Banyumas, NU Care
Lagi-lagi warga Banyumas, Jawa Tengah tertarik mengisi infak melalui kotak infak (Koin) NU setelah tahu kemanfaatannya. Hal itu diceritakan Djarmanto, Ketua UPZISNU Kecamatan Purwokerto Barat. Berkat tahu pemanfaatan dana yang terkumpul dari penggalangan Koin NU, tokoh masyarakat di Kelurahan Dukuwaluh Purwokerto Barat, memutuskan menjadi relawan gerakan Koin NU.
Djarmanto menceritakan, awalnya ia mendapat kabar bahwa di Dukuwaluh Kembaran ada tukang becak yang positif Covid-19 kemudian meninggal dunia. Lima anggota keluarganya menjalani karantina mandiri.
"Saya coba silaturahmi ke salah satu tokoh masyarakat, ketemu Pak Lurah Dukuwaluh yang ternyata teman sekolah di SMP N 1 Sokaraja tahun 84," terang Djarmanto kepada nucare.id, Rabu (27/01).
"Cerita punya cerita, akhirnya saya coba bawa Tim Laskar Semaju Deltu Alumni SMAN 2 Purwokerto yang rutin membagi nasi bungkus atau sembako setiap hari Jumat ke lokasi. Lalu berlanjut dengan proses pengajuan permohonan bantuan sembako ke NU Care-LAZISNU Kabupaten Banyumas," Djarmanto meneruskan kisah.
Permohonan itu ternyata diloloskan oleh Ketua LAZISNU Kabupaten Banyumas dan ditindaklanjuti oleh Manajemen NU Care-LAZISNU Kabupaten Banyumas.
"NU Care-Banyumas meminta tolong saya untuk membawa, mengantar dan menyerahkan bantuan sembako untuk keluarga yang terpapar Covid-19 dan diterima langsung oleh Pak Lurah Dukuwaluh, disaksikan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat," lanjut Djarmanto.
Bantuan itu diterima dengan rasa syukur keluarga penerima manfaat. Karena di wilayah tersebut selama ini belum pernah ada obrolan, apalagi tebaran kaleng Koin NU, Djarmanto menceritakan riwayat perjalanan UPZISNU Purwokerto Barat dan Gerakan Koin NU di Purwokerto Barat selama dua tahun beserta berbagai lika-likunya.
"Alhamdulillah tertarik dan dua tokoh masyarakat langsung siap menjadi relawan Gerkaan Koin NU di Dukuwaluh di bawah pembinaan bersama antara UPZISNU Purwokerto Barat dan Dukuwaluh Kembaran," ungkap Djarmanto.
Rabu (27/01) dilakukan peluncuruan dua penangung jawab lapangan baru dan bekali 15 kaleng Koin NU yang diserahterimkan ke Pengurus Ranting setempat. "Dengan membaca 'Bismillah' bersama-sama untuk memulai Gerakan Koin NU di salah satu titik RW di Dukuwaluh, Bibarikati Al Fatihah. Aamiin," pungkasnya.
Peristiwa serupa terjadi beberapa waktu lalu. Kala itu, musibah tanah longsor terjadi di Kelurahan Pasirmuncang RT 02/ 02 Purwokerto Barat, Jumat (15/01). Peristiwa itu menyebabkan sebagian bangunan rumah samping kanan atau barat milik seorang warga di tepian Sungai Banjaran roboh.
Kedatangan Djarmanto bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, Ketua RT, Ketua RW setempat dan unsur Kelurahan Pasirmuncang untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Dana bantuan berasal Gerakan Koin NU dikumpulkan dari para donatur se-Kelurahan Pasirmuncang serta dana dari NU Care-LAZISNU Kecamatan Purwokerto Barat.
Pemanfaatan Koin NU untuk membantu warga terdampak musibah tersebut rupanya memancing warga lainnya untuk mengaktifkan Koin NU. Sebanyak 15 kotak Koin NU kemudian diminta agar disediakan oleh NU Care-LAZISNU Purwokerto.
"Di balik musibah salah satu warga Pasirmuncang, tak diduga tak dinyana-nyana, betapa mulianya para tokoh masyarakat Ketua RT, Ketua RW, unsur kelurahan dan tetaangga dari keluarga musibah yang beramai-ramai guyub kompak langsung meminta ijin untuk bisa mendapatkan kaleng Koin NU Care-LAZISNU," kata Djarmanto.
Mereka yang meminta kaleng Koin NU itu, menurut Djarmanto, mengatakan ingin berinfak dan bersedekah setiap Subuh melalui Kaleng Koin NU.
Pewarta: Kendi Setiawan