZISNU NTB, di Lombok Barat dan Kota Mataram pada Senin-Selasa, 25-26 November 2019.
“Program ini sukses berkat kerjasama dengan DPD PPNI Kota Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram, dan di-support UPP PT. PLN Lombok, Keripik Berkah Lombok Timur, serta Adam Kebab Lombok Barat,” kata Hasbi Rais, selaku Direktur Fundraising NU Care-LAZISNU NTB. [Sholihhin]