Rapat Pengurus LAZISNU DIY, Selasa (21/06/2022).

Bagikan:  

Digandeng Pemda Atasi Kemiskinan, Ketua LAZISNU DIY: Realisasikan Konsep Zakat untuk Pemberdayaan Masyarakat!

By Noerhadi

23/06/2022

264 kali dilihat

Yogyakarta, NU Care

Kemiskinan merupakan persoalan yang mendasar di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Keberhasilan pemerintahan juga dapat dilihat sampai seberapa jauh pemerintah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sehingga masyarakat miskin dapat semakin berkurang. Hal inilah yang juga menjadi program penting Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Demikian diungkapkan Ketua LAZISNU DIY Mamba’ul Bahri pada rapat pengurus, Selasa (21/06/2022) di kantor LAZISNU DIY.

“Dari data yang kami punya, setelah juga beraudiensi dengan Bappeda DIY, bahwa saat ini sekitar 12,8 persen masyarakat DIY masuk dalam kategori masyarakat miskin. Artinya jika jumlah penduduk DIY 3,668 juta jiwa, maka penduduk miskin sejumlah 506,4 ribu jiwa,” urai Mamba.

Lebih lanjut, dirinya juga menjelaskan garis kemiskinan di DIY berada pada angka 482.855 pendapatan per kapita per bulan. Dan itulah, yang menurut Mamba menjadi PR bagi Pemda dan stakeholder untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

“LAZISNU DIY memiliki berbagai potensi yang dianggap mampu untuk membantu pemerintah dalam mengurangi penduduk miskin yang ada di DIY. Karena, berbagai program yang ada di LAZISNU memiliki kekuatan untuk pemberdayaan. Inilah yang menjadi bingkai besar program zakat, yang pada akhirnya akan menguatkan masyarakat secara berkelanjutan atau empowering sustainable society,” jelasnya.

Mamba juga menegaskan bahwa potensi potensi zakat di DIY sekitar Rp2,3 triliun per tahun. Namun realisasinya masih kurang dari Rp150 miliar.

“Dengan potensi yang cukup besar itu akan disinkronisasi dengan berbagai program yang ada di LAZISNU DIY, sehingga potensi zakat yang ada diharapkan mampu mengurangi tingkat kemiskinan di DIY. Dan kita berketetapan untuk bisa membantu Pemda DIY dalam mengatasi masalah kemiskinan itu,” tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Guntur H selaku kepala divisi Fundrising LAZISNU DIY menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan banyak sistem kerja sama dengan berbagi pihak guna bisa memfasilitasi dan ikut membantu umat dalam pemberdayaan masyarakat menjadi sejahtera.

“Saat ini kami terus mengembangkan sistem dan jejaring yang ada, sehingga para mitra baik personal maupun perusahaan dapat melihat perannya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, dalam bingkai zakat dan lainnya yang ada di LAZISNU DIY,” tutur Guntur.

Salah satu program LAZISNU DIY yang sudah berjalan dan massif dilakukan dengan memanfaatkan jaringan struktur NU, yakni layanan ambulans bagi warga yang membutuhkan bantuan.

“Kami siapkan layanan ambulans 24 jam. Tidak hanya siap mengantar warga yang sakit saja, kami juga siap mengantarkan warga untuk kontrol penyakitnya di rumah sakit. Kami telah menjalin kerja sama dengan berbagai rumah sakit yang ada di DIY,” terang penanggungjawab layanan ambulans LAZISNU DIY, Andre.

Dari catatan yang ada, lanjutnya, setiap bulan layanan ambulans LAZISNU DIY telah lebih dari 100 kali melakukan layanan mengantar pasien di berbagai tempat.

“Saat ini kami memiliki tidak kurang 70 ambulans yang tersebar di berbagai tempat di DIY,” pungkasnya.

Editor: Wahyu Noerhadi

Sumber: Journaljogja.com

NU Care - Lazisnu DIY
Sinergi
Pemda
Zakat
Pemberdayaan
NU Care - Lazisnu DIY
Sinergi
Pemda
Zakat
Pemberdayaan

Berita Lainnya